47. Perfect

2.2K 161 2
                                    

Wellll dikarena kan ada yang nunggu kelanjutannya dengan sabar... Jadi aku update walau belum memenuhi syarat. Gapapa lah kali-kali😂😂

So.... Jangan lupa klik bintang dibawah sudut kiri😍😍

•••

Suasana kantin tiba-tiba hening seketika membuat sahabat Bintang mendongak ke arah pintu kantin. Mereka semua bahkan seluruh penghuni kantin memperhatikan satu objek. Yaitu lelaki yang berpakaian yang jauh dari kata rapih. Dia baru saja masuk ke kawasan kantin.

1. Tidak memakai dasi!
2. Tidak memakai ikat pinggang!
3. Baju yang dikeluarkan!
4. Rambut acak-acakan!
5. Muka datar!
6. Dagu diangkat ke atas!

Tapi itu tidak membuat kadar ketampanan nya berkurang.

Semua penghuni kantin terhipnotis dengan pesona yang keluar dari wajah lelaki itu. Kecuali Bintang. Yap! Sedari tadi ia hanya makan makanan yang ada didepannya dengan cuek tanpa melihat ke sekelilingnya.

Keempat sahabat Bintang tidak bisa mengontrol wajah mereka yang cengo. Sampai para lelaki (Langit, Tio, Rifki, dan Johan) berusaha menutup mata wanita-nya masing-masing.

"Lepas!" Bentak para wanita kompak.

"Gak!" Balas para lelaki yang tak kalah kompak.

Bintang menatap pada sahabatnya bingung.

"Ada apa?" Tanya Bintang berhenti makan tanpa melihat kearah belakangnya yang ada lelaki itu sedang berjalan.

"Gila ganteng cuy" sahut Indhi.

"Gantengan juga gua" ujar Tio menyisir rambutnya dengan tangan kanannya.

"Ini lebih ganteng dari lo!" Balas Asri menatap tajam Tio.

"Keren" argumen Siska tersenyum melihat lelaki itu.

"Mending yang ini. Lebih kerenkan?" Ucap Rifki menarik wajah Siska supaya menatapnya.

"Kayaknya dia anak baru deh"

"Mau anak baru kek! Anak pank kek! Anak kampungan kek! Gue gak peduli! Cakepan juga gue!" Sewot Langit pada Shasa.

"Anak baru?" Bingung Bintang.

Karena kalau ada anak baru disekolah ini. Pasti akan ada kabar sebelum anak baru masuk sekolah. Dari siapa? Jelas dari lambe gosip disekolahan ini. Tapi sekarang kok gak ada kabar. Aneh!

"Bi ini lebih ganteng dari pacar lo Bi!" Semangat Indhi yang tak diam di tempat membuat meja bergerak.

"Masih gantengan Johan. Ya kan Babang Johan?" Goda Asri menaik turunkan kedua alisnya.

"Bacot!" Cerca Tio.

"Gak selera! Meskipun didunia ini ada yang lebih ganteng dari Ikmal. Ya mustahil juga karena yang paling ganteng dihati gue. Ikmal Erlangga"

"Anjirrrrr dia kearah kita woyyyyy" teriak Indhi senang kabina bina😁

"Yoi. Anjirrr gue udah cantik belum?" Tanya Asri pada Johan.

"Katanya gantengan gue. Gimana sih" sindir Johan menatap sinis Asri.

"Iya masih gantengan kamu kok. Yang ini ada dibawah kamu. 11 12 gitu lah"

Bintang hanya menatap malas keempat pasangan yang ada dikelilingnya. Terlebih Asri yang barusan mengeluarkan kata alay nya. Ia pun melanjutkan aktifitas makannya dengan tenang.

"Ssstttt...." panggil Indhi pada Bintang yang masih kalem makan makannannya.

"Bi dia disebelah lo" peringat Asri pada Bintang dengan suara kecil.

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang