22. Lima perempuan rajin

2.7K 142 0
                                    

"Sepanjang jalan kenangan.... Kita kan s'lalu bergandeng tangan... Hujan yang rintik-rintik... Uooo... Uooo... Uooo... Uooo Sampai kapan kau tertidurrr... Bintanggggg" Suara Asri yang menyanyikan lagu kenangan disambung dengan lagu judika. Suara cemprengnya itu loh buat telinga sakit.

Tapi Bintang yang tidur tanpa ada niatan bangun. Malah ia menutup wajahnya dengan bantal. Pagi ini Bintang sangat susah dibangunkan. Ini udah jam 06.45. Dan berarti masuk 15 menit lagi.

"Gimana dong dia kagak mau bangun?" Keluh Asri pada tiga sahabatnya yang tadi sembunyi sambil menutup telinganya. Karena mereka masih sayang pada telinganya.

"Aha! Gue punya ide" sahut Indhi yang tadi sembunyi didalam toilet.

"Apa?" Tanya ketiganya.

Indhi menyuruh mereka mendekat. Dan Indhi membisikkan ide nya pada mereka.

"Hahaha.... Bagus tuh ide nya. Gue yakin dia langsung bangun" timpal Siska.

"Yoi" balas Asri.

"Siapa dulu dong! Indhi"

"Udah. Kita ke posisi aja" perintah Shasa diangguki semua.

Keempat perempuan itu naik ke kasur yang ditempati Bintang. Tempat tidur Bintang berbeda dengan tempat tidur dikamar lain. Tempat tidurnya cukup untuk dua atau tiga orang. Mereka berdiri di tempat tidur Bintang.

Meski pergerakan mereka membuat tempat tidur bersuara dan bergerak. Tapi tidak membuat Bintang terbangun. Mereka mengambil ancang-ancang.

"BINTANG SI IKMAL DIGODAIN CEWEK NOH!" Teriak mereka sambil melompat-lompat di tempat tidur Bintang.

"SIAPA YANG BERANI GO..."

Brukk...

Dug....

"Aish..."

Keempat perempuan yang ada di atas tempat tidur berhenti melompat. Mereka melihat ke bawah di mana Bintang terjatuh. Lalu mereka saling tatap satu sama lain. Dan....

Satu...

Dua...

Tiga...

"KABURRRR!"

"BERANI LO PADA KIBULIN GUE, HAH?"

"CEPETAN MANDI! SEKARANG WAKTUNYA UPACARA!"

¤¤¤

"Sutt... Kita lewat gerbang belakang aja lah. Trus langsung masuk kelas. Biar kagak dihukum di lapangan" Saran Siska yang kini berhenti dipinggir jalan dekat gerbang sekolah.

Mereka berhenti disana tanpa ada niat ke arah gerbang. Karena mereka yakin pasti ada guru piket atau guru Bk berjaga disana. Menunggu murid kesayangannya datang😂😂

"Motor kita parkir dimana?" Tanya Indhi.

"Di warung Bi Iyem aja" balas Shasa.

Warung Bi Iyem itu warung yang ada dibelakang sekolah. Warung itu juga sering buat tempat bolos anak sekolahan.

"Boleh. Ayo dah biar cepet"

Sedangkan Bintang hanya mengikuti tanpa bicara. Ia masih mengumpulkan kesadarannya. Karena tadi ia hanya mencuci muka dan gosok gigi saja. Tapi dia tetep cantik😂😂

Mereka berlima pun memajukan motornya dan berjalan ke gang yang menuju langsung ke belakang sekolah. Mereka memarkirkan motornya didepan Warung.

"Bi, Kita titip motor disini ya?!" Teriak Siska pada Bi Iyem yang sedang melayani pembeli dan mengangguk kearahnya.

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang