34. Jalan Berdua

2.4K 135 0
                                    

"Boleh ayo sini" jawab Ikmal tersenyum pada Luna yang dibelakang Bintang. Bintang menoleh kebelakang dan mendapati Luna.

"Tempatnya penuh" potong Bintang saat Luna akan berbicara lagi.

"Bintang kursinya masih ke sisa buat lapan orang. Gak papa dong kalo Luna duduk disini"

Yap! Kursi ini yang memang sudah selama dua tahun ditempati Bintang dan sahabatnya atau anggota Awars kalo Bintang dan sahabatnya lagi gak sekolah.

Bintang berfikir keras alasan apa yang ia buat supaya si cupu ini tidak duduk bersamanya dan Ikmal. Lalu Bintang menatap kesekeliling kantin. Lalu Bintang tersenyum licik dan menatap tajam Luna.

"Kursinya udah penuh Luna. Ada mereka" ucap Bintang selembut sutra dan menunjuk kearah para sahabatnya yang baru masuk kantin.

"Pergi lo!" Usir Bintang bersuara kecil karena tak mau Ikmal mendengarnya.

"Yah ada temennya Bintang. Maaf Luna kursinya penuh" sesal Ikmal membuat Bintang tersenyum kemenangan. Kemudian senyum kemenangan Bintang hilang saat Ikmal kembali bersuara.

"Kalo gitu kamu duduk aja disini"ujar Ikmal berdiri dan menunjuk kursi yang baru saja ia duduki. Argh!!!! Segitunya Ikmal berkorban buat si cupu. Batin Bintang.

Para sahabat Bintang telah sampai dan langsung duduk. Bingung tidak tahu apa yang sedang terjadi melihat wajah Bintang yang ditekuk. Tapi mereka yakin seyakin yakinnya wajah tekuk Bintang karena ada si cupu.

"Gak usah. Aku balik ke kelas aja kalo kursinya penuh" balas Luna berbalik tapi dicegah oleh Bintang.

"Kamu duduk aja disini" sela Bintang menarik tangan Luna dan memaksa Luna duduk dikursi yang tadi ia tempati.

"Nah Ikmal kita jalan yuk!" Ajak Bintang membuat mata Ikmal berbinar berbeda dengan Luna yang cemberut.

"Ayok kemana?"

"Terserah kamu aja"

Bintang menampilkan smirknya pada Luna yang menatapnya. Lalu Bintang membawa Ikmal keluar kantin. Terlihat Luna menatap sepasang kekasih itu dengan lekat lekat sampai keduanya tidak terlihat.

"Heh cupu!" Panggil Asri. Luna pun menoleh pada Asri.

"Mending lo jauh-jauh dari hubungan si Ikmal sama Bintang" sambungnya.

"Hooh. Lo mau kacauin hubungan mereka? Hah?" Timpal Siska.

"Jangan harap lo bisa lakuin itu!" tambah Indhi.

"Kalo lo berani jadi duri dihubungan mereka. Lo. Berurusan. Sama. Gue. Ngerti lo?" Ancam Shasa menatap tajam Luna yang menunduk.

"Ngerti gak?!" Bentak Shasa membuat Luna terkejut.

"Nger-ngerti.." jawab Luna.

"Trus lo ngapain masih disini?! Pergi lo!" Usir Siska.

"Jangan!" Tahan Asri membuat semua menatap bingung. Kemudian Asri tersenyum licik.

"Beliin kita makan dulu sana!"

•••

"Bin kita ke toko itu yuk! Bagus-bagus warnanya" ucap Ikmal pada Bintang menunjuk ke toko yang serba warna pink.

"Ayo" mereka berdua berjalan ke toko dimaksud.

Kini mereka berdua sedang berada di mall. Karena memang freeclass jadi mereka bisa keluar dari sekolah. Mereka memasuki toko yang ditunjuk Ikmal. Ikmal berjalan menarik lembut tangan Bintang.

"Bin beli baju ini yuk!" Ucap Ikmal menunjuk baju kaos couple warna pink.

"Em.. Kamu suka baju ini?" Tanya Bintang.

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang