"Aku mau buat ayam panggang berbumbu"
Zenith menganggu mendengar ucapan Lea
"Aku ajarin"
Zenith berjalan ke belakang tubuh Lea. Zenith menjulurkan tangannya dari belakang dan memegang tangan Lea. Lea menahan nafas dengan debaran jantung yang cepat dengan tingkah Zenith
Lea mengambil bawang bombay. Zenith membantu Lea mengirisnya dengan tangannya yang membimbing tangan Lea
Selama masak, Lea tampak fokus dengan beberapa kali fokusnya teralihkan karena nafas Zenith yang berada di lehernya
"Bumbu bumbunya tinggal di blender dan campur dengan saus ini. Setelah itu kamu olesi ayamnya dan panggang langsung"
Lea mengangguk dan melaksanakannya sesuai apa yang dikatakan oleh Zenith
Lea memasukkan ayamnya di oven dan menutupnya. Tak lama handphone Lea berdering
"Halo Di"
Zenith mengerutkan dahinya
"Di? Aldi?" Batin Zenith"......"
"Kok bisa? Bukannya seksi dokumen yang punya tugas?"
"....."
"Bagaimana sih!? Oke oke, biar gue kerjain"
"....."
"Sama lo aja. Besok disekolah pas istirahat"
"....."
"Bye"
Lea mematikan sambungan telepon. Lea membalikkan badannya dan menatap Zenith yang menatapnya
"Siapa?"
"Aldi" balas Lea
"Kenapa dia telpon?" Tanya Zenith lagi
"Ada dokumen yang nggak lengkap. Gue sama Aldi bakal buat ulang" ucap Lea kesal
"Kenapa harus dia? Bukannya anggota OSIS banyak?" Tanya Zenith cepat
Lea mengangguk tanpa tahu bahwa Zenith tengah kesal
"Iya sih. Mungkin besok bukan kita berdua saja. Nanti aku minta seksi dokumen yang urus juga""Udah aku bilang, jangan deket deket dia" balas Zenith sinis
Lea menatap Zenith yang menatapnya dengan tajam
"Aku nggak deket deket dia. Aku hanya melaksanakan tugas---"
"Aku nggak peduli" seru Zenith
Zenith mengangkat badan Lea dan menaruhnya di meja. Zenith langsung mencium bibir Lea dengan cepat dan menggebu gebu. Lea hanya bisa mengikuti alur Zenith, Lea bingung dengan Zenith yang menciumnya tiba tiba dan ciuman yang menuntun ini
Zenith mencium Lea dengan cepat dan menuntun. Zenith menyalurkan rasa kesalnya dan amarahnya dengan ciuman itu. Dia tak mau Lea bersama Aldi. Tidak boleh. Nggak ada cowok yang boleh mendekati Lea kecuali dirinya
TING
Oven sudah berbunyi tanda makanan matang. Lea melepaskan ciuman Zenith untuk mematikan oven dan mengeluarkan ayamnya. Namun Zenith dengan cepat mencium Lea lagi
Selagi menciumnya, tangan Zenith menjulur untuk mematikan oven. Lea bisa merasakan bahwa ciuman Zenith sudah tidak sekasar tadi
Lea melingkarkan tangannya di leher Zenith dan memagut bibir Zenith dengan lembut dan berperasaan. Lea menyalurkan rasa tenangnya agar Zenith merasa lebih tenang
Zenith melepaskan ciuman itu. Dia menatap Lea yang wajahnya memerah dengan bernafas terengah engah. Zenith menaruh ibu jarinya di bibir Lea
"Kamu hanya milikku"
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Lea keluar dari mobil dan Zenith menatapnya dengan senyumannya"Jangan deket deket Aldi. Ingat, kamu hanya milikku"
Lea tersenyum dan mengangguk
"Aku nggak akan deket deket dengannya. Tapi, mungkin harus karena aku ketua dan dia wakil. Kamu maklumin ya"Zenith menghembuskan nafasnya kasar
"Iya. Aku percaya sama kamu"Lea mengangguk
"Ya udah. Aku pergi. Ingat jemput aku ya"Zenith mengangguk dan Lea segera berjalan menuju ke dalam sekolah. Zenith segera menaiki mobil dan mengendarainya menuju rumah
Saat jam istirahat, Lea segera menuju ruang OSIS. Disana, dia melihat Aldi tengah memegang map dengan serius
"Aldi.. Kok cuma lo doang disini? Yang lainnya kemana?"
Aldi menoleh dan menaruh map diatas meja
"Nggak tahu. Mungkin masih ada urusan mereka"
Lea mengangguk agak lama lalu berjalan mendekati Aldi
"Jadi yang mana mau dibuat ulang dokumennya?" Tanya Lea
"Katanya dokumen keuangan. Ada beberapa yang salah" balas Aldi lalu menyerahkan map yang berisi dokumen keuangan
"Gue lihat dulu"
Lea segera duduk dan membaca dokumen yang dia pegang. Lea mengerjapkan matanya berulang kali dan menguap lalu membaca lagi
"Le, gue beli minum dulu" ucap Aldi
"Ya" balas singkat Lea
Aldi berjalan keluar dari ruangan. Lea mengucek matanya dan matanya terpenjam lalu kepalanya tersandar di sandaran kursi dengan keadaan tertidur
Tak lama Aldi masuk dengan beberapa snack dan minuman di dalam tas plastik yang dia pegang
Aldi menaruh belanjaan dan dia menoleh kearah Lea yang tengahh tertidur. Aldi tersenyum lalu duduk di atas meja sambil menatap Lea
Tangan Aldi terulur di depan wajah Lea. Di sampirkan helaian rambut dan dia taruh di belakang telinga Lea
Seseorang yang ada di depan ruang OSIS mengambil handphonenya dan memfoto kejadian di dalam ruangan OSIS itu dan tersenyum miring
WILL BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Scenario
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Apakah ini skenario yang ditulis Tuhan untuk Lea? Skenario yang menceritakan kehidupan dan kisah percintaan Lea yang tak biasa Sosok yang telah membuatnya meras...