41. Lucas

1.1K 55 1
                                    

SELAMAT HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA KE 73
SEMOGA JAYA TERUS





Lea menggunakan masker pada saat OSPEK hari ke dua. Banyak menatapnya. Lea bisa tahu, mereka menganggap Lea berani beraninya memakai masker

"Kenapa kamu pakai masker, hah!?" Tanya senior perempuan agak teriak

"Saya sakit kak" balas Lea dengan suara dia rendahkan

"Yang bener kamu!?" Tanyanya lagi

"Iya kak"

"Ya sudah"

Lea menjadi pusat perhatian. Lea memutar bola matanya dan kembali menatap ke depan dimana kakak senior tengah berbicara yang tidak dimengerti Lea

Lea melihat, seorang lelaki berjalan ke arah senior. Saat lelaki itu menatap mahasiswa baru, mata Lea membulat

"Dia kan yang kemarin" gumam Lea

Lea tak yakin, dia adalah Zenith pacarnya atau hanya orang lain yang kebetulan mirip dengan pacarnya. Lea tak bisa memberhentikan pemikiran bahwa dia Zenith, tapi tak masuk akal jika hantu bisa kembali hidup dan seperti manusia

Lea terus menatap sosok yang membuatnya begini. Kepribadian dirinya yang berubah karena hatinya yang teramat sakit ditinggal seseorang yang dia cintai

"Zenith, aku kangen sama kamu. Aku kebayang terus dirimu. Kamu nggak tahu? Aku kesepian tanpa adanya kamu" batin Lea

Mata Lea kian memburam. Lea membiarkan air mata yang jatuh dari matanya. Biarkan dia mengalir sebagai bukti bahwa hatinya sakit

Vania memerhatikan ke depan dan matanya tak lama membulat. Dia melihat Zenith, pacar Lea di depan. Vania memang mengenali wajah pacar sahabatnya itu dan dia tak menyangka bahwa dia senior disini

Vania menatap ke samping dimana Lea berbaris. Vania bisa melihat, Lea tengah menangis disana. Vania ingin memeluk sahabatnya dan menenangkannya, namun itu tak mungkin sekarang karena itu akan mengundang beberapa orang menatap Lea yang tengah menangis

"Gue tahu perasaan lo Le. Yang kuat Le" batin Vania

Vania tak tahu masalah apa yang dihadapi sahabatnya itu dengan pacarnya hingga Lea terus terbayang Zenith. Vania tahu bahwa Lea berbohong kepadanya tentang hubungannya yang hancur itu. Tapi Vania memakluminya karena Lea mungkin tak mau membuatnya berpikir tentang dirinya. Lea seperti itu orangnya

Di lain sisi, Lea tak berani menatap ke depan. Lea menundukkan wajahnya agar tak melihat wajahnya yang bikin dadanya sesak

"Dek nggak enak badan?"

Lea menoleh ke samping. Dilihatnya senior cowok yang menatapnya khawatir

Mata senior yang bernama Lucas itu kaget menatap Lea. Lea menangis dan air matanya kian menderas. Lucas makin khawatir dan bingung

"Dek, kamu istirahat aja di UKS. Ayo saya anterin"

Lea mengangguk karena nggak mau ada disini. Lucas pun memegang kedua pundak Lea dimana Lucas berdiri di samping Lea dan membawanya ke UKS

Tak lama mereka sampai di UKS
"Kamu istirahat saja disini. Nanti saya izinin. Kamu di fakultas mana?"

"Bisnis kak"

"Oke. Kamu istirahat sekarang"

Lea mengangguk dan Lucas pergi. Lea pun membuka sepatunya dan dia membaringkan dirinya di kasur

Lea melepaskan maskernya dan dia taruh di tasnya. Tasnya dia taruh di atas kursi dan dia mulai menutup matanya. Menenangkan pikirannya yang berkecamuk dan juga dadanya yang kian sesak


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

"Adik itu kenapa sampai nangis kayak gitu?" Tanya Lucas bermonolog

Lucas menghampiri senior yang ada di fakultas bisnis

"San" panggil Lucas

Perempuan bernama Sania menoleh
"Kenapa Luke?" Tanya Sania

"MABA bisnis tadi sakit. Dia udah gue bawa ke UKS"

"Siapa namanya?" Tanya Sania membuka daftar mahasiswa baru fakultas bisnis

"Kalau nggak salah Azalea. Soalnya namanya cantik, jadi gue inget deh"

Sania memutar bola matanya dan mencari nama Lea
"Ah ini dia. Makasih loh"

"Nope"

Lucas berjalan menuju mahasiswa hukum berkumpul. Dilihatnya tengah diabsen oleh senior lainnya

"Darimana lo?" Tanya Jack

"Gue baru anter MABA ke UKS"

"Hari kedua udah sakit" ucap Jack menggeleng geleng kepala

"Kayaknya memang udah sakit dari kemarin deh. Dia sampai pake masker gitu" 

Jack manggut manggut mengangguk


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Lucas berjalan masuk ke dalam UKS untuk mengecek keadaan MABA yang tadi sakit. Ditangan Lucas juga sudah ada tas plastik untuk MABA yang sakit itu makan

Lucas melihat perempuan itu tertidur dengan tenang. Wajahnya polos dan lucu. Lucas seakan gemas dengan MABA itu

"Dia cantik"

























WILL BE CONTINUE

Our ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang