73. Penjelasan

2.3K 140 6
                                    

"Kenapa gak bilang hari ini kamu sekolah?" Tanya Ikmal yang kaget saat dia keluar kelas menuju kantin. Bintang sudah berdiri didekat pintu kelasnya.

"Biar surprise" jawab Bintang tersenyum lebar.

"Tapi'kan kemarin kamu agak demam"

"Demam biasa. Sekarang udah baikan. Soalnya kamu kasih makan" balas Bintang terkekeh geli.

"Yaudah. Ayo ke kantin"

"Let's go!" Teriak Bintang semangat menggandeng tangan Ikmal menuju ke kantin.

"Tumben preman kamu gak ikut?" Tanya Ikmal sambil berjalan sejajar dengan Bintang.

"Sengaja. Biar gak ada yang ganggu" jawab Bintang yang terus dengan senyumannya.

Mereka berdua berjalan disepanjang lorong yang menjadi pusat perhatian semua orang. Terlebih kaum hawa yang berdecak kecewa mereka kembali bersama. Memang tidak ada yang menyebar isu tentang mereka berdua balikan. Tapi melihat Bintang dan Ikmal berjalan bersama sambil sesekali tertawa. Pasti mereka berfikir bahwa Bintang dan Ikmal kembali ke hubungan semula, bukan?

Saat mereka berdua sudah sampai dikantin. Bintang menengok kanan kiri mencari tempat duduk yang kosong. Karena dia ingin duduk berdua dengan Ikmal tanpa ada para sahabatnya. Tapi begitu dia melihat semua kursi dikantin sudah penuh. Yang tersisa hanya dua kursi yang memang khusus untuk mereka berdua saat dengan kawan yang lainnya sudah duduk disana.

"Kursinya penuh. Gak papa kalo kita duduknya bareng mereka?" Tanya Bintang menoleh ke arah Ikmal.

"Gak papa. Daripada gak ada tempat'kan?"

"Atau aku usir mereka biar kita duduk berdua"

"Gak usah. Kasihan merekanya" jawab Ikmal menarik tangan Bintang ke meja yang sudah ada para sahabat Bintang.

Saat mereka sudah sampai. Seperti biasa Bintang menduduki kursinya dihadapan mereka berdelapan. Dan membiarkan Ikmal duduk disamping kanannya.

"Mau pesen apa?" Tanya Ikmal pada Bintang mengabaikan para preman kekasihnya yang menatapnya intens.

"Aku mau bakso sama jus alpukat" jawab Bintang.

"Enggak baik makan bakso. Kamu'kan masih sakit. Pesen roti bakar aja sama air mineral"

Bintang memutar bola matanya malas. "Kenapa nanya kalo ujung-ujungnya kamu yang nentuin?"

"Yaudah. Lain kali gak akan nanya ke kamu. Langsung beli aja. Kamu tunggu disini. Jangan kemana-mana" titah Ikmal beranjak dari duduknya.

"Iya" balas Bintang tersenyum menatap Ikmal yang berjalan ke stand penjual roti bakar.

"Bi?" Panggil Langit menatap Bintang yang membelakanginya karena sedang memeperhatikan Ikmal.

"Hm"

"Lo udah jelasin semua ke Ikmal? Tentang alasan lo bilang gak cinta sama dia di video itu"

"Enggak. Kata dia gak usah" jawab Bintang yang terus memperhatikan Ikmal dari sana.

"Kenapa?" Tanya Asri penasaran.

Bintang mengedikan bahunya. "Mungkin dia udah percaya sama gue. Kalo ternyata gue beneran cinta sama dia"

Hm... Jawaban Bintang tidak membuat mereka puas. Ikmal itu orang agak polos. Dia gampang percaya sama orang. Tapi dia akan sekali membenci seseorang jika orang itu benar mempunyai kesalahan padanya. Tapi Ikmal'kan belum dengar penjelasan Bintang. Bagaimana Ikmal bisa langsung memaafkan Bintang sedangkan penjelasan belum dia dengar? Mereka harus mencari tahu mulai sekarang.

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang