74. The End

1.2K 51 7
                                    

Zenith memberhentikan mobilnya. Lea tampak terpukau dengan tempat dimana Zenith membawanya.

Zenith pun tersenyum melihat Lea menyukainya. Zenith segera turun dari mobil dan dia membukakan pintu untuk Lea.

Lea segera keluar dari dan dia tampak terkagum.

"Aku nggak menyangka kamu membawaku kesini" balas Lea masih terpukau

"Kamu suka?" Tanya Zenith

"Sangat suka" balas Lea dengan senyuman indahnya.

Zenith segera menautkan tangannya dengan Lea lalu mereka berjalan masuk ke dalam festival.

Festival makanan di malam hari. Suasanya sungguh ramai, banyak makanan yang dijual, barang barang lucu dan unik ada juga, dan permainan seru lainnya ada.

Lea sungguh senang karena Zenith sudah membawanya kesini.

Zenith dan Lea tengah seru memainkan game shooting dengan pistol mainan disana. Lea dengan kesal memerhatikan Zenith yang tampak gampang menembaki botol botol itu hingga terjatuh.

"Makasih" ucap Zenith lalu dia menerima hadiah dari pedagang itu.

"Nih" ucap Zenith sambil menyodorkan boneka besar ke Lea.

"Kan kamu yang dapat hadiahnya" balas Lea dengan heran

"Buat kamu aja. Aku nggak main boneka bonekaan" balas Zenith dan Lea dengan senang hati menerima boneka itu.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka sambil membeli beberapa makanan yang membuat mereka tertarik.

"Ternyata ada jual sushi juga disini" ucap Lea sambil membuka tempat makanan itu. Lea segera memakan sushinya itu.

"Enak?" Tanya Zenith

"Ini enak walaupun komponen sushinya sedikit. Karena sushinya juga kecil sih" balas Lea lalu dia memakan sushinya itu dengan lahap.

Zenith pun mendekatkan wajahnya dan dia membuka mulutnya. Lea menoleh dan menatap Zenith dengan bingung.

"Kenapa kamu membuka mulut?" Tanya Lea.

Zenith menelan pil pahit bahwa pacarnya itu tidak peka kalau Zenith mau disuapi sushi itu. Lea pun kembali melanjutkan memakan sushinya dengan lahap tanpa memperdulikan Zenith yang memakan kebabnya dengan kesal.

Setelah mereka asik hunting makanan di festival itu, kini mereka berdua tengah duduk di bangku taman sambil memandang indahnya malam.

"Maaf Le"

Lea menoleh lantaran Zenith mengucapkan kata itu.

"Maaf buat?" Tanya Lea dengan bingung.

"Aku meninggalkanmu dulu" balas Zenith dan membuat Lea terdiam.

"Itu nggak masalah Zen. Aku mengerti kondisimu bagaimana" balas Lea sambil memegang tangan Zenith. Zenith menatap wajah Lea yang tengah tersenyum.

"Makasih ya" balas Zenith dan Lea mengangguk.

"Buat apa makasih? Seharusnya aku yang berterima kasih. Gimana kalo dulu kamu ngga ikutin aku sampe rumah? Aku beruntung saat kamu menjadi hantu dan mengikutiku sampai rumah. Walaupun saat itu kamu hantu, tapi kamu menemaniku disaat aku sendirian. Aku sangat bersyukur sampai sekarang" ucap Lea disertai senyuman.

Zenith tak bisa berkata kata lantaran ucapan Lea menbuat dadanya berdetak dengan cepat dan perasaan senang membuncah di dadanya.

Zenith segera memeluk sang pacar. Zenith menyempilkan kepalanya di leher Lea. Menghirup aroma tubuhnya yang sungguh menenangkan dirinya. Zenith rindu dengan bau ini.

Zenith melepaskan pelukkannya dan dia langsung mencium bibir Lea. Lea dengan senang hati menyambut itu. Mereka saling melumat dengan tangan Zenith di leher Lea seakan mengurung Lea, perasaan yang sangat bahagia menyelimuti mereka.

Kembang api terdengar cukup keras dan membuat mereka mengakhiri kegiatan ciuman mereka. Lea memeluk pinggang Zenith dan menyandarkan kepalanya di dada sang pacar.

Zenith pun mencium kepala Lea dengan penuh sayang. Mata mereka terpaku pada indahnya kembang api pada malam ini.

"Ini kisah hidupku yang sungguh mengharukan" ucap Lea.

"Bukah kisahmu saja Le, tapi kisah kita."


















~~END

Gimana say ceritanya?
Yang menanti nanti cerita ini, maaf sekali ya baru bisa update. Aku sibuk terus jadi jarang bisa tulis cerita.

Terima kasih sudah mengikuti kisah Our Scenario. Cerita ini benar benar Tamat.

Horeeee

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang