12. Ketertarikan Bimo (2)

4.2K 353 14
                                    

"BERLINDUNG!!!"

"DOR DOR DOR DOR"

"UWAAAKKKK SAYA TERTEMBAK"

"GUE BAKAL NGELEMPAR BOM, NGUWINGGGG"

"MAJU LO SEMUA HAH"

"HIDUP CILIWUNGGGG"

"WOI SAKIT ANJIR SEPATU SIAPA NIH KAMPRET"

"MAJU MAJU"

"BERASA JADI ORANG YANG ADA DI POINT BLANK GUE"

Kini kelas 10 IPS 1 sedang gaduh karena jam kosong. Beramai-ramai mereka bermain perang-perangan yang dibagi menjadi dua tim.

Tim pertama, dipimpin oleh Bimo lalu anggotanya Layla, Gaby, Yanti, Roo, dan Martin.

Tim kedua, dipimpin oleh Arga lalu anggotanya Ara, Jessica, Hadi, Zidny.

Awalnya Jessica mengajak Lia untuk ikut bergabung namun cewek itu segera menolaknya mentah-mentah. Katanya cukup jadi penonton saja. Namun setelah beberapa menit Bu Dewi memanggilnya untuk kepentingan akamedik.

Lalu beralih ke Farel yang ternyata juga tidak berminat untuk bergabung dan kembali fokus dengan layar hpnya sambil melangkah keluar kelas.

Kemudian Wanto yang langsung menolak ajakan tersebut lalu melarikan diri ke perpustakaan.

Sedangkan Zidan sudah izin pada Bimo untuk nongki di kantin bersama beberapa senior sekolah terutama anak basket.

Dan dikelas ini, tersisalah orang-orang yang sama-sama tidak bisa mengendalikan sifat bocah mereka. Kalo kata Arga: hidup itu cuma satu kali, jadi lakuin semua hal yang ngebuat jiwa kesenangan lo bangkit!

"SERANG!!!" perintah Bimo dibalik meja sambil melempar beberapa bola dari kertas.

Jessica yang terkena bola kertas dari Bimo tepat di dahinya membuat cewek itu tambah semangat menyerang musuhnya. Dengan bantuan ranselnya yang berfungsi sebagai tameng pelindung dari lemparan bola kertas, ia maju satu meja lagi agar lebih leluasa mengkondisikan serangannya.

"HIDUP CILIWUNG!!!" dengan kedua pipi yang sudah diberi coretan dua garis dari tinta penanya, seraya ingin menjadi seperti tentara biasanya, dengan sigap Layla menangkis beberapa bola kertas yang tertuju padanya dengan bantuan buku tulis Bimo.

"JURUS, SERIBU BAYANGAN!!" teriak Zidny lalu asal melempar bola kertasnya dengan cepat.

Kini Arga sudah maju lebih dulu mendekati wilayah lawan, kepalanya berlindung di dalam ember yang sengaja ia pakai agar terhindar dari serangan lawan.

Melihat Arga yang sudah lebih dulu maju, Zidny tak mau kalah. Jadi dengan pelan tapi pasti, ia ikut melangkah maju.

Kring

Sesuatu terasa bergetar dan mengeluarkan suara kecil di saku roknya. Segera ia mengambil benda itu dan mengeceknya.

Faruq Awantara: test

Faruq Awantara: ini zidny?

Melihat salah satu notifikasi yang ada di layar hpnya itu, refleks matanya membulat sempurna. Ia tercengo sampai ketika sebuah lemparan kertas mengenai kepalanya.

"YES, ZIDNY KENA LEMPARAN GUA!" ujar Bimo dengan senang, lalu segera mengajak Layla yang ada disebelahnya untuk melakukan high-five.

"AAAAAAAAAAAAA!!!" Zidny berteriak kencang, ia shock bukan main, tidak, bukan hanya shock, tapi juga sedikit merasa senang dengan jantungnya yang tiba-tiba berdegup kencang saat melihat nama pengirim chat barusan. Masih memandang layar hpnya dengan tak percaya, tubuhnya yang tiba-tiba melemas membuatnya terduduk di lantai.

CLASSMATESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang