AdriTha 13

10.3K 407 11
                                    

'Pilu di masa lalu seakan pudar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Pilu di masa lalu seakan pudar. Kamu menggantikan bahagiaku yang hilang.'
-Aletha Titania Sasha

***

Rintikan hujan membasahi setiap atap rumah. Menampakkan butiran air yang demi tetes membasahi setiap inci di tanah. Langit tak begitu gelap, hujan tak begitu deras. Namun semilir udara membuat dingin terasa yang mengakibatkan orang-orang tak terlihat di luar pagi itu.

Aletha membuka pintu kaca di kamarnya menuju balkon . Dengan piama yang masih membalut tubuhnya, ia tersenyum berjalan dengan telapak tangan yang sudah siap menyambut setiap butiran air hujan.

Matanya menatap ke atas langit yang cerah namun tetap setia membasahi bumi. Gadis itu sungguh sangat menyukai hujan di pagi hari. Memberi kesan ketenangan saat mata mulai terbuka sehabis malam.

Mata Aletha tiba-tiba saja terjurus pada tanah kosong yang terlihat dari balkon kamarnya, dan akan selalu terlihat. Tempat dimana dahulu tinggallah seseorang penting dalam hidupnya.

'Ian, Atha rindu...' gumam Aletha pelan, cairan bening menetes seketika dari bola mata hitamnya.

Wajah perempuan itu menampakkan senyum ikhlas. Ia yakin kepergian teman kecilnya adalah rencana Tuhan. Kini Tuhan telah menggantikan seseorang itu dengan seseorang yang lebih bisa tetap berada di hidupnya.

Suara dering handphone miliknya memecah keheningan pagi indah itu. Ia berjalan santai mengambil ponselnya di atas nakas, senyumnya mengembang lalu langsung menerima panggilan itu sambil kembali berjalan ke balkon kamar.

"Pagi merak cuekkkkk" suara lantang dari ponsel membuat Aletha mengusap-ngusap telinganya.

"Berisik." sahut Aletha.

"Yehh punya pacar ko ga pernah ilang ya cueknya. Untung yang ganteng sabar."

"Iya iyaa maaf onta sayangg" Aletha menekankan kata 'sayang' untuk membuat Adrian puas.

"Hah apa? Tadi kamu bilang apa?" Adrian bertanya cepat, seakan ia tak mendengar apa yang diucapkan Aletha.

"Onta." jawab Aletha singkat, menggulum senyumnya.

"Kata setelah itu ih?"

"Ga ada tuh."

"Ada, coba bilang sekali lagi!"

"Sekali lagi."

"Bukan itu sayang"

"Bukan itu sayang" Aletha membungkam mulutnya, seharusnya Aletha tak mengulang kata 'sayang'

"Nah itu lagi-lagi."

"Lagi, apaaa?"

"Sayangg"

My Boyfriend is Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang