35. News For Aldi

1.3K 60 0
                                    

Vania terus memerhatikan Lea yang tampak tidak biasanya. Lea sekarang lebih banyak diam dengan tatapan kosong di matanya

"Le, lo kenapa sih? Diem melulu" Tanya Vania setelah diam diamman tadi

"Gue nggak papa kok Van" balas Lea tersenyum dan meminum jusnya

"Lo udah seminggu nggak masuk tanpa keterangan dan sekarang lo udah kayak orang nggak ada nyawanya tahu nggak. Gue kan cemas"

Lea terenyuh dan tersenyum menatap Vania, sahabat satu satunya. Lea memamerkan senyuman hangatnya

"Gue nggak papa kok Van. Gue kemarin memang lagi jenuh dan malas sekolah aja Van"

Vania menatap Lea dengan tatapan menyelidiki
"Apa ini ada hubungannya sama pacar lo?"

Lea menatap Vania. Vania tengah menunggu nunggu jawaban dari Lea

"Lo sok tahu ah Van. Ini nggak ada sangkut pautnya sama pacar gue"

Vania akhirnya mengangguk mengerti dan melanjutkan makanannya. Seketika, Lea menatap Vania dengan sedih

"Maafin gue Van. Gue nggak bisa ceritain lo tentang masalah gue. Karena masalah percintaan gue itu konyol dan gue yakin lo nggak bakal percaya. Lebih baik gue berbohong sama lo"


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤


Lea keluar dari toilet lalu melangkah menuju kelasnya. Di seberang sana, terlihat Aldi berjalan ke arahnya. Namun, Lea tak menyadari itu

"Le, lo kemana aja? Seminggu nggak masuk"

Lea mengadahkan kepalanya
"Dirumah lah" balas Lea

"Kenapa? Tumben lo nggak masuk sekolah lama. Atau ini karena pacar lo?"

Lea menatap sinis Aldi
"Lo nggak usah sok tahu Di. Ini sama sekali nggak ada hubungannya sama pacar gue" balas Lea

"Jadi karena apa? Gue heran, lo semakin buruk saat menjalin hubungan sama pacar lo. Lo lebih baik nggak usah deh pacaran sama dia lagi"

Lea tertawa keras. Aldi menatap aneh Lea dan bingung. Aldi merasa jawabannya nggak ada yang lucu. Lantas kenapa Lea tertawa?

"Well, semua yang lo mau terkabul. Lo senang kan kalau hubungan gue hancur? Dan harapan lo terkabul"

Aldi menatap Lea dengan serius
"Beneran?"

"Kalau lo nggak percaya sih, bukan urusan gue. Tapi, kalau lo mikir gue bakal cari pacar lain, lo salah. Karena gue akan selalu mencintai Zenith"

Aldi menatap Lea intens
"Kenapa lo bisa secinta itu sama cowok kayak dia? Dia itu nggak ada yang bisa dibanggain"

"Banyak hal yang sudah dia lakukan buat gue. Lo itu nggak tahu apa apa Di. Gue bingung sama lo, kenapa lo bisa ingin sekali hubungan gue hancur, hah?"

"Karena gue suka sama lo dari kelas 10 Lea" ucap Aldi agak meninggi

"Kalau lo mau minta gue jadi pacar lo, maaf, gue nggak akan pernah jadi pacar lo"

"Kenapa lo bisa ngomong begitu? Gue bisa buat lo jatuh cinta sama gue" balas Aldi tersenyum miring

"Usaha lo bakal sia sia. Karena orang yang akan gue cintai itu cuma Zenith. Lagipula, gue hanya menganggap lo sahabat. Sahabat cowok pertama yang gue punya. Gue merasa nyaman sama lo, tapi sebagai seorang sahabat. Tapi melihat sifat asli lo, gue ragu kalau lo Aldi sahabat gue atau orang lain"

Setelah itu, Lea berjalan pergi meninggalkan Aldi yang diam terbisu mendengar ucapan Lea

Seorang perempuan berjalan mendekati Aldi yang masih terdiam

"Udah denger sendiri kan? Usaha lo bakal sia sia" ucap Vania sambil melipat tangannya di depan dada

Aldi menoleh tanpa seniat pun menjawab

"Gue harap, lo sadar dan jangan lagi ganggu hidup Lea. Lo itu obsesi sama dia, bukan cinta. Lo saking obsesinya pun melakukan apa saja untuk Lea. Gue harap, lupain perasaan lo itu Di. Gue nggak mau lihat lo ataupun Lea sedih"

Aldi menatap kosong punggung Vania yang kian menjauh. Vania pun meredamkan rasa kecewa dan sedihnya karena Aldi

Lea melangkah kakinya tanpa tujuan. Di ambilnya sesuatu dari kantung roknya. Dilihatnya foto di kertas fotk polaroid itu dengan pandangan sedih

"Zen, kamu kemana?"

Air mata Lea terjatuh dan menetes ke foto itu


































WILL BE CONTINUE

Our ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang