Galang mengerutkan alisnya tidak mengerti apa yang mauren katakan. "Mauren gusur Alma? Dan lo nuduh gue nyuruh Mauren bawa Alma! Sumpah gue kagak ngerti?" ucap Galang pada Reina kemudian menatap Mauren heran.
Reina yang menyalahkan Galang saat ini dia malah semakin tidak mengerti dengan ucapan Galang. "Galang! Lo jangan bersandiwara deh! Sandiwara lo gak mempan bagi gue! Sekarang lo tinggal ngomong Alma lo sembunyiin di mana?"
Galang kembali menatap Reina heran. "Bersandiwara?" Galang tersenyum miring. "Yang ada, sekarang gue lagi pusing nyariin tuh cupu!"
Reina mengerutkan alisnya. "Jadi? Lo gak bersandiwara?" tanya Reina.
Galang memutar kedua bola matanya prustasi. "Woy dari tadi muka gue serius nyariin tuh cupu! Gak keliatan apa kalo gue itu dari tadi lagi serius?"
"Berarti itu kerjaan si Ma-" Baru saja Reina ingin mengatakan nama Mauren. Ucapan terpotong begitu menyadari Mauren sudah menghilang tanpa jejak. "Mauren?! Kemana dia? Wah parah tuh orang kabur! kapan kaburnya? Cepet amat? Berarti ini emang kerjaan si Mauren."
Galang menghela napas, jengah. "Dasar cewek aneh, Udah lah sekarang kita nyari tuh Cupu dulu? Pasti si cupu gak bakalan jauh disekitar sini," ucap Galang pada Reina.
"Nyari kemana? Disetiap kelas gue dari tadi cariin Alma tapi enggak ada." Reina khawatir.
Galang terdiam membisu, ia melamun sebentar, tatapannya sangat kosong tapi pikirannya sedang bekerja. Bertanya-tanya Alma ada dimana?
"Woy ngelamun aja! Berpikir dong! Sekarang kita mau cari Alma di mana?" Reina merasa kesal pada Galang.
Yang Reina tahu Galang sedang melamun tanpa dia ketahui bahwa lamunan Galang itu sedang berpikir 'dimana Alma?'
Tanpa basa-basi Galang langsung berjalan dengan cepat, menyelusuri lorong koridor sekolah ini.
"Galang tungguin!" teriak Reina pada Galang yang sudah menjauh. Langkahan Galang sangat kencang sementara Reina sangat lelet sekali. Terlebih lagi sekarang Reina sedang PMS jadi perutnya sedikit sakit. "Galang tungguin! Perut gue sakit peak!"
Galang tetap berjalan dan menghiraukan ocehan Reina yang memintanya untuk berjalan tidak terlalu cepat. Tapi kalau tidak cepat pasti akan semakin lama mencari Alma yang menghilang tanpa jejak.
Galang segera berbelok ke arah kiri, menuju toilet cewek. Kemudian Galang membuka pintu toilet satu persatu, memastikan ada Alma di salah satu ruangan toilet itu. tapi ... Galang masih belum menemukan Alma. Tidak ada Alma.
Mungkin Alma berada ditoilet cewek lantai kesatu, kemudian Galang segera berjalan melewati koridor lagi, menuruni anak tangga, menuju toilet dan kembali memeriksa setiap ruangan toilet. Namun tetap tidak ada.
Semua ruangan Toilet cewek dan cowok sudah Galang kunjungi dari lantai ke satu sampai lantai lima. Alma tetap tidak ada.
Galang baru sadar ia meninggalkan Reina dan sekarang Reina tidak ada bersamanya. Galang menepuk jidatnya prustasi. Alma menghilang kemudian Reina juga yang tadinya mau bebarengan mencari Alma malah ketinggalan.
"GALAAANG! Gaaaalang! Alma disini cepet lo kesini?"
Galang mendongak mendengar teriakan Reina yang berada dilantai kedua, sementara dirinya berada dilantai satu. Dengan sigap Galang menghampiri Reina yang berteriak menyebut namanya dan memberitahu ada Alma.
Galang melihat Reina dengan satu tangan memegang perut dan satu tangannya lagi menunjuk-nunjuk kearah gudang sekolah. "Alma ... di dalem," ucap Reina dengan susah payah.
Tanpa menjawab Reina, Galang segera masuk ke gudang sekolah yang dipenuhi meja dan kursi tidak terpakai serta tempat ini sangat berdebu.
"Uhuk...uhuk.." Galang terbatuk mencium kepulan debu. Galang mengedarkan pandangannya dan didapati Alