41. Maaf

2.3K 130 0
                                    

Pukul 05.50 pagi!

Ikmal berdiri didepan pintu bercat hitam. Dengan barang yang ia bawa sekarang. Ia menekan bel beberapa kali. Sebenarnya ia tahu password untuk membuka pintu ini. Tapi dia ingin orang yang berada didalam yang membukanya.

Sedangkan seorang gadis masih bergelung selimut. Menutup telinganya dengan bantal. Menandakan ia terganggu mendengar suara bel yang berbunyi.

Siapa yang menekannya? Para sahabatnya? Gak mungkin! Mereka pasti langsung masuk. Mereka kan tau passwordnya. Lagian mustahil mereka sudah bangun jam segini. Kedua Abangnya? Maybe. Tapi ngapain kalo salah satu Abangnya datang pagi-pagi. Atau mungkin pegawai laundry? Ya. Bintang biasa mencuci baju ke laundry saja. Karena gak mungkin ia mencuci sendiri.

Ting Tong Ting Tong

"Arghh!!! YANG PUNYA NYA LAGI GAK ADA! Pergi lo!" Teriak Bintang melempar bantal ke sembarang.

"Ergh... Siapa sih" Kesal Bintang dengan suara khas orang baru bangun tidur.

Dengan terpaksa Bintang bangun dari tidurnya. Berjalan lunglay ke arah pintu. Saat ia membuka pintu dan melihat boneka bear besar berdiri didepan pintu. Tidak ada seseorang disana! Hanya ada boneka besar dan tingginya melebihi tinggi Bintang. DAN ITU MEMBUAT BINTANG KAGET!

"ALLOHUAKBAR GUSTI! ASTAGFIRULLOH!" Teriak Bintang yang langsung menutup lagi pintunya.

Bintang memegang knop pintu dengan nafas ngos-ngosan. Apa itu tadi? Apa itu hantu? Dengan pelan Bintang membuka lagi pintu perlahan.

"Aaaaaaaaaaaaaa!!!!" Teriak Bintang dan juga orang yang telah menekan tombol bel apartemen nya.

Bintang berhenti berteriak setelah mengenal suara teriakan itu. Teriakan Ikmal! Ya! Bintang sangat kenal dengan suara Ikmal. Orang yang diluar apartemen juga berhenti teriak.

"Ikmal! Aku kira siapa! Kamu ngagetin aku" Protes Bintang langsung berdiri dan membuka pintu apartemen nya.

"Aku gak nyuruh kamu kaget kok" Balas Ikmal so polos.

Bintang memandang Ikmal dari atas sampai bawah untuk menilai.

"Kenapa kesini? Ini masih pagi buat berangkat sekolah" Tanya Bintang bingung melihat Ikmal yang sudah berpakaian seragam dengan boneka besar yang membuat ia susah melihat Bintang.

"Aku.... Aku mau minta maaf. Kemarin aku gak tau Bin" Sesal Ikmal menunduk.

Bintang melihat wajah menyesal Ikmal. Lalu ia menghela nafas dalam-dalam.

"Gak usah minta maaf! Bukan salah kamu kok" Balas Bintang memegang dagu Ikmal membuat mau tak mau Ikmal menatap Bintang.

"Maaf Bin" Ucap Ikmal lagi.

"Masih pagi gak usah sedih-sedihan gitu. Ayo masuk"

Bintang dan Ikmal pun masuk ke dalam. Ikmal duduk disofa sedangkan Bintang berjalan kearah dapur. Bintang mengambil susu kotak rasa coklat di kulkas dan botol minum dingin lalu membawanya kedepan Ikmal.

"Nih" Ucap Bintang memberikan susu coklatnya pada Ikmal. Sedangkan botol minum ia minum sendiri.

"Makasih... Kok disini ada susu coklat?" Bingung Ikmal sambil meminum susunya.

"Itu kan kesukaan kamu" Jawab Bintang duduk disamping Ikmal.

"Kamu tau aku suka susu coklat dari siapa?"

"Kamu kesini cuma mau nanya itu doang?" Sinis Bintang.

"Ya enggak sih. Tapi heran aja gitu" Jawab Ikmal.

Hening.

Ikmal dan Bintang tidak ada yang membuka suara. Mereka diam! Memikirkan apa yang harus mereka lakukan.

"Maaf"

Satu kata yang keluar dari bibir Ikmal tanpa melihat Bintang. Begitu juga dengan Bintang. Tidak memnatap Ikmal. Mereka hanya menatap kedepan.

"Aku cemburu" Lanjut Ikmal membuat Bintang langsunh menatap Ikmal dari samping.

"Cemburu?"

"Ya,. Cemburu..." Ikmal menghela nafas terlebih dahulu. "Cemburu itu sulit untuk dijelaskan. Rumit untuk diungkapkan. Namun mudah dirasakan. Dan yah... Aku cemburu liat kamu dekat sama lelaki lain. Contohnya Langit!" Lanjut Ikmal panjang kali leber.

"Ikmal! Liat mata aku! Aku ngerti kalo kamu cemburu. Tapi seenggaknya kamu cari tau dulu yang sebenarnya. Jangan langsung nuduh orang yang bahkan kamu sendiri gak tau apa yang dilakukan sama orang yang kamu tuduh"

"Tapi aku liat videonya. Dan Langit itu teriak kalo dia ngelepas masa jomblo nya karena kamu. Di video itu juga Langit seneng banget. Sampe-sampe dia meluk kamu kek gitu. Aku aja jarang dipeluk kamu"

"Kamu ngerti yang dimaksud ngelepas jomblo karena aku?" Tanya Bintang menekan setiap kata yang ditebalkan dan dijawab Ikmal dengan cepat.

"Ngerti!" Ikmal mengangguk sinis. "Maksud dari ngelepas jomblo karena kamu. Ya... Karena kamu jadian sama Langit. Jadi Langit gak jomblo lagi" Lanjut Ikmal.

"Teori dari mana itu?" Tanya Bintang lelah.

Gimana yah jelasin ke Ikmal kalo dia sama Langit itu gak ada apa-apa. Tanpa harus membongkar bahwa mereka sebenarnya saudara kembar. Yah.... Itulah yang ada difikiran Bintang saat ini. Karena Ikmal sangat sensitif apabila mngenai lelaki yang dekat sama Bintang.

"Dari diri aku sendiri" Jawab Ikmal sambil meminum susu coklatnya lagi.

Bintang menatap bibir Ikmal yang sedang meminum susu coklat dengan cepat. Membuat Bintang meneguk ludahnya susah payah. Bukan karena ingin susu yang Ikmal minum! Tapi dia ingin sekali mencoba bagaimana rasanya menyentuh bibir sexy Ikmal dengan bibir miliknya.

Bintang menyentuh pipi mulus Ikmal lalu turun kerahang. Dan sampailah tangan kanan Bintang menyentuh bibir Ikmal. Bibir yang menurut Bintang manis bila ia mencoba.

Bintang mendekatkan kepalanya sedikit demi sedikit. Hingga 2 cm lagi maka bibir Bintang dengan bibir Ikmal akan bertemu. Ikmal pun menutup matanya tanpa bergerak untuk menghindar.

Duggggg

Suara benda jatuh membuat Ikmal segera membuka matanya. Tapi Bintang tetap dengan posisi.

"Em... Bi...bin a..aku ma..ususu lagi" Ucap Ikmal gugup.

Jelas guguplah! Ini baru pertama kalinya ia sedekat itu dengan perempuan.

Bintang menjauhkan kepalanya dan duduk seperti semula. Menatap kedepan. Dengan Bintang menghela nafas sebelumnya.

"Ada dikulkas. Ambil ajah. Dikulkas juga ada coklat putih batangan" Balas Bintang sedikit tidak semangat.

Jelas gak semangat! Tadi dia hampir aja akan merasakan apa itu ciuman! Huft... Tapi gagal! Sudahlah lain kali juga bisa.

Ikmal beranjak gugup dari duduknya. Lalu segera pergi kearah dapur.

Bintang menatap garang susu kotak yang tadi jatuh. Sial gara-gara lo gue gagal ciuman! Mulai sekarang gue buang lo!. Caci Bintang dengan mata melotot tanpa suara.

Lalu ia mengambil susu kotak itu dan kening Bintang berkerut. Bintang menggoyang-goyangkan tangan yang sedang memegang susu kotak tersebut.

"Ini... Susunya masih ada. Kenapa Ikmal udah ambil dikulkas?" gumam Bintang.

"Ah.. Tau! Ini pasti alasan Ikmal biar ngehindar dari gue! Sial!" caci Bintang tanpa bersuara dan melempar kotak sush tersebut ke tempat sampah dekat pintu aprtemen.

"Tunggu 10 menit. Aku mandi dulu" teriak Bintang pada Ikmal.

----------------

Jangan lupa vote dan comment yaaa😉😉

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang