AdriTha 5

16.3K 667 9
                                    

Jam sudah menunjuk tepat ke angka delapan. Aletha enggan membuka matanya, ia senang sekali bermalas-malasan, ditambah kini ia sedang kedatangan tamu bulanan, jadi ia tak perlu bangun shubuh untuk sholat. Ia begitu menikmati libur sekolahnya, walau hanya dengan berdiam diri di kamar yang sudah ia anggap sebagai istananya.

"Aletha, bangun dong sayang, ini kan udah siang. Dasar kelakuan gadis sekarang." Susan menggoyak tubuh Aletha ketika baru saja memasuki kamar anak sulung nya itu.

"Aduhh mamaa, Aletha lagi menikmati waktu nih, bentar lagi yaa maaa." Matanya yang setengah terbuka tak membuatnya bangkit dari ranjang.

"Cepetan mandi, udah itu langsung turun sarapan. Kamu ga boleh telat makan, udah sakit mama lagi yang repot." Celoteh wanita paruh baya itu sambil membuka pintu kaca balkon kamar Aletha, sebelum akhirnya meninggalkan kamar anak gadisnya itu.

Sorot cahaya hangat memasuki kamar Aletha melalui pintu yang baru saja dibuka lebar itu. Aletha perlahan membuka matanya, dengan tubuh yang masih terlentang di atas kasur, matanya menatap ke arah langit melalui pintu terbuka itu, ia begitu menikmati ketenangan ini. Sayang, waktu seperti ini hanya ada dua kali dalam seminggu.

***

Adrian melangkah keluar dari kamarnya dengan kaos putih yang dipadukan dengan kemeja kotak-kotak berwarna hitam tanpa dikancingkan yang sudah melekat pada tubuhnya, ditambah dengan jeans berwarna hitam dengan robekan kecil di bagian lututnya menam...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adrian melangkah keluar dari kamarnya dengan kaos putih yang dipadukan dengan kemeja kotak-kotak berwarna hitam tanpa dikancingkan yang sudah melekat pada tubuhnya, ditambah dengan jeans berwarna hitam dengan robekan kecil di bagian lututnya menambah pesona dirinya, dan akan membuat mematung siapapun yang melihatnya.

Adrian menyisir jambul yang sudah tertata dengan jari-jarinya. Mengambil helm hitam, sebelum meninggalkan rumah dan kedua sahabatnya yang masih tergeletak di ruang tamu dengan posisi yang tidak mengenakkan.

***

Suara bising motor di depan rumahnya, membuat Aletha bangkit, dan berjalan lunglay ke arah balkon dengan rambut acak-acakannya, memastikan siapa orang yang berani mengganggu pagi cerahnya itu.

Mata Aletha melotot melihat lelaki yang kini tengah tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya. Ia benar-benar tak ingat dengan perkataan Adrian semalam, bawasannya lelaki itu akan menjemputnya jam 9. Aletha memang tak mengiyakan, namun ia tahu bagaimana saat Adrian memaksanya, pasti lelaki itu melakukan apapun agar apa yang dirinya katakan dapat didapatkan.

Dengan cepat Aletha meraih handuk berwarna biru mudanya. Ia sedikit berlari ke arah kamar mandi di kamarnya, dan segera melakukan ritual kesehariannya, mandi.

***

Adrian mengetuk pintu berwarna coklat kayu dihadapannya. Ia akan meminta ijin pada orang tua Aletha untuk mengajak anaknya pergi ke luar. Tak peduli dengan Aletha yang sama sekali tidak mengiyakan ajakannya.

"Assalamualaikum tante." Adrian menyalami tangan wanita paruh baya yang baru saja membukakan pintu untuknya.

"Waalaikumussalam." Susan hanya menjawab salam dari remaja jangkung di hadapannya yang tiba-tiba saja langsung meraih tangannya, ia terlihat bingung tentu saja, karena sebelumnya ia tak pernah melihatnya.

"Kenalin, nama saya Adrian dan suka dipanggil Sule tante, pacarnya Aletha." Susan sedikit tertawa mendengar penjelasan dari lelaki yang mengatakan bahwa dirinya kerap dipanggil 'Sule'. Aneh pikirnya, nama Adrian kok dipanggil Sule, jauh sekali.

"Hahaha seperti komedian saja kamu, tapi Aletha ga pernah cerita tuh kalau dia punya pacar."

"Mungkin Aletha iri karena ga dipanggil Sule tante, jadi dia belum mau cerita tentang saya."

"Hahaha lucu kamu ini."

"Iya tan, banyak sih yang bilang saya lucu. Tapi tante harus inget satu hal..." Adrian menggantungkan ucapannya.

"Apa itu?"

"Jangan suka, nanti Aletha cemburu tante hehe." Deretan gigi putih muncul membuat Susan semakin geli dengan apa yang dikatakan oleh Adrian.

"Iya terderah kamu deh. Yaudah tante panggil dulu Aletha yaa."

"Iya tante, jangan lama nanti saya rindu."

"Rindu tante?"

"Rindu Aletha dongg." Susan tertawa mendengar celotehan lelaki yang mengaku pacar dari putrinya itu.

~

Aletha mengenakan kaos putih simple dengan celana jeans hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aletha mengenakan kaos putih simple dengan celana jeans hitam. Ia terduduk mengahadap cermin, memoleskan sedikit bedak dan lipstick seperti biasanya.

"He is different." Gumam Aletha, senyumnya tak bisa hilang dari wajahnya. Baru kali ini ada lelaki yang meminta izin orang tuanya untuk mengajaknya keluar.

"Aletha itu ada Sule." Ucap Susan saat baru saja membuka pintu kamar Aletha.

"Hah Sule? Siapa ma?"

"Pacarmu, kamu ga pernah cerita ya sama mama kalau punya pacar." Susan mencubit kecil pipi anak gadisnya itu.

"Siapa yang punya pacar, Aletha ga punpa pacar maa, terus Sule? Aletha juga ga kenal dia." Aletha bingung, apa dirinya yang mungkin salah lihat, lelaki yang tadi melambaikan tangan ke arahnya itu bukan Adrian. Jika benar bukan, fix pikirannya sudah kacau.

"Adrian, panggilannya Sule." Jelas Susan.

"Hahahahaha, dasar cowok aneh. Tapi, Ka Adrian itu bukan pacar aku mah, dia aja yang ngaku-ngaku." Jelas Aletha menaikkan alisnya bangga.

"Dasar anak jaman sekarang pada aneh. Yang satu ngakuin, yang satu lagi pura-pura ga ngakuin." Dengus Susan.

"Aletha serius mama. Ngapain dia kesini ma?"

"Katanya dia mau ajak kamu keluar. Mama udah izinin."

"Kenapa mama izinin sih mah? Aletha gamau pergi sama dia."

"Halah ga usah munafik sayang, kamu udah dandan cantik gini, pasti udah niat, mama tau. Lagian mama kasih izin karena mama nilai dia cowok baik kok, mama percaya."

"Iya tapi kan ma, dia tiba-tiba ngestuck Aletha pacarnya dan Aletha ga pernah iyain dia. Dia aja yang sukanya maksa. Siapa tau dia cuma iseng aja, Aletha takut mah.." Aletha menjelaskan apa yang dirasanya, karena memang perasaannya masih sangat tak yakin.

"Cowok yang berani dateng ke rumah, pasti dia cowok yang serius sayang. Dan gatau kenapa pas awal liat dia mama jadi keinget seseorang."

"Siapa?" Wajah Aletha sangat memperlihatkan rasa penasarannya.

"Ada deh pokoknya. Yaudah kamu cepet ke bawah, kasian pacarmu nunggu." Susan sengaja meledek anak gadisnya itu.

'Dia mirip Ian, Aletha...' batin Susan. Ia tak mungkin berkata jujur pada anak gadis yang sudah bertahun-tahun berusaha melupakan teman kecilnya itu. Ia tak ingin kembali membuka luka di hati anaknya. Jika memang benar pun, ia memilih biar waktu saja yang akan berbicara. Pikirnya.

***

Jadi abang mau bawa ade kemana?
:(
Gantung yaa wkwk, part selanjutnya kalian akan tau kemana Adrian akan bawa Aletha. Asal voment jangan lupa hehe❤


My Boyfriend is Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang