"WOI ZIDAN BERANTEM SAMA KAK FARUQ DI DEPAN KANTIN!!"
Ara berteriak sekencang mungkin, membuat seluruh warga 10 IPS 1 kaget dan tak butuh waktu lama untuk beramai-ramai berlari ke tujuan utama mereka sekarang, kantin.
Bimo yang paling kencang berlari, seolah menjadi komando pasukan dari kelas yang tiba-tiba meramaikan koridor, membuat banyak murid lainnya menjadi bertanya-tanya.
Lalu disusul oleh Arga dibelakangnya. Tanpa ada yang sadar, Farel juga sudah berada dalam pasukan pelari ini. Entah mengapa pikirannya ikut mendorongnya untuk melihat apa yang terjadi dengan salah satu teman kelasnya, Zidan.
Sedangkan sebagian murid cewek juga ikut berlari, walaupun tertinggal cukup jauh dari Bimo cs. Terkecuali Zidny.
Gadis tinggi itu bahkan sudah berada di depan Hadi, tepatnya ikut berlari kencang disebelah Martin. Tanpa lelah kedua kakinya terus bergerak cepat seakan dikejar setan.
Kini sebagian dari mereka sudah berada di tikungan kantin yang ramai oleh murid yang malah menjadi penonton sebuah kejadian di tengah-tengah mereka, yang Bimo yakini bahwa Zidan kini berada di bagian tengahnya.
Tanpa cela, Bimo menerobos masuk ke gerombolan sambil berteriak, "MISI MISI AER PANAS!!", tanpa peduli ada murid lain yang terdorong atau jadi marah karenanya.
BUK
"BANGSAT LO!!"
BUK
Berkali-kali cowok jangkung itu melesatkan pukulannya ke daerah perut lawannya yang sudah terlihat melemah. Tanpa ampun, ia sama sekali tak memberi kesempatan lawannya untuk sekedar menghirup nafas.
Dengan sigap Bimo menarik Zidan mundur walaupun agak kewalahan. Ia tak ingin temannya itu makin menjadi-jadi untuk sekedar membuat lawannya memohon ampun.
"Udah Dan, udah!" tegur Bimo selagi menahan tubuh Zidan yang memberontak hebat. Kini ia memberi kode kepada beberapa murid di depannya untuk segera membawa Faruq pergi dari tempat ini, awalnya beberapa murid cowok itu saling berpandang takut, namun akhirnya mereka menurut ketika Bimo berteriak kepada mereka, "CEPET SETAN!!"
Kini Arga, Farel, Zidny, Hadi, Martin, Roo, dan Wanto--yang tanpa sadar telah membawa buku catatan Fisikanya sedari tadi, langsung menerobos gerombolan penonton itu lalu berdiri di belakang Bimo yang hampir terjatuh menahan tubuh Zidan yang belum juga diam.
"ASTAGFIRULLAH ZIDANNN SADAR NAK, ISTIGHFAR!!" teriak Hadi yang menatap Zidan khawatir. Sedangkan yang lainnya ikut menahan tubuh Zidan yang terus memberontak.
"KUMAHA DAMANG ATUH JIDAN APA YANG KAMU PERBUAT ITU ADALAH PERBUATAN JAHAT ATUHLAH!" sambar Martin yang ikut panik.
Roo mendeplak kepala Martin dengan kuat lalu menatapnya tajam, "lo ngomong apasih,"
"OMG JIDANKU KENAPAAA KOK MASIH PAGI UDAH BERANTEM GINI?!" teriak seseorang dari segerombolan cewek yang baru datang, mereka muncul dengan keadaan yang acak-acakan.
"Sumpah Jes kuping gue sakit tau gak!" balas Layla sewot lalu membenarkan kuncir rambutnya yang sudah setengah kendor akibat lari-larian tadi. Mereka melangkah mendekat dimana Zidan berada.
Kini Jessica sudah menyentuh pipi Zidan, fokus melihat memar-memar yang ada di wajah cowok itu. Arga dan Bimo yang menahan tangan Zidan. Hadi dan Martin memegang kuat lengan Zidan disebelah kiri sedangkan Zidny dan Farel di sebelah kanan. Roo yang mengambil ancang-ancang menghadang di depan Zidan jika cowok itu berusaha kabur. Lia yang memandang teman-temannya dengan khawatir serta takut. Layla dan Ara mengusir murid lainnya--yang dari tadi menjadi penonton tanpa bayaran di kantin. Sedangkan Gaby dan Yanti masih sibuk dengan handphone Gaby yang menampilkan tampilan kamera.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASSMATES
Teen Fiction"Not about popularity, but about togetherness!" - X IPS 1 Highest rank: #1 in squad #1 in ips #1 in ipa #9 in teenager # Jangan lupa juga ya untuk membaca series lain dari Classmates: "10 IPA 1", thankyou!