4.Tawuran

4K 245 3
                                    

Perhatian!!!!!!!!
Jangan jadi silent readers.....
Hargai apa yang ditulis penulis cukup dengan vote and comment!!!!!

•••

"Apa? Panitia pensi?" Pekik keempat sahabat Bintang ketika mendengar penjelasan kenapa tadi pagi dia dipanggil. Kini mereka sedang menikmati waktu istirahat dibangku kantin yang sudah biasa mereka tempati dengan teman sekelasnya. Kelas Bintang itu terkenal dengan kenakalannya yang sering bolos dan bikin ulah.

"Trus lo terima?" Tanya Siska yang tak percaya.

"Gak" jawab Bintang sambil menguyah baksonya.

"Oke siip kalo gitu. Nanti malem si Toni ngajak lo balap. Kayaknya dia masih penasaran ama lo" Jelas Indhi.

"Si Toni kekeuh banget ya pengen kalo geng Awars itu tunduk sama geng Bloods. Dan parahnya lagi dia mau geng Awars gabung sama geng Bloods tanpa ada lo Bi. Gila emang si Toni" Sahut Siska.

"Dia mau kalian gabung sama mereka itu karena mereka mau kalian jadi budaknya mereka. Kalian kan tau geng Bloods itu pemakai dan pengedar narkoba dikalangan remaja. Alasan kenapa dia gak mau ada gue karena dia tau kalo gue bakal nentang suruhan dia dan gue gak bakal biarin geng Awars gabung sama dia" Jelas Bintang panjang kali lebar.

"Wah... Ogah banget gue kalo disuruh yang kayak gitu. Meskipun gue emang butuh uang gue tetep gak mau ngelakuin itu. Yang ada baru sekali gua kirim. Gue langsung masuk penjara" Cerocos Indhi yang membuat pengunjung kantin melirik mereka.

"Kecilin suara lo" Peringat Siska.

"Hehe... Sorry kelepasan gue"

"Oke. Jangan lupa ntar malem ya"

Setelah makanan habis, mereka kembali ke kelasnya lagi. Karena dua jam lagi bel pulang berbunyi.

Malam hari...

"Gue kan udah bilang. Sampai kapan pun kita gak bakal tunduk sama kalian. Geng lain yang nunduk sama kita itu bukan kemauan kita. Mereka nya aja yang takut sama kita" Ucap Bintang  santai berdiri dibarisan paling depan dari geng Awars.

"Lo belum tau siapa gua. Lo bakal nyesel karena gak mau nurutin perintah gue" Balas Toni yang kini saling berhadapan dengan Bintang.

Bintang dan Toni sehabis balapan dan yang menang tetap Bintang. Toni yang memaksa agar geng Awars tunduk sama dia. Tapi bukan Bintang namanya kalo dia ngebiarin itu terjadi. Sebagai leaders geng Awars, ia berani bertaruh nyawa agar geng Awars tetap ada.

"Lo pikir lo sapa kita. Bapak kita? Bukan kan? Yaudah diem ae lo gak usah maksa napa" Sahut Indhi berada di samping Bintang tapi tetap beda satu langkah dari depan. Disini Asri tidak ada karena dia bilang dia sedang bantu ibunya.

"Diem lo!" Bentak Toni.

Bintang yang tidak terima Indhi dibentak oleh Toni, langsung saja ia memukul Toni sampai ia tersungkruk. Anggota geng Bloods yang melihat itu langsung balik menyerang ke anggota geng Awars. Dan disitu terjadilah peperangan antar kedua geng. Tak butuh waktu lama geng Bloods tepar alias kalah.

Bintang menarik kerah Toni yang sedang terkapar diaspal.

"Gue peringatin sekali lagi ke elo. Jangan ganggu geng gue. Lo kalo saingan ya saingan aja gak usah pake pengen rebut apa yang orang lain punya. Ngerti lo?!" Bentak Bintang lalu melepaskan cekalannya dan pergi menaiki motornya diikuti dengan anggota lain.

