45. Penyerangan

2.4K 127 0
                                    

Setelah mereka keliling jalanan Kota Jakarta karena mereka tidak tau harus pergi kemana. Masalahnya Ikmal selalu nolak ajakan Bintang untuk pergi ke tempat yang Bintang suka. Dan Ikmal langsung menolak itu. Jelas nolaklah! Orang Bintang ngajaknya clubbing. Kalo gak clubbing ke tempat balapan liar.

Hell. Apa kata Bunda anak nya main ke tempat gituan. Bisa dipecat sebagai anak dia.

Pada akhirnya mereka menghabiskan waktu berkeliling kota Jakarta dengan mobil. Hingga tak terasa jam menunjukkan pukul 17.30 sore.

Mereka memutuskan untuk pulang. Bintang diantar Ikmal ke apartemennya. Awalnya Ikmal ingin mampir terlebih dahulu. Tapi Bintang menyuruh Ikmal langsung pulang saja. Bukan tidak mau Ikmal bermain diapartemen. Dia hanya merasa kurang enak badan dan butuh waktu istirahat.

Ikmal pun pulang dengan wajah cemberut.

"Kok pala gue pusing sih! Perasaan tadi pagi gapapa" gumam Bintang memasuki kamarnya dan segera merebahkan badannya yang terasa sangat berat dan remuk.

Bintang terlelap begitu cepat. Baru Bintang bentar tidur handphone nya berbunyi dan mengganggu tidur cantiknya.

Bintang merogoh sakunya dan tertera nama Indhi disana. Ia menatap jam yang berada diatas nakas. Jam menunjukkan pukul 11 malam. Perasaan Bintang baru saja terlelap. Tapi tidak terasa sudah pukul 11 aja.

"Gawat Bi" ucap Indhi begitu Bintang mengangkat telponnya. Terdengar panik.

"Apa?" Tanya Bintang malas sangat malas.

"Basecamp diserang"

"Bloods?"

"Bukan"

"To the point!"

"Basecamp diserang beberapa preman. Dia nyari orang. Dan ciri-ciri nya sama kayak lo. Jadi dia kayaknya nyari lo"

Bintang jadi teringat saat tadi siang bersama Ikmal menabrak satu motor berisi dua preman.

"Berapa orang?"

"Kurang lebih 10 orang"

"Lo ganggu gue cuma karena ada 10 preman dateng ke basecamp. Lo semua gak becus gitu buat urus 10 preman hah?!" Bentak Bintang.

Sangat kesal yang Bintang rasakan sekarang. Bayangkan dari tadi saat pulang Bintang sudah tidak enak badan. Dan sekarang bangun tidur diganggu sama kunyuk satu ini. Bangun tidur tadi aja kepala dia sangat berat dan pusing.

"Ta..tapi Bi. Salah satu diantara mereka bilang. Kalo lo gak ada sekarang. Mereka bakal ngacak-ngacak basecamp"

"Cuma 10 orang Indhi! CUMA 10! Ada berapa anggota yang ada dibasecamp! Pasti lebih dari 10 orang!"

"Dan dia juga ngomong bakal manggil temen-temennya buat nyerang basecamp---"

Tut.... Tut.... Tut....

"Bacot anjing!" Kesal Bintang.

Bintang mematikan telponnya sepihak. Ia langsung bangun dari tidur nya dan memakai jaket yang ada di lantai dengan tergesa. Karena saat dia tidur dilantai tidak melepas sepatu. Itu memudahkan dia supaya cepat pergi ke basecamp.

Bintang menunggu lift terbuka dan masuk kedalam. Tanpa Bintang sadari lift yang ada dipinggirnya pun terbuka dan keluarlah Langit menju ke apartemen kembarannya.

•••

"Akhirnya lo dateng juga. Cewek rese!" Tekan satu preman yang ia ingat preman yang tadi Ikmal tabrak.

Sekarang Bintang sudah sampai di basecamp. Tapi yang dia lihat jumlah preman lebih dari sepuluh! Aish si Indhi kagak bisa ngitung apa.

"Gue tau lo bakal ngacak ni tempat kalo gue gak dateng kesini" ucap Bintang dengan tenang.

"Itu lo tau" sahutnya lagi memandang sinis Bintang.

"Dan gue juga tau lo gak ada keberanian buat nyerang basecamp. Karena lo ngancem buat manggil semua temen supaya bantuin nyerang basecamp gue. Kenapa gak lo aja sendiri buat nyerang? Ups.. Lo kan gak ada keberanian" remeh Bintang membuat emosi si preman naik.

"Jaga mulut lo!" Bentak temannya.

"Mulut gue bukan penjara yang harus dijaga. Sorry Man" balas Bintang dengan tenang tapi tetap terselip nada mengancam.

"Kurang ajar! Lo cewek tapi lo lumayan juga buat gue mainin"

"Gue bukan barang yang harus dimainin. And lo harus liat berapa jumlah anak buah lo cuma belasan orang dan see? Beda jauh sama teman gue yang ada disini. Gue cuma mau nawarin biar lo gak terlalu malu kalo lo kalah nanti. Kita duel" ajak Bintang menatap remeh si preman dan langsung disetujui si preman.

"Deal!"

Semua anggota geng Awars dan para preman mundur memberi ruang buat mereka duel. Bintang dan Preman itu berhadapan.

Bintang menggerakan jari telunjuknya maju dan mundur sambil tersenyum sinis. Si Preman yang memang sudah tersulut emosi langsung menyerang Bintang. Beberapa kali preman itu memukul Bintang yang langsung dapat dihindari oleh Bintang. Semua orang tidak berani ikut campur dalam perkelahian sengit ini.

Si Preman terus saja memukul Bintang tanpa henti. Sedangkan Bintang diam menunggu waktu yang tepat. Dia hanya menghindar tanpa melawan. Serasa si Preman kelelahan memukul Bintang. Bintang langsung memukul dada si Preman dua kali lalu menendang perut si Preman kuat-kuat hingga si Preman terhuyung ke belakang.

Para Preman yang menonton terkaget-kaget melihat aksi Bintang yang begitu cepat mengalahkan temannya. Lalu si Preman yang terhuyung merasa malu karena telah Bintang kalahkan. Diapun memberi kode pada temannya dan langsung menyerang Bintang.

Anggota Awars yang melihat Leader mereka dikeroyok langsung saja menyerang Preman lainnya.

Selang beberapa menit para Preman hampir kalah! Tapi datang beberapa motor dan bisa kalian tebak. Bahwa mereka temannya para Preman lain. Bertambah banyaklah Preman  yang menyerang.

Dengan Bintang yang melawan 3 Preman sekaligus. Dan semua anggota juga melawan lebih dari 1 orang. Sudah dipastikan Awars kalah jumlah sekarang. Tapi mereka tidak menyerah! Mereka bertahan dan bertahan sampai mereka pun memenangkan perkelahian.

"Ini belum selesai! Lo bakal dapat akibatnya sialan!" Teriak Preman itu.

Bintang hanya memandang sinis Preman itu dan memberi jempol kebawah👎. Seperti itu lah tanda yang Bintang kasih.

Semua orang bernafas lega setelah mereka semua meninggalkan basecamp. Termasuk Bintang. Ia menoleh ke pada sahabatnya.

"Ada yang terluka parah?" Tanya Bintang mengabaikan pipinya yang lebam.

"Enggak Bi. Cuma luka biasa" jawab Siska.

"Tapi Bi. Lo gak papa kan? Tadi lo abis kena pukul tuh tangan pake balok" ujar Indhi.

Memang tadi pada saat berkelahi ada yang membawa balok dan memukul kepala Bintang. Untungnya Bintang bisa menghindar dan sialnya malah kena tangan kanan.

"Gapapa. Gue pulang dulu. Cape mau istirahat"

"Kenapa gak nginep disini aja? Biar lo gak terlalu cape diperjalanan" ajak Sasha.

"Langit katanya mau nginep diapart. Dan dia gak bakal tidur kalo gue belum pulang"

-------------

Hmmm....

Cerita nya monoton gak sih?????

Sorry kalo ceritanya agak ancur😁😁

Namanya juga amatir😂😂

Vomment nya ditunggu yaaaa😍😍

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang