Acara hari kedua.
Anak kelas 10 IPS 1 kini sedang berkumpul di tengah kelas sambil mengerjakan tugas dari Anton, yaitu membuat sesuatu yang bisa dipakai dengan corak tema merah putih. Contohnya, ikat kepala, gelang, dan lain-lain. Seluruhnya wajib menggunakan setidaknya satu benda saja.
Kata Anton, itu untuk menambah nilai untuk penilaian lomba dekor kelas nanti. Jadi semua menurut dengan datang ke sekolah lebih pagi.
"Pak Anton kemana sih? Gue bingung mau buat apa." keluh Layla mengacak rambutnya frustasi.
"Nih, ambil." kata Bimo lalu melempar pelan pita merah putih yang sudah di kepang.
Layla mendelik, "apaan nih?"
"Ikat di kepala lo."
"Terus gue pakenya gimana?"
Bimo mendecih lalu mengubah posisi ke belakang Layla seraya memasangkan gadis itu ikat kepala yang ia buat.
"Hargai jomlo dong! Jomlo juga punya hati!" seru Ara menatap tak suka kearah mereka.
Zidny menepuk pundak Ara, "lo kan udah punya Darka dodol gak usah sok jomblo deh." ujarnya membuat Ara kini senyum-senyum sendiri.
"ZIDNY ARGA NGEHABISIN KIRANTI LO!!" teriak Jessica disamping Arga yang hanya cengir kuda.
"Anjir, kiranti aja lo embat, Ga." celetuk Martin kini tak fokus ke pita merah putih di hadapannya.
"Kalo gue jadi lo, udah gue tonjok tuh si Arga Zid, udah, tunggu apa lagi?" kata Hadi kian menghasut.
"Kampret, temen macam apa lo?!" bentak Arga pada Hadi yang hanya memandangnya polos.
Kini Zidny melotot lalu bersiap-siap mengejar cowok itu, "ELO TUH YANG TEMEN MACAM APA DUGONG!!"
"TADI ARGA MINUM MULUTNYA NEMPEL ZID, SENGAJA BANGET TUH!!" kata Jessica sudah mengadu lagi. Refleks Arga mengumpat kecil karenanya.
Tak tahan lagi, Zidny segera mengejar Arga buas seperti singa yang ingin mendapatkan mangsanya cepat. Untung saja Arga gesit, jadi ia bisa kembali lolos dari kejaran Zidny.
Sedangkan seorang gadis yang dari tadi memperhatikan gerak-gerik kedua orang tersebut hanya tersenyum tipis dan kembali memfokuskan diri pada pita merah putihnya.
"Lia,"
Gadis itu menoleh, "iya?"
"Cara buat kepangan gimana yak?" tanya Wanto.
Lia terkekeh kecil, "itu aja gak bisa. Ya udah sini pitanya," ujarnya lalu menarik kedua pita panjang itu dari tangan Wanto.
"KAU PIKIR HIDUP INI CUMA MAKAN BATU, KAU PIKIR ANAKMU TAK BUTUH SUSU!!" kata Roo bermaksud bernyanyi. Kini ia berdiri sendiri diantara teman-temannya yang masih dalam posisi duduk. Kecuali Arga dan Zidny yang masih kejar-kejaran.
"Berisik lo!" timpal Yanti setelah melempar tutup lem ke arah cowok itu, membuatnya bungkam.
"Lagu yang enakan dikit napa sih Roo? Lagu lo yang itu jaman gue masih nyusu kali." kata Bimo yang disusul anggukan setuju Layla disebelahnya.
"Yee, serah gue lah, pada sewot." ketus Roo sudah berkacak pinggang.
"Nyanyiin lagu Shawn Mendes aja coba," pinta Jessica menyebut nama idolanya.
"Hah, kok lagu gue sih?" kata Martin menunjuk dirinya sendiri. Membuat Jessica hampir memuntahkan isi perutnya.
"Hmm, gue tau dikit sih lagu-lagu kembaran gue itu." kata Roo sambil mengusap-usap dagunya berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASSMATES
Teen Fiction"Not about popularity, but about togetherness!" - X IPS 1 Highest rank: #1 in squad #1 in ips #1 in ipa #9 in teenager # Jangan lupa juga ya untuk membaca series lain dari Classmates: "10 IPA 1", thankyou!