68. Jalang

2.2K 120 25
                                    

Bugh

"Nyokap gue bukan jalang! Anjing!" Sentak Bintang setelah memukul Jesie.

Kecepatan Bintang menyerang Jesie membuat semua orang memekik kaget. Shasa yang tadi berusaha menahan Bintang pun tidak bisa. Karena Bintang sudah terlebih dulu berhadapan dengan Jesie.

Sedangkan Jesie menyeringai lebar. Ia senang bisa melihat emosi di wajah Bintang. Sudah lama dia menunggu waktu sekarang. Sudah lama dia ingin membongkar bahwa jalang sebenarnya adalah Vika=Mom Bintang. Bukan Ibunya Jesie. Namun, Mira tetap keukeuh untuk tidak memberitahu Bintang yang sebenarnya. Karena Mira tidak ingin melihat Bintang terluka dan membenci Vika.

Bugh

"Sekarang kekuatan kita sebanding. Gue juga bisa apa yang lo bisa" sinis Jesie setelah membalas pukulan Bintang.

Bintang merasa diremehkan dan terhina saat Jesie berbicara. Dengan kekuatan penuh, Bintang menyerang Jesie bertubi-tubi. Ia tidak membiarkan untuk Jesie membalas.

Semua orang meneriaki nama mereka berdua. Berupaya semoga mereka berhenti dalam perkelahian ini. Wijaksana menatap mereka bingung. Lalu ia menatap istrinya yang menangis karena Jesie yang sudah hampir kalah. Dengan segera Wijaksana lari kearah mereka dan menarik Jesie kebelakang. Sedangkan Bintang ditarik Langit dan Shasa.

"BASI ANJING! NGUMPET DIKETEK BOKAP!" Teriak Bintang semakin tak terkendali.

Jesie merasa menang saat mengetahui bahwa Wijaksana memilih dirinya. Ia tersenyum miring lalu mengelap sudut bibirnya yang berdarah.

"Nikmatin aja. Sekarang lo ada diposisi gue dulu. Dimana lo selalu hina nyokap gue jalang. Tapi yang sebenarnya jalang itu nyokap lo"

Bintang melepaskan cekalan Langit dan Shasa. Mengakibatkan mereka terjatuh karena pukulan Bintang. Lalu Bintang menarik Jesie dari Wijaksana dan memukulnya.

"NYOKAP GUE BUKAN JALANG!" Teriak Bintang terus memukul Jesie.

Jesie menangkis pukulan Bintang dan membalas pukulannya. Lalu ia berlari kearah tangga. Tak tinggal diam, Bintang berlari mengejar Jesie. Saat mereka berdua sudah berada dilantai dua. Bintang memukul Jesie keras membuat tubuh Jesie limbung ke belakang. Bintang melihat ke belakang dan mengetahui selanjutnya bahwa tubuh Jesie akan terjatuh melewati pembatas seperti pagar. Dengan cepat Bintang berlari dan menahan tangan Jesie.

"JESIE!" Teriak semua orang kaget melihat tubuh Jesie bergantung dengan cekalan Bintang.

"BERHENTI DISITU ATAU GUE JATOHIN DIA!" Perintah Bintang membuat semuanya berhenti menaiki tangga yang sudah setengahnya. Sedangkan Jesie meringis kesakitan dipergelangan tangannya yang dicekal kuat oleh Bintang.

"Turun!" Titah Bintang membuat semua bingung. "Turun ke bawah. Jangan ada yang naik!" Tekan Bintang memegang kedua tangan Jesie.

"Bintang. Tolong angkat Jesie" isak Mira menatap Bintang memohon.

Bintang tersenyum miring. Ini kesempatan buatnya. Kesempatan untuk memisahkan Wijaksana dan Mira.

"Pilih salah satu. Angkat Jesie tapi kalian berpisah. Atau kalian tetap bersama dan Jesie... Bom... jatuh ke bawah" ucap Bintang menatap Mira yang sedang menangis.

Mira terisak. Ia mendongak melihat bagaimana putrinya sekarang berada diujung tanduk. Jika dia menyelamatkan Jesie. Tapi dia akan segera berpisah dengan Wijaksana. Cinta pertamanya saat dulu. Dia ingin tetap bersama laki-laki yang ada disampingnya sekarang sampai maut memisahkan mereka. Namun, jika itu terjadi. Maka nyawa Jesie akan hilang.

Wijaksana menggeleng menatap Mira yang kini menatapnya.

"Angkat Jesie. Tante janji setelahnya akan berpisah dengan mas Wija" ujar Mira setelah sekian lama berfikir.

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang