Z and L Bracelets

1.2K 56 4
                                    

Lea dan Zenith keluar dari photobox. Lea memerhatikan satu lembar dengan enam foto yang sudah tercetak. Lea tersenyum melihat foto foto mereka

Zenith menaruh tangannya di bahu Lea. Lea pun tak mempermasalahkan itu

Mata Zenith terpaku pada sebuah toko yang lumayan besar. Zenith pun menahan lengannya yang ada di bahu. Otomatis Lea berhenti

"Kenapa?"

"Mau masuk sana?"

Lea mengikuti arah telunjuk Zenith. Lea seakan tertarik, lalu dia mengangguk untuk masuk ke dalam sana

Mereka tampak mencari benda yang mereka sukai. Tak lama, Zenith mengambil gelang dan dia memberikannya kepada Lea

"Lucu" ucap Lea

"Huruf Z untuk kamu. Huruf L untuk aku"

Lea mengangguk dan dia mengambilnya. Kini mereka sudah mempunyai dua barang couple

"Kamu masih pakai cincinnya"

Zenith pun menunjukkan tangannya dan jari tengahnya masih ada cincin hitam yang  tempo hari dibeli Lea


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤


"Lea, kamu cinta kan sama aku?"

Lea menatap Zenith yang ada di sampingnya. Lea menatap bingung kepada Zenith

"Kamu kenapa sih Zen? Kamu kemarin juga tanya begitu. Ada apa?" Tanya Lea

Zenith menggelengkan kepalanya
"Nggak ada apa apa" balas Zenith bohong

"Kamu nggak bohong kan?" Tanya Lea memastikan

"Nggak Le"

Lea mengangguk walaupun dia tahu bahwa Zenith bohong. Terlihat dari tatapan resahnya itu. Namun, Lea tak memaksa untuk Zenith bercerita

"Ya udah, aku masuk dulu"

Lea mendekatkan wajahnya lalu mencium pipi kiri Zenith. Zenith tertegun seketika lalu tersenyum hangat. Lea pun membuka pintu mobil dan dia melangkah masuk ke rumahnya


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤


Lea mengernyitkan dahinya lantaran nomor asing menelponnya. Lea mengangkatnya, siapa tahu penting

"Halo"

"Halo Le"

Lea bingung saat mendengar suara asing di handphonenya

"Ini siapa?"

"Saya Lucas. Kamu masih ingat kan?"

Lea berpikir sejenak lalu dia ingat senior bernama Lucas

"Oh iya, saya ingat. Kakak yang anterin saya ke UKS kan?"

"Iya bener. Apa kabar?"

"Baik Kak. Kakak gimana?"

"Baik juga. Oh iya, kamu ada hubungan sama Zenith?"

"Kakak tahu dari mana?"

Terdengar suara tawa Lucas
"Semua kalau melihat kalian bakal tahu kalau kalian punya hubungan. Kalian pacaran?"

"Iya kak"

"Udah berapa lama?" Tanya Lucas cepat

"Setahun lebih"

Lucas mengeratkan kepalan tangannya lantaran mendengar jawaban Lea. Lucas menyesal tidak bertemu Lea lebih dulu

"Lama juga. Gimana sekarang hubungan kalian?"

"Baik aja" balas Lea pelan. Lea merasa heran dengan seniornya yang bertanya tentang hubungannya dengan Zenith

"Kamu tahu kalau Zenith itu nakal? Dia sering tawuran dulu"

Lea tambah bingung
"Saya tahu kok"

Lucas semakin bingung. Tipe cewek seperti Lea biasanya tak suka dengan cowok nakal. Lantas, kenapa mereka bisa pacaran?

"Halo?" Ucap Lea saat tak ada sahutan

Lea yang tak kunjung mendengar jawaban dari Lucas pun memilih mematikan panggilanya

"Aneh" gumam Lea

Lucas mengeratkan kepalan tangannya yang ada di atas pahanya

"Bakal susah kalau kayak gini"


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤


"Le, lo balikkan sama Zenith lagi?" Tanya Vania yang duduk di depan Lea

"Gue sebenernya bukan putus sama Zenith dulu"

Vania mengerutkan dahinya
"Terus kenapa? Lo sampai galau nggak jelas tahu nggak waktu SMA dulu"

Lea tersenyum kecil
"Dia pergi ninggalin gue waktu itu"

Vania terdiam, begitu juga dengan Aldi yang menatap lekat Lea

"Oh... Jadi gitu" balas Vania akhirnya membuka suara

"Lo sama pacar lo itu sampai jadi bahan omongan sama anak anak fakultas bisnis" sahut Aldi lalu memakan snacknya

"Lo kenal anak fakultas bisnis?" Tanya Lea heran

"Bukan. Kemarin gue dengar mereka ngomong. Dia nyebut nyebut lo samaan mereka satu kelas waktu itu"

"Oh kemarin... Zenith cuma nungguin gue di depan kelas doang" balas Lea lalu meminum susu kotak yang dia beli

"Lo nggak tahu kalau Zenith punya kelakuan nakal disini?" Tanya Vania

"Gue tahu" balas Lea cepat

"Jadi, kenapa dia bisa bikin lo jatuh cinta sama dia?"

Lea tampak bingung menjawab pertanyaan Vania

"Eehhmm gimana yaa... Gue juga susah kasih tahunya. Ya pokoknya gitu dah"

Vania memutar bola matanya dan Aldi terkekeh melihat pacarnya yang tampak kesal dengan jawaban keluar dari mulut Lea






















WILL BE CONTINUE

Our ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang