'Rasa itu bermetamorfosa menjadi tulus sayang dan cinta yang disertai dengan kecewa dan luka.'
-Adrian Muhammad Arsy
***
Suasana SMA Angkasa Putra sangat ramai, panggung yang telah bertengger rapi di lapangan luas dengan dekorasi meriah dominan berwarna biru cerah.
Seluruh siswa yang telah berkumpul di lapangan sangat terlihat antusias serta siswa peserta kreasi seni tengah sibuk mempersiapkan penampilan di belakang panggung.
Adrian berjalan menuju belakang panggung dengan gitar yang dibawanya, dengan balutan kaos putih polos dan celana jeans hitam serta jaket denim di pundaknya membuat dirinya menjadi pusat perhatian setiap siswi yang melihatnya.
"Ka Adrian!"
"Aduh cogan,"
"Adrian gue,"
"Hai ka,"
Begitulah banyaknya celotehan setiap siswi saat seorang Adrian melewatinya. Seperti biasanya Adrian hanya berjalan lurus tak terlalu menghiraukan sapaan mereka, ia pikir mungkin Aletha tak akan suka jika dirinya terlalu merespon perempuan lain.
Aletha melambaikan tangannya ke arah Adrian, memberi kode bahwa dirinya berada di tempatnya kini, terduduk dengan kuas make up di genggamannya.
"Udah siap?" tanya Adrian saat baru saja sampai di dekat Aletha yang telah mengenakan pakaian dance berupa jeans di atas lutut dan kaos putih serta kemeja dengan kancing terbuka sebagai pelengkap.
"Udah ko," jawab Aletha singkat, menampakan deretan gigi putihnya.
"Adrian kunyukkkkk!" teriak seseorang dari kejauhan membuat Adrian menoleh ke sumber suara yang meneriakinya dengan malas, jelas ia tahu siapa yang memanggilnya dengan sebutan seperti itu.
Alvaro dan Revan berlari gesit menuju Adrian seperti akan memangsa, Adrian hanya bergidik melihat tingkah sahabatnya itu. Sedangkan Aletha hanya tertawa geli.
"Ini tutup!" Adrian menyibakan jaket denimnya di atas paha Aletha cepat.
"Ko?" Aletha bingung apa maksud Adrian.
"Tuh orang-orang mesum bentar lagi kesini, mereka jangan liat paha kamu, biar aku saja," perkataan Adrian membuat Aletha tertawa geli, melihat lelakinya ternyata seposesif itu.
"Pacar gue mana?" tanya Revan saat baru sampai di tempat Aletha dan Adrian.
"Tuh lagi ganti baju," jawab Aletha menunjuk ke arah pintu bertuliskan 'Ruang Ganti'.
"Oke gue susul." celetuk Revan.
"Eitttt adik gue anjir, belum istri lo. Mesum ga ketulung lu," Alvaro menarik kerah belakang Revan yang baru saja melangkah.
"Yaelah perhatian ini namanya, siapa tau Bella butuh bantuan gue kan?"
"Anak TK juga kalau pake baju mah bisa sendiri dongo!" ucap Adrian.
***
Kreasi seni tiap kelas mulai ditampilkan, seluruh siswa dan guru juga antusias melihat penampilan setiap perwakilan kelas, suara riuh tepuk tangan terdengar keras serta teriakan anggota kelas saat perwakilannya tampil di panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Bad Boy
Teen Fiction-[ZONA BAPER] Entah apa yang mereka lihat darinya. Dari lelaki berpenampilan urakan dengan kelakuan yang super absurd itu. Dia yang selalu ingin mendapatkan apa yang dirinya inginkan. Dan benar saja dia memang selalu mendapatkan apa yang menjadi ing...