Lea bersama Vino berjalan masuk ke dalam ballroom hotel. Vino menyodorkan lengannya
"Gandeng tangan saya Kak. Anggap aja saya pacar Kakak"
Lea tersenyum lalu menaruh tangannya. Mereka tertawa kecil lalu melangkah maju
Banyak yang sudah datang ke acara ini dan semuanya pada membawa pasangan
"Ramai banget. Baru pertama kali saya ke acara prom night" ucap Vino
"Memang beginilah acara prom night. Ya kayak pesta biasa biasa saja" balas Lea
"Lebih baik kita duduk dulu. Kasihan Kakak"
Lea mengangguk lalu mereka berjalan menuju kursi yang disediakan. Setelah duduk, tak lama muncullah dua orang
"Hai Lea"
Lea melihat Vania dan Aldi. Vania memakai tongkat karena kakinya masih lemas untuk jalan
"Hai Van, Di" sapa Lea
"Gue kira lo nggak datang" sahut Aldi
"Sorry, gue harus datang kesini" balas Lea sinis
"Lo sama Vino? Syukurlah" ucap Vania menatap Vino di samping Lea
"Siapa lo?" Tanya Aldi yang belum tahu Vino
"Adik kelas. Gue temenan sama dia" balas Lea
"Gue kira pacar baru lo" ucap Aldi tersenyum jahil
"Lo diem deh Di, daripada gue tampar tuh mulut lo"
Aldi tertawa mendengar ucapan Lea. Mereka berdua memilih duduk di sebelah Lea
"Kakak haus? Saya mau ambil minum juga" ucap Vino kepada Lea
"Ehhmm boleh Vin. Tolong ya" balas Lea
"Ya nggak papa. Tunggu sebentar"
Vino berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga
"Dia udah kayak pacar lo aja Le" celutuk Vania
"Beruntung pasti yang jadi pacarnya nanti" ucap Lea
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Pesta dansa sudah selesai. Lea dan Vino segera mengambil minum karena tenaga mereka yang terkuras tadi"Sekarang adalah penobatan King and Queen prom night malam ini. Dan kami bersama para guru sudah memutuskannya" ucap MC yang tidak lain adalah sekretaris OSIS
"Yang jadi King and Queennya adalah Kak Lea dan Vino"
Sontak semua bertepuk tangan. Vino dan Lea berjalan bergandengan menuju panggung. Disana mereka diberikan sebuah mahkota. Lea dan Vino tersenyum menatap orang orang di depan mereka
"Selamat buat kalian. Kalian sungguh serasi" ucap MC
Lea dan Vino pun turun dari panggung. Vania dan Aldi segera menghampiri mereka
"Selamat ya. Kalian memang pantas mendapatkannya" ucap Vania semangat
"Makasih Kak" balas Vino tersenyum
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
"Lo udah dapat pengumuman dari universitas yang lo mau?" Tanya Vania yang tengah tidur di kasur"Katanya sih besok waktunya. Masa lo lupa sih? Kita kan daftar sama universitasnya" ucap Lea yang duduk di samping Vania
"Hehehehehe... Gue lupa. Akhirnya ya, besok waktu penentuan" ucap Vania
"Ya. Eh Aldi gimana?" Tanya Lea
"Sama kayak kita" balas Vania
"Enak tuh. Jadi kita bisa samaan lagi" balas Lea dengan senang
"Iya. Cuma kita semua beda fakultas"
"Lah? Aldi mau masuk fakultas mana?"
"Arsitek" balas Vania cemberut
"Bagus dong. Lo kan mau masuk designer interior. Lo berdua cocok deh"
Vania tampak berpikir lalu tersenyum senang
"Eh iya. Gue kok baru nyadar ya"Lea mencebikkan bibirnya. Vania pun menatap Lea
"Lo jadi mau masuk fakultas bisnis?"
Lea mengangguk mantap
"Iya. Gue harus nerusin perusahaan ayah gue. Bagaimana pun, gue satu satunya anak ayah. Lagipula, gue senang kalau urus bisnis bisnis gitu"Vania menepuk bahu Lea
"Mudahan lo masuk ya. Kalau nggak kan lo bisa masuk lewat jalur tes. Lo kan peraih NEM 3 tertinggi di sekolah"Lea mengangguk
"Iya. Gimana pun, gue harus masuk Universitas ONE""Kita memang harus disana"
"Itu udah pasti. Eh Van, gimana kaki lo? Udah baikkan?" Tanya Lea menatap kaki Vania yang diperban
"Udah bisa jalan lah. Tapi memang harus pelan pelan"
"Get well soon Van"
WILL BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Scenario
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Apakah ini skenario yang ditulis Tuhan untuk Lea? Skenario yang menceritakan kehidupan dan kisah percintaan Lea yang tak biasa Sosok yang telah membuatnya meras...