'Entahlah, aku jadi tak terbiasa sehari saja tanpa kamu. Ini bukan rindu, hanya saja tetap membelenggu saat sedetik saja tak bertemu.'
-Aletha Titania Sasha
***
Aletha membanting ponselnya asal, kepalanya ia telungkupkan di atas bantal empuk miliknya. Air matanya tak bisa lagi ia bendung saat setelah membaca komentar pedas dari mama Adrian di postingan lelaki itu yang menandai dirinya.
Aletha tak mengerti mengapa kini ia memperdulikan itu semua, padahal sebelumnya ia tak pernah sekalipun menganggap apa yang dikatakan lelaki itu. Namun kali ini benar, komentar Mona yang ia ketahui sebagai orang tua Adrian bagai duri yang menancap di tubuhnya. Sakit.
***
Aletha berjalan lunglai di koridor sekolah. Ponselnya yang dipenuhi notif instagram akibat Adrian yang menandainya tak ia hiraukan. Ia malas, bahkan hanya untuk melihatnya akan membuat darahnya kembali naik dan mood nya tentu saja akan menurun.
"Aletha!" Teriakan seseorang membuat Aletha celingak-celinguk mencari sukber suara.
Mikhaila dan kedua temannya Sonya dan Anya menghampiri Aletha dengan langkahnya yang panjang. Mata Mikhaila menyorot tepat pada manik mata Aletha dengan tatapan tak suka.
"Sejak kapan lo pacaran sama Adrian?!" Mikhaila mendorong tubuh mungil Aletha.
"Gue ga pacaran sama Adrian kak."
"Ga usah bohong, kalau lo ga pacaran ga mungkin dong Adrian post foto lo ditambah caption manis gitu."
"Adrian yang tiba-tiba ngeklaim gue sebagai milikinya. Tapi gue ga pernah mengiyakan." Nada suara Aletha sedikit naik, ia benar-benar tak nyaman dengan situasi ini, bukan hanya Mikhaila, tapi para siswi yang mungkin iri selalu menatapnya dengan tatapan seperti hendak menyerang.
"So banget lo masih adik kelas juga udah songong. Lo aja kali yang kegatelan!" Ucapan Anya seakan menyayat hati Aletha, ia tak mengerti dengan sikap kakak kelas yang seenaknya seperti ini, namun tetap saja dirinya tak bisa melakukan apapun mengingat notabennya sebagai adik kelas.
"Lo ada hubungan apa sama Adri. Jawab gue!" Mikhaila kembali melemparkan sentakan pada Aletha.
"Ga ada kak." Ucap Aletha lirih.
"WOY! Ga usah ganggu dia!" Teriakan seseorang membuat ketiganya menatap ka arah sumber suara.
"Ini lagi satu adik kelas songong." Ucap Anya menatap Bella yang baru saja sampai dihadapannya.
"Bodo amat kalian kaka kelas. Yang namanya kaka kelas itu contohin sopan, bukan tiba-tiba nyentak anak orang!" Sentak Bella.
"Ayo Tha ikut gue, jangan ladenin nih tiga nenek lampir." Bella tiba-tiba saja menarik lengan Aletha menjauhi Mikhaila dan kedua temannya.
"Urusan kita belum selesai, Aletha!" Teriak Mikhaila.
Aletha dan Bella duduk di salah satu bangku taman sekolah. Sebenarnya Aletha ingin segera masuk ke kelas, takut jika guru sudah memulai pelajaran, namun ia tak enak hati dengan Bella yang sudah membantunya tadi.
"Tenang aja kali Tha, guru-guru baru aja mulai rapat." Ucapan Bella membuat Aletha sedikit tenang.
Sebenarnya Aletha tak begitu akrab dengan Bella, ia hanya mengenalnya saat mpls dulu, ia juga sebelumnya tak pernah lagi berhubungan dengan Bella. Hingga dirinya kini sedikit canggung.
"Makasih Bel udah belain gue." Aletha membuka kembali obrolan, memecah hening diantara keduanya.
"Santai aja. Lo harusnya lawan aja tadi nenek lampir."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Bad Boy
Teen Fiction-[ZONA BAPER] Entah apa yang mereka lihat darinya. Dari lelaki berpenampilan urakan dengan kelakuan yang super absurd itu. Dia yang selalu ingin mendapatkan apa yang dirinya inginkan. Dan benar saja dia memang selalu mendapatkan apa yang menjadi ing...