"Ini baru pemanasan Bi belum dimulai. Lo harus tau itu"

•••

Setelah tadi Bintang tempur dengan geng Bloods dia langsung pergi ke club bersama yang lainnya. Kini ia berada di lift menuju pintu apartementnya. Saat Bintang keluar lift terlihatlah sosok laki-laki menyender ke pintu apartementnya. Sayangnya wajah lelaki itu tertutup topi dan menunduk jadi tidak terlihat.

"Ekhem..." Deheman Bintang membuat lelaki itu mendongak.

"Lama banget sih pulang nyah. Aku kan bosan sendirian disini" Rengek lelaki itu.

"Ngapain lo disini?" Tanya Bintang melihat Ikmal didepannya.

"Nungguin kamu lah. Kamu abis darimana? Kenapa muka kamu lesu gitu? Mana bau alkohol lagi" Cerocos Ikmal.

Memang waktu di club ia minum vodca satu botol. Tapi menurut Bintang itu sedikit karena ia memang sering minum kalo dia butuh pelampiasan. Ya walau terasa pusing sedikit.

"Gue mau masuk. Minggir" Ketus  Bintang berjalan ke arah pintu apartement nya dibelakang Ikmal.

"Kamu kok jalannya sempoyongan. Kenapa?"

"Gapapa" Bintang membuka pintunya lalu masuk kedalam diekori Ikmal. Bintang pun duduk disofa.

"Bibin kamu mabuk ya? Kenapa mabuk? Mabukkan gak baik buat kesehatan. Trus kamu tadi pulang ngendarai motor sendiri? Gimana kalo kamu celaka? Trus kebentur kepala kamu trus kamu--" Cerocos Ikmal terpotong oleh Bintang.

"Jangan berisik gue lagi pusing" Potong Bintang dengan nada dingin.

"Siapa suruh kamu mabuk? Mabukkan bikin pusing. Aku buatin sup anget ya biar gak terlalu pusing" Tanpa menunggu jawaban Bintang, Ikmal langsung berjalan ke dapur.

"Bibin kok gak ada sayuran?" Teriak Ikmal didapur.

"Emang kagak ada sayuran kali" Gumam Bintang sebelum tertidur disofa panjang.

Didapur Ikmal mencari dilemari dikulkas, tapi tidak ada sayuran yang buat bikin sup. Dikulkas hanya ada sosis, buah-buahan, minuman bersoda dan dilemari ada satu dus mie instan. Ikmal yang bingung pun kembali menghampiri Bintang yang sudah tertidur disofa.

"Kamu lebih cantik kalo lagi tidur. Mukanya tenang banget kayak bayi. Tapi kalo diluar kamu pantesnya pake muka garang biar gak ada yang berani deketin kamu. Kamu kan milik aku" Ucap Ikmal tersenyum dan membelai rambut Bintang yang menghalangi wajahnya.

Ikmal mengangkat tubuh Bintang dan membawanya kekamar. Ia membaringkan Bintang dengan hati-hati.

"Good night my princes" Ucap Ikmal mencium kening Bintang lama.

Ikmal pun keluar dari kamar dan duduk disofa sambil menyalakan tv. Ia merogoh saku celananya dan menelpon seseorang.

"Hallo... Mang boleh anterin seragam aku sama tas dan buku pelajarannya juga buat besok ke apartement temen aku" Ucap Ikmal to the point.

"Bisa den. Emang buat apa?" Jawab mang Jaja disebrang. Mang Jaja itu kepala pelayan dirumahnya.

"Aku mau nginep ditempat temen aku sambil ngerjain tugas sekolah. Nah kan mumpung bunda sama ayah lagi keluar kota jadi sekali-kali nginep dirumah temen"

"Yaudah den mamang anterin sekarang"

"Iya mang nanti aku kirimin alamatnya ya. Jangan kasih tau ayah bunda kalo mereka nanya"

"Baik den"

__________

Minta pendapatnya dong😅😅😅

Menurut kalian ceritanya seru gak????

Oya jangan lupa vote and comment yaaa😂😂

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang