24. Agustus (2)

3.7K 316 18
                                    

Kini seluruh siswa sudah berkumpul mengelilingi lapangan upacara untuk menonton berbagai lomba tujuh belas agustusan yang di selenggarakan setelah kepala sekolah menyampaikan pidato singkatnya tentang kemerdekaan.

Banyak teriakan siswa yang terdengar di pinggir lapangan seraya menyemangati teman-temannya yang ikut lomba.

Terutama 10 IPS 1, walaupun tergolong adik kelas, mereka tak malu dan sungkan untuk berteriak sekuat mungkin sehingga membuat kelas mereka menjadi kelas tergaduh dan pasukan supporter tersemangat.

Contohnya saat Arga dan Bimo sedang mengikuti lomba makan kerupuk, tak jarang teman-teman kelas mereka berteriak histeris walaupun sedikit membuat Arga risih apalagi dengan suara melengking dari Jessica yang membuat telinganya seringkali sakit.

Sedangkan Bimo, awalnya ia tidak mood karena dari awal Arga selalu menceloteh tentang apapun yang tak penting, contohnya menyuruh Bimo membawa kecap manis dan sepiring nasi saat lomba berlangsung, katanya biar kenyang.

Namun seketika Bimo menjadi bersemangat saat seorang gadis yang dari kemarin sudah sembuh dari demam berteriak menyebut namanya dengan semangat di pinggir lapangan.

Juga, ia merasa tak ingin kalah pada lomba makan kerupuk ini saat tahu bahwa Kyara menontonnya dari tadi.

Bukannya ge-er, hanya saja ia ingin menjaga imagenya di depan cewek itu. Menurutnya lomba makan kerupuk itu mudah, jadi ia tak boleh kalah saing dengan yang lain.




"ARGA AYO CEPET MAKAN KERUPUKNYAAAA,"

"GA KAGA USAH DI KUNYAH LAGI LANGSUNG TELAN AJA,"

"BIMO LO HARUS MENANG ATAU KIMO GUE BEGAL,"

"AYO SEMANGAT AYO SEMANGAT,"

"ARGA BIMO JANGAN KASIH KENDOR,"

"MISI MISI AER ANGET," teriak Ara dibelakang membuat teman-temannya menoleh. Seolah mendapat peluang yang bagus, Ara segera menerobos ke depan dengan gesit bersama tubuhnya yang mungil.

"Woi tempat gue tuh boncel!" seru Hadi yang kini jadi berdiri di belakang Ara yang sama sekali tidak menghiraukannya.

"Diem lo berisik!" ujar Zidny di sebelahnya yang sudah seru menonton lomba, membuat Hadi mencibir sebal.

"Lah gue kan dari tadi diem?!" balas Martin yang sudah sewot sendiri.

Zidny menoleh, lalu menoyor pipi Martin kuat, "bukan lo, bobotoh!"

"Jagain tempat gue dong gue mau pipis!" teriak Jessica di barisan depan kini sudah berlari kecil ditempat, menahan kebelet. Ia berbalik ke arah belakang, lalu menunjuk seseorang. "Heh, Farel! Sini jagain tempat gue jangan sampe diambil orang ntar!"

Cowok itu mengernyit kearahnya, namun tetap diam. Karena gemas, Jessica langsung menariknya ke depan lalu bergantian posisi dengannya yang ingin ke belakang barisan. Sedangkan Farel hanya pasrah saja walaupun awalnya sama sekali tak minat berada di depan gerombolan kelasnya.

"BIMO KALO LU MENANG GUE TRAKTIR ES KEPAL MILO!!" teriak Roo namun dengan suara yang dibuat-buat. Layla disampingnya mendelik heran.

"Kok suara lo gitu sih? Jadi aneh, kayak bapak-bapak." ujarnya jujur.

Roo terkekeh, "sengaja, biar Bimo jadi semangat buat menang gara-gara teriakan gue terus pas nanti dia udah menang dan nanya tadi suara siapa, gue pura-pura bego aja." jelasnya sambil mengacungkan jempol kearah Layla dengan cengiran lebar.

Merasa kesal dengan tipuan temannya itu, Layla menggeplak kepala Roo dengan kuat sampai cowok itu meringis kesakitan.

"Eh, Ara, ada Darka noh!" seru Hadi sambil menyolek pundak Ara.

CLASSMATESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang