87. The Blue Eyes

2.2K 141 22
                                    

"Lihat? Bener'kan? Kalo Bintang gak cinta sama lo!" Tekan seorang laki-laki yang berdiri di samping satu laki-laki lain yang terduduk dilantai dengan keadaan tangan dan kaki terikat. Tak lupa juga diiringi isakan tangis kecil dari laki-laki itu.

"Bibin" lirih Ikmal yang duduk dilantai dengan air mata membanjiri pipinya. Ya. Laki-laki itu Ikmal.

"Gue heran kenapa si Bintang mau aja pacaran sama lo? Oh... Bintang'kan cuma kasihan sama lo. Haha... Mana mau si Bintang pacaran sama cowok lemah kayak lo!" Cerca laki-laki disamping yang Ikmal gak tahu siapa namanya.

"Kalo beneran si bangsat itu gak dateng! Gagal rencana gue buat ambil Awars dari dia! Padahal ini cara paling ampuh kalo dia beneran cinta sama cowok lemah ini"

Toni. Laki-laki yang kini berdiri di samping Ikmal dengan menunjukkan ponselnya yang menampilkan live streameng kompetisi besar saat ini. Dan telah mengumumkan juara 1 nya. Yang diraih oleh band-nya Bintang. Tentu itu semakin membuat Toni emosi melihat Bintang dan para sahabatnya yang tersenyum kemenangan.

Jika saat berbicara Toni sangat puas kalau Bintang tidak datang. Berbanding terbalik dengan hati dan otaknya yang ketar-ketir bila Bintang benar-benar tidak datang.

"Waktu habis. Siapin semuanya. Termasuk kamera buat rekam kejadian ini. Gue mau kasih kenangan buat dia"

"Bibin. Tolong"

•••

Keempat sahabat Bintang melompat kesenangan setelah mendengar band yang menduduki juara 1. Tentu band The Blue Eyes yang menduduki. Sedangkan Bintang hanya tersenyum tipis menanggapinya.

"Oke. The Blue Eyes. Sebenarnya dari tadi kami penasaran siapa nama kalian yang sebenarnya?" Tanya Tantri sang juri.

Bukan tanpa alasan para juri begitu penasaran dengan nama mereka. Karena yang tertulis diformulir dan pemberitahuan. Nama mereka diambil berdasar angka dalam bahasa inggris. Sungguh aneh disaat semua orang memilih nama panggung unik dan cantik. Namun, lain hal lagi dengan mereka. Bayangkan saja! Bintang dengan nama one. Shasa = two. Siska = three. Indhi = four. Dan Asri = five. Hanya mereka berlima alasan untuk nama panggungnya.

"Eu.. Nama saya Siska Dandiwijaya"

Bintang terkekeh mendengar suara Siska yang bergetar gugup. Mungkin benar dia demam panggung. Fikirnya. Padahal bukan karena itu Siska bergetar gugup juga keringat dingin. Karena Siska sudah menghitung waktu dan mereka sudah terlambat 3 menit.

Posisi Siska yang berada diujung kanan membuat dia yang terlebih dulu memperkenalkan diri. Dan posisi Bintang paling ujung kiri.

"Indhi Setya. Suka dipanggil Indhi. Dipanggil sayang juga boleh. Apalagi sama laki-laki" canda Indhi membuat semua penonton dan para juri tertawa geli.

"Asri Maharani"

"Shasa Fiammetta"

Beralih semua pandangan menuju kearah Bintang. Sebab tinggal dirinya untuk memperkenalkan diri. Bintang belum membuka suara membuat semua penasaran.

"Baik. Jadi siapa nama sang vokalis yang memukau ini?" Tanya sang Pembawa Acara tidak sabaran.

"Bintang..." Ia menggantungkan ucapannya. Bintang fokus pada kursi penonton sebelah kanan. Dia menatap laki-laki yang memakai hoodie dengan menunduk. Membuat siapapun tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas. Tapi Bintang tahu bahwa laki-laki itu adalah seseorang yang penting baginya. "Putri Wijaksana" lanjut Bintang dengan lantang.

Hening.

Semua orang diam mencerna kalimat yang keluar dari mulut Bintang.

"Wijaksana?" Ulang Pembawa Acara terkejut.

BINTANG [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang