Adrian melempar asal tas sekolahnya, lalu ia menghempaskan tubuhnya di atas kasur berbalut spray club bola bertuliskan Barcelona itu. Kedua lengan yang ia jadikan sebagai bantal untuk kepalanya, matanya menatap nanar ke arah sebuah bingkai foto yang terletak di tembok tepat di hadapannya. Sebuah jepretan gambar yang berupa kenangan indah masa kecilnya.
Lelaki itu tetap dengan posisinya, senyum tak pudar dari wajahnya ketika mengingat kembali kenangannya bersama perempuan kecil itu beberapa tahun yang lalu.
"Aletha Titania Sasha." Gumamnya pelan. Senyum yang merekah itu menampakan bahwa dirinya benar-benar bahagia bisa menemukan sosok perempuan yang sempat hilang.
"Aletha Titania Sasha." Tawa kecil kini ikut membayangi pikirannya, tat kala baru menyadari bahwa Atha miliknya itu ternyata memiliki nama cantik, Aletha Titania Sasha, begitu konyolnya kini ia merasa, mengapa baru sekarang ia mengetahui nama asli dari gadis kecilnya dulu, jika saja sejak dulu ia tahu, mungkin bukan baru sekarang ia menyadari bahwa perempuannya yang hilang itu ada di sekitarnya. Ia bersyukur, tentu saja.
***
"Kenapa gue?" Tanya itu tiba-tiba terbesit membuyarkan keheningan balkon kamar Aletha, yang begitu terasa hembusan angin sore menjelang malam.
Bayangannya tentang Adrian yang dengan yakinnya menstuck dirinya, menjadikan dirinya seakan memang ia akan mau menjadi milik lelaki urakan itu.
Baru saja Aletha memasuki kamar, ponsel miliknya bergetar, menandakan adanya pesan masuk. Ia lansung berjalan mendekati nakas samping tempat tidurnya, melihat siapa yang mengirimnya pesan.
Aletha, gue udah cari nomor lo, semoga ini nomornya ga salah. Gue juga udah tau rumah lo. Besok gue jemput lo, kita berangkat sekolah bareng, Atha...
-Adrian gantengAletha melongo melihat isi dari pesan itu, dari Adrian? Dari mana lelaki itu mengetahui nomornya, dan rumahnya? Mengapa lelaki itu yakin kalau dirinya akan mau-mau saja dijemput olehnya?
"Cowok aneh!" Dengus Aletha, ia tak berniat untuk membalas pesan itu sekalipun, bahkan jika harus pun, ia akan berangkat lebih pagi ke sekolah, agar tak harus bertemu lelaki itu.
Aletha membaca ulang pesan dari Adrian, ia merasa aneh dengan panggilan 'Atha' yang lelaki itu kirim padanya. Seingatnya, panggilan itu terakhir kali ia dengar beberapa tahun lalu, dan hanya seseorang di masa lalunya yang memanggilnya dengan sebutan itu.
Aletha mengambil selembar foto yang terselip di buku diary miliknya. Foto terakhir, sebelum lelaki yang dulu berharga baginya, pergi meninggalkannya.
"Ian... Atha rindu." Lirih Aletha, butiran bening berhasil lolos dari sudut matanya.
***
Jangan lupa voment yaa😊
Gw berharap banget kalian suka sama cerita ini, itu alasan untuk gw terus lanjut cerita Adrian Aletha hehe.
Dan voment kalian adalah notif yang paling ditunggu:(
And add to the library guys❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Bad Boy
Teen Fiction-[ZONA BAPER] Entah apa yang mereka lihat darinya. Dari lelaki berpenampilan urakan dengan kelakuan yang super absurd itu. Dia yang selalu ingin mendapatkan apa yang dirinya inginkan. Dan benar saja dia memang selalu mendapatkan apa yang menjadi ing...