5. Membantu Lia

5.1K 451 15
                                    

"PENGUMUMAN!!!"

Bimo, si ketua kelas masuk dengan tergesa-gesa lalu berteriak sehingga membuat semua penghuni kelas menoleh kearahnya, penasaran.

"Ehem," Bimo mengsterilkan suara, "jadi hari ini Bu Dewi gak masuk kelas karena ada rapat..." ia bicara menggantung diakhir kalimat, membuat semua murid kelas tambah penasaran.

"Jadi..." sambung Bimo masih setengah-setengah.

"BURUAN SAT!" celetuk Hadi sudah sewot.

Bimo terkekeh pelan lalu menarik napas dalam, "KELAS KITA JAM KOSONG SELAMA DUA JAM KEDEPAN!!!" sambung Bimo lagi yang kali ini di balas dengan teriakan histeris dari teman-teman sekelas.

Arga dan Roo kini sudah berjoget ria di pojok kanan kelas, Gaby, Yanti dan Zidny berhigh-five secara bergantian, Ara, Layla, Jessica, Lia yang tiba-tiba berjerit bersama, Zidan yang hanya diam ditempat tak berekspresi dan langsung merogoh handphone disakunya, Martin, Bimo, dan Hadi yang sudah saling berpelukan layaknya Teletubbies, Wanto yang masih berusaha fokus membaca buku sejarahnya tanpa memperdulikam suara bising teman-teman sekelasnya, sedangkan Farel hanya menenggelamkan kepala dengan kedua tangan diatas meja, memutuskan untuk tidur saja.

"YA ALLAH TERIMAKASIH TELAH MEMBERIKAN KELAS KAMI REJEKI HARI INI.." lirih Arga sambil berlutut dilantai dan mengangkat kedua tangannya keatas, seraya bersyukur.

"Alay banget kutu aer," celetuk Zidny malah membuat banyak temannya ikut tertawa.

Di lain posisi, Bimo juga ikut tertawa puas entah karena apa sampai tidak sadar telah memukul-mukul bahu Hadi dengan kuat. Bukan karena perdebatan Arga-Zidny, bukan. Namun karena 'sesuatu' yang hanya dia yan tau.

Lalu Roo segera menyeret Arga, Hadi dan Martin kedepan kelas selagi memberikan temannya peralatan masing-masing. Mereka berlima berdiri sejajar di depan kelas sambil menghadap kearah teman lainnya.

"Jadi kami disini, dengan band ajul-gindul, akan mempersembahkan sebuah lagu yang berjudul 'goyang nasi padang'. Silahkan dinikmati," ujar Martin mewakili.

Arga siap dengan botol Tupperwarenya sebagai pengganti microphone, Martin berdiri dengan mengangkat sapu sebagai gitar, Hadi yang bersiap membuat suara gedebak-gedebuk dari meja guru atau pengganti drum, sementara Roo kali ini mengambil posisi sebagai dancer, katanya.

Band mana lagi kan yang konser sambil satu membernya jadi dancer.

"Kita mulai ya, wan, tu-"

"Hah iya kenapa?" celetuk Wanto merasa terpanggil lalu mendongak polos menatap Hadi.

Hadi mendecak, "bukan manggil lu," jawabnya ketus walau Wanto hanya mengangguk.

"WAN, TU, WAN TU TRI!" seru Hadi lagi lalu Roo, Martin dan Arga segera memulai aksi mereka juga. Bimo yang entah mengapa hanya duduk anteng di kursinya malah tertawa puas.

Lagu ini baru diciptakan
Diciptakan hanya satu malam
Karna penciptanya orang Padang
Ini judul lagunya goyang nasi Padang
Goyang nasi padang, pake sambal rendang, sama orang minang... 🎵

Sambil bernyanyi, Arga melirik Zidny dengan senyum andalannya namun ternyata sia-sia.

Ya iya orang lagunya aja gitu.

Nyatanya, gadis itu malah memandanginya tak suka sambil menggerakkan mulutnya seolah berkata, "ih alay!"

"Ya allah senajis itukah gue?" gumam Arga dalam hati sudah penuh drama. Lalu kembali fokus bernyanyi di konser dadakannya lagi.

Lia mendengus karena dari tadi ia sudah melirik Arga, namun cowok itu sekalipun tidak mengalihkan pandangannya dari Zidny.

"Jess!" panggil Lia sambil menyikut-nyikut lengan Jessica yang sedang serius menonton video vlog di Youtoobe.

CLASSMATESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang