'Bukan soal seberapa lama kita saling mengenal, namun seberapa hebat kamu bisa membuatku tertawa.'
-Aletha Titania Sasha
Pagi sekali Aletha sudah terduduk di hadapan cermin kamarnya, menampakkan dirinya dengan sisir yang digenggamnya. Merapikan setiap helai rambut panjangnya.
Polesan bedak tipis dan pelembab bibir sudah cukup baginya untuk pergi ke sekolah. Keadaanya sudah cukup baik untuk kembali berpikir keras mengenai banyaknya pelajaran di sekolah.
Waktu masih menunjukkan pukul 03.30 namun Aletha telah siap dan terduduk di kursi pelataran rumahnya, menunggu seseorang datang. Setelah sebelumnya ia menyiapkan roti dengan selai coklat untuk sarapan nanti.
TINN! TINN!
Suara klakson mobil terdengar membuat Aletha mengalihkan perhatiannya ke arah gerbang rumah yang masih tertutup. Ia sedikit berlari keluar agar yang datang tak lama menunggunya.Aletha tersenyum melihat lelaki jangkung yang keluar dari mobilnya, berjalan menuju pintu samping kemudi dan membuka pintu untuk dirinya.
"Selamat jam 03.40 merak cuek" sapa Adrian sambil mengacak gemas rambut Aletha.
"Hah kok merak? Cuek lagi?!" Aletha sedikit mendengus mendengar sebutan baru dari Adrian.
"Karena merak cuek tapi sok cantik. Kaya kamu." Adrian mencubit hidung mancung Aletha, hingga membuat perempuan itu mengaduh.
"Dasar onta buluk." timpa Aletha.
"Gamau kalah ae pacar gue. Cepet masuk, keburu siang."
"Ngaku-ngaku dah." dengus Aletha. Ia memang masih enggan mengakui Adrian secara langsung, padahal di hatinya benar-benar telah tersimpan rapi seorang Adrian.
"Kita mau kemana?" tanya Aletha dengan nada cuek, setelah Adrian baru saja menyalakan mobilnya.
"Ke hatimu, boleh?" Adrian menaikkan sebelah alisnya, menatap tajam mata Aletha yang melotot, namun menampakkan rona merah di pipinya.
"Ga."
"Bodo amat, aku udah nyelusup masuk ke dalem."
"Seriuss Adriannn!" Aletha menjadi salah tingkah, ia tak bisa menahan lagi jika Adrian mungkin sudah melihat wajahnya yang berubah menjadi kemerahan.
"Ciaa akhirnya merak cuek minta di seriusin hahahaa."
"Bodo amat." Aletha menyilangkan kedua lengannya di dada, ia tak tahu harus menggunakan bahasa apa lagi untuk berbicara dengan lelaki absurd seperti Adrian.
"Udah ijin sama orang tua berangkat sepagi ini?" tanya Adrian.
"Udah. Mau kemana ih?"
"Liat aja nanti ih" Adrian mengikuti nada biacara Aletha, dengan seringai tawa setelahnya. Aletha tetap teguh dengan sikapnya yang cuek, namun terlihat sedang menggulum senyum.
Tak lebih dari 15 menit, mobil Adrian berhasil terparkir di parkiran yang cukup luas dengan hijau pepohonan yang menyejukkan. Namun parkiran tersebut terlihat sangat kosong, hanya satu mobil lah yang terdapat disana, mobil Adrian.
"Sunflower, lagi??" Bibir Aletha menyungging puas, matanya berbinar saat baru saja keluar dari mobil. Tentu saja ia mengetahui tempat ini, tempat dimana ribuan bunga mataharj kesukaannya hadir.
"Seneng?"
"Iyaaa ontaa. Makasihh." tanpa sadar Aletha menggenggam erat tangan Adrian kegirangan.
"Aku udah janji buat ajak kamu lagi kesini. Apapun akan aku lakuin merak cuek." Adrian mengacak rambut Aletha, sebelum akhirnya Aletha menariknya tak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Bad Boy
Teen Fiction-[ZONA BAPER] Entah apa yang mereka lihat darinya. Dari lelaki berpenampilan urakan dengan kelakuan yang super absurd itu. Dia yang selalu ingin mendapatkan apa yang dirinya inginkan. Dan benar saja dia memang selalu mendapatkan apa yang menjadi ing...