44. First Kiss

2.7K 128 0
                                    

"TURUN LO WOYYY!" Teriak preman yang jatuh karena tertabrak mobil Ikmal.

Bintang menghela nafas kasar sedangkan Ikmal berekspresi syok. Apa dia baru saja menabrak? Untung jalanan tidak terlalu ramai. Huft...

Bintang melirik Ikmal yang menatap depan dengan mata membulat dan tangan yang dikemudi bergetar.

"Kamu tenang. Aku yang urus" ucap Bintang turun dari mobil dan menghampiri kedua preman yang tadi tertabrak.

Ikmal baru menyadari bahwa Bintang keluar dari mobil akhirnya dia mengikuti Bintang.

"Nih" ucap Bintang memberi tiga lembaran uang berwarna merah.

"Apaan nih cuma 300 rebu!" Bentak salah satu preman pada Bintang.

"Ambil atau enggak!" Tekan Bintang.

Sebenarnya Bintang tau kalo kedua preman yang ada didepannya sedang berakting. Supaya mendapatkan uang. Masih untung Bintang memberikan uang karena ia sedang malas untuk berolahraga hari ini.

"Enak aja! Lo harus ganti rugi sebesar lima juta!"

"Apa? Emang obat buat luka lecet kayak gitu mahal ya? Perasaan gak sampe segitu. Ah pasti mau nipu yaaa... Aku bilangin Ayah loh biar lapor polisi" ucap Ikmal mengancam tapi dengan notasi rendah.

Huft... Gak ada garang-garang nya ya ni lelaki!

"Heh! 5jt itu ganti rugi dari jantung saya yang hampir copot, kekejutan yang sangat terkejut, batin saya yang tersiksa dan lecet tubuh saya plus motor saya. KAMU HARUS GANTI!" Balas preman yang satu lagi.

"Gak usah teriak depan muka gue!" Sentak Bintang tidak terima.

"Bacot banget ni cewek. Mau main ma gue huh?!" Cerca preman yang satunya lagi sambil nyolek dagu Bintang.

Bintang melirik tajam preman itu dan langsung melayangkan pukulan mautnya pada preman tersebut sampai terhuyung ke belakang.

"Gue anggap itu permulaan dari sebuah permainan" sarkas Bintang menatap satu preman yang susah terkapar.

Satu teman si preman yang tadi berbicara dengan Ikmal akan menyerang Bintang dari belakang. Ikmal yang melihat itu langsung menghadang si preman. Alhasil satu pukulan mendarat mulus diwajah tampan Ikmal.

Bintang langsung membalikkan badannya saat medengar suara pukulan dan ringisan dari Ikmal. Ia menatap Ikmal yang kesakitan diaspal. Lalu tatapan Bintang beralih ke si pelaku tinju itu. Ia menghampiri preman itu dan memberi pelajaran karena telah membuat Prince nya kesakitan.

Aneh memang. Disini seorang perempuan yang membalas perlakuan tidak baik terhadap kekasihnya. Bukan sebaliknya. Tapi apa boleh buat? Itu kenyataannya. Mereka hanya menjalani.

Saat tau temannya diserang habis-habisan si preman yang tadi awal Bintang tinju juga ikut menyerang Bintang. Tapi ia menyerang dari depan bukan dari belakang seperti temannya.

Tak bisa terelakkan Bintang menghadapi dua preman sekaligus. Tapi itu bukan apa-apa bagi Bintang. Dia paling jago bela diri. Tak butuh waktu lama. Dua preman itu terkapar diaspal dan segera kabur. Tapi sebelumnya ia melihat logo kecil yang ada di jaket lengan kiri Bintang.

Logo yang berbentuk tengkorak dengan silang samurai ditengahnya dan huruf dibawahnya kecil. AWARS. Itu lah huruf yang ada di logo tersebut.

"Kamu gak papa?" Tanya Bintang menghampiri Ikmal yang sedang memegangi sudut bibirnya yang berdarah.

"Sakit Bibin" adu Ikmal dengan mata berkaca-kaca.

"Ayo masuk mobil. Biar aku yang nyetir" ajak Bintang.

Setelah mereka berdua masuk kedalam mobil. Ikmal masih meringis kesakitan. Bintang melihat itu jadi tidak tega.

"Sini. Mana yang sakit?" Tanya Bintang.

Lalu Ikmal menunjuk sudut bibirnya yang berdarah. Bintang menatap bibir itu dan memeganginya. Ia mendekatkan kepalanya hingga tidak ada lagi jarak yang membuat bibir Bintang dan bibir Ikmal menyatu. Bintang menjilat sudut bibir yang berdarah tersebut dengan pelan menbuat Ikmal meringis perih dan.... nikmat.

Awalnya memang hanya menjilat. Tapi entah setan mana yang masuk pada Bintang dan beralih melumat bibir Ikmal.

Sedangkan Ikmal hanya diam karena ia terlalu terkejut. Baru kali ini ia merasakan yang namanya ciuman. Dengan Bintang yang sedikit melumat bibirnya yang terluka membuat sensasi yang aneh, perih dan...nikmat.

First Kiss mereka berdua!!!!!

"Shit! Anjing gue harus tahan!" Batin Bintang berhenti melumat bibir Ikmal.

Bintang berusaha menjauhkan kepalanya dari Ikmal. Tapi Ikmal menahan tekuk Bintang dan mulai membalas ciumannya. Bintang tersenyum dalam ciumannya. Saat mereka sudah hampir kehabisan nafas. Mereka berdua menyudahi ciuman cinta mereka.

Walaupun mereka berdua belum cukup lihai dalam ciuman. Tapi mereka sangat menikmatinya. Terlebih Bintang yang mengetahui cara ciuman membuat Ikmal mengikuti arahan Bintang. Dia pernah melihat adegan ciuman saat Indhi dan ketiga sahabatnya yang sudah tidak waras menonton adegan dewasa.

Nafas keduanya terengah-engah dan saling menatap. Bintang mengusap sudut bibir Ikmal yang sudah tidak ada lagi darah. Hanya sedikit luka saja yang tersisi dan juga ludah nya.

"Kita ke tempat track sekarang"

•••

"Kamu mau ikut nge-track gak?" Tanya Bintang pada Ikmal yang sedang menatap ngeri peserta track.

Setelah aksi first kiss tadi. Mereka berdua tidak ada yang membuka pembicaraan saat di perjalanan. Karena Ikmal masih syok, gugup dan malu dalam sekaligus. Sedangkan Bintang. Dia tidak suka banyak bicara. Lagian yang selalu mengawali pembicaraan itu Ikmal. Jadi dia lebih baik diam. Dia sebenarnya juga gugup. Tapi dia menyembunyikan rasa kegugupannya dari Ikmal.

Disini hampir semua memakai seragam sekolah mereka masing-masing. Kecuali Ikmal, Bintang dan beberapa anak lainnya. Jelas mereka semua bolos seperti Bintang dan Ikmal.

"Gak" jawab Ikmal pelan.

"Ikut aja. Aku nonton semangatin kamu" suruh Bintang menggebu-gebu.

"Gak mau Bin!"

"Yaudah aku aja yang ikut track. Kamu semangatin aku" ucap Bintang yang akan berjalan kearah kumpulan anak muda. Dan mereka anggota geng Awars. Tapi Ikmal menahan lengan Bintang.

"Jangan nanti kamu jatoh" cegah Ikmal memohon dengan mata berkaca-kaca.

"Kan ada kamu" balas Bintang tersenyum.

"Aku gak mau liat kamu jatoh"

"Seorang Bintang gak bakal jatuh dari motor. Kalaupun jatuh ada yang nyenggol atau nge bajak motor aku. Tenang Ikmal"

"Tapi... kamu kan gak bawa motor" elak Ikmal tersenyum mendapatkan ide.

Pasti alasan yang sekarang gak bisa Bintang jawab. Toh emang benar Bintang gak bawa motor. Mereka ke sini kan memakai mobil. Masa track nya pake mobil. Nanti bukan track dong nama nya malah jadi Drift.

"Disini banyak anggota Awars. Aku bisa minjem salah satu motor dari mereka. Mereka gak bakal berani nolak permintaan aku" balas Bintang tersenyum dengan kemenangan.

"Iya lah kan mereka anak buah kamu"

"Anggota! Bukan anak buah"

Bintang paling tidak suka apabila ada yang bilang mereka anak buah Bintang. Jelas mereka teman Bintang. Hanya saja di geng Awars mereka semua memandang Bintang sebagai Leader nya.

"Bibin. Daripada disini mending kita cari tempat lain buat bolos"

Bintang menghela nafas panjang lalu menatap Ikmal dalam.

"Waktu bolos kita habis cuma buat mikir dimana tempat kita bolos"

-------------------

Jangan bosen-bosen yah baca nyah.....

Jangan lupa vommentnya juga😍😍

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang