19. Mereka Kembar?

2.8K 161 2
                                    

"Aku hamil"

1 detik.

2 detik.

3 detik.

Untuk beberapa detik semua yang ada diruangan itu mengerjapkan mata beberapa kali. Mereka mencerna apa yang baru saja mereka dengar dari Risa. Dua kata yang membuat semua cengo.

"Ka..kamu hamil?" Tanya Ryan menatap yang masih tak percaya. Ia takut pendengarannya salah.

"Iya mas. Aku hamil 3 bulan" ucapnya lagi girang.

Ryan langsung saja memeluk Risa dengan Farhan yang menjadi pembatas mereka. Ryan terharu mendengar ia akan memiliki anak kedua. Pelukan Ryan dan Risa membuat Farhan terbangun dari tidurnya.

Cih! Bintang terus menatap tajam Ryan. Lihat! Sekarang ia terharu karena istrinya hamil. Kemana kemarin-kemarin? Main sama perempuan lain? Sekarang terharu kak Risa hamil. Kalo perempuan itu hamil. Terharu gak? Pingin sekali Bintang membunuh dia sekarang.

"Papa aku pengap" keluh Farhan memukul kecil dada Ryan. Ryan terkekeh kecil melihatnya.

"Maaf sayang" ucap Ryan mengelus kepala putranya.

"Papa kenapa nangis?" Tanya Farhan melihat air mata Ryan jatuh satu tetes.

"Papa seneng sayang. Papa bakal punya anak lagi. Dan kamu bakal punya adik"

"Adik?"

"Iya adik kamu. Nih diperut mamah" sambung Risa mengelus perutnya.

"Aku gak mau punya adik" rajuk Farhan menyimpan kedua tangannya didada.

"Kenapa sayang?"

"Nanti kalian gak akan sayang Falhan lagi"

"Sayang kamu punya adik pun kita tetap sayang kok sama kamu dan adik kamu juga"

"Tapi dari cerita om Langit. Katanya kalo punya adik pasti yang lebih disayang adiknya. Bukan kakaknya" jelas Farhan membuat semua menoleh padanya dengan tatapan tajam. Sedangkan Langit sudah cengir gak jelas.

Aduh kerjaan Langit kenapa cengir terus ya? Gila kali hahaha....

"Maaf" ucap Langit dengan tangan berbentuk✌

"Sayang kamu dirumah kesepian gak kalo papa sama mamah gak dirumah?" Tanya Ryan dengan lembut.

"Kesepian. Dirumah ada Bi Ina sama pak Satpam tapi mereka kan orang dewasa. Orang dewasa gak bisa main sama anak kecil"

"Nah itu kamu tau. Kamu kesepian dan gak bisa main sama orang dewasa. Kalo nanti adik kamu lahir. Kamu gak bakal kesepian lagi. Kan bisa main sama adiknya"

"Ahh bener juga. Nanti Farhan gak kesepian lagi" Farhan mengelus perut Risa dengan lembut. " Adik kecil cepat keluar ya. Biar kakak gak kesepian lagi"

"Selamat ya kak bang" ucap Langit pada mereka.

"Iya makasih"

"Selamat ya kak. Semoga kakak dan anaknya sehat selalu. Dan.." Bintang melirik Ryan sebentar yang kini sedang menatapnya. "Semoga gak seperti papah kamu"

"Seperti mas Ryan? Maksud kamu apa Bi?" Tanya Risa bingung.

Seperti ada makna yang tersirat dalam kalimat terakhir yang Bintang ucapkan. Apa Bintang sedang bercanda? Tapi kalo bercanda kok nadanya seperti mengejek?

"Gak usah difikirin kak. Gak penting kok. Aku balik ke kelas lagi yah. Masih ada pelajaran. Bye adik kecil manis" Bintang berjalan keluar setelah mencium singkat perut Risa.

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang