21. Mommy

1.4K 62 1
                                    

Zenith tengah memasak di dapur. Sebentar lagi Lea pulang kerumah. Zenith mau Lea langsung makan

Tak lama, Zenith mendengar suara langkah. Zenith langsung menoleh. Namun, Zenith menatap sosok itu dengan bingung

"Anda siapa?" Tanya Zenith

Perempuan itu dengan cantiknya tersenyum menatap Zenith


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤


"Zenith"

Lea segera berjalan masuk. Di meja makan dia sudah melihat makanan yang ditata. Lea merasa bingung dengan tidak adanya Zenith

"Zen, kamu dimana?"

"Aku disini" tulisan di sebuah buku yang melayang didepan Lea

Lea tersenyum lega
"Aku mau ganti baju dulu"

Lea berjalan menuju kamarnya. Sampai disana, dia menatap ke atas meja, foto keluarga yang berbahagia. Lea mengambil foto itu dan mengelusnya

"Mama bahagia ya disana. Jaga Lea disini" ucap Lea mengelus wajah ibunya

Lea menaruh kembali foto itu dan mengganti bajunya

Tak lama, Lea sudah keluar. Lea segera duduk untuk menyantap makanan. Sedari di sekolah, dia merasa lapar dan ingin memakan masakkan Zenith yang selalu enak

Lea memakannya dengan lahap sampai dia tersedak. Lea segera mengambil air dan meminumnya

Diseberang, Zenith memerhatikan Lea dengan pandangan tak bisa diartikan. Zenith menatap wajah Lea yang tampak lahap makan masakkannya. Zenith memegang sebuah surat yang sangat penting untuk Lea

Lea segera mencuci piring dan dia berjalan menuju sofa. Dia menghidupkan TV dan menikmati tayangan TV

"Lea"

Lea menatap ke kertas itu
"Ada apa Zen?"

Zenith segera menyerahkan surat. Lea dengan bingung mengambil surat itu dan memandang Zenith untuk meminta penjelasan tentang surat itu

"Itu dari ibumu"

DEG

"Ma-Mama?" Tanya Lea dengan suara serak

"Iya Le. Ibumu menghampiriku dan dia memberikan itu kepadaku untukmu. Ibumu sudah meninggal dan sama denganku, jadi aku bisa berkomunikasi dengannya. Kamu bacalah, aku tinggal"

Zenith pergi meninggalkan Lea. Lea masih memandang sebuah surat ditangannya dengan pandangan sendu. Lea segera membuka amplop itu dan mengeluarkan sebuah kertas

Dibukanya kertas itu dan dia mulai membacanya

My daughter, Azalea Madylen

Hai Nak...
Gimana keadaannya?
Semoga kamu bahagia dan tak bersedih
Mama selalu melihatmu dan menjagamu. Mama tak bisa menemuimu karena kita beda alam, Nak. Mama harap, hiduplah bahagia dan jalani hidup dengan penuh semangat dan kebahagiaan

Mama sudah tahu kamu punya pacar. Mama bahagia karena dia bisa membahagiakan kamu, menjagamu, dan mengurusi dengan baik. Mama sangat bersyukur

Kamu bingung kenapa Zenith bisa berwujud menjadi manusia dalam beberapa hari kan?

Mama hanya memberikan jawaban yang simple. Zenith bisa begitu karena dia beda dengan hantu lainnya

Lea, Mama tahu kamu kesepian. Tapi, jangan salahkan Papa yang nggak bisa disampingmu. Papamu harus bekerja untuk kehidupan kalian. Mama juga menjaganya dan melihatnya. Mama mohon, cintailah Papa dan jaga dia ya jika ada dirumah

Segitu aja dari Mama dulu ya. Sekarang Mama bisa ke Surga berkat Zenith. Titip salam Mama buat pacarmu itu ya

Lea mengahapus air mata yang mengalir dari matanya dengan senyuman
"Makasih Ma, udah jaga Lea. Lea berharap Mama bahagia disana"

Zenith yang ada jauh dari Lea pun tersenyum melihat Lea tersenyum. Zenith kembali mengingat pertemuannya dengan ibu Lea, Sarah

"Anda siapa?"

Perempuan itu dengan cantiknya tersenyum menatap Zenith

"Saya Sarah, ibu Lea"

Zenith terperanjat kaget dan dia mempersilahkan Sarah untuk duduk

"Namamu Zenith, benarkan?"

Zenith mengangguk
"Darimana anda tahu nama saya?"

"Saya selalu memerhatikan Lea. Dan tentu saja saya tahu kamu"

Zenith tersenyum canggung dan dia mengingat, telah mencium Lea sembarangan. Zenith memaki dirinya

"Saya mengucapkan terima kasih ke kamu Zen"

Zenith menatap Sarah dengan bingung dan terkejut. Padahal tadi dia yakin, dia akan dimarahi oleh Sarah karena mencium Lea sembarangan

"Kenapa anda berterima kasih?"

"Karena kamu mau menjaga Lea dan ada disampingnya" balas Sarah tersenyum

"Saya juga begitu karena ingin tinggal disini. Jadi, saya juga harus berterima kasih"

Sarah tersenyum
"Kamu tahu kan, Lea selalu ditinggal oleh ayahnya dan dia selalu sendirian. Saya hanya bisa mengawasinya saja. Dan saya sangat bersyukur, kamu mau menjaga Lea dan menemaninya"

Zenith tersenyum
"Itu tidak masalah. Saya akan selalu menjaganya tanpa anda suruh. Karena dia orang yang saya cintai"

"Saya senang anak saya bisa mencintaimu dengan tulus"

Zenith mengernyitkan dahinya
"Tapi, saya sama anak anda beda alam. Saya hantu dan dia manusia. Bukannya itu tidak akan bisa bersama?"

"Kamu berbeda Zen" balas Sarah dengan senyumannya

"Maksud anda?"

"Kamu bukan seperti hantu lainnya. Kamu berbeda"

"Kenapa bisa?" Tanya Zenith cepat

"Saya tak bisa memberitahunya. Kamu pasti akan mengingatnya nanti. Ini surat dari saya untuk Lea. Tolong kamu kasih dia. Saya sekarang akan ke Surga"

Zenith menoleh ke Sarah setelah melihat surat ditangannya
"Surga? Anda sudah menyelesaikan tujuan anda?"

"Sudah" balas Sarah

"Jika boleh tahu, apa tujuan anda?" Tanya Zenith sangat penasaran

"Lea hidup bahagia"

Zenith termenung dengan ucapan Sarah. Sarah pun bangkit dan Zenith segera bangkit juga

"Saya pergi. Jaga anak saya ya Zen. Saya sangat mengandalkanmu"

"Baik" balas Zenith dengan cepat

Sarah tersenyum dan dia melangkah keluar. Zenith memerhatikan Sarah hingga dia menghilang dari pandangannya































WILL BE CONTINUE

Our ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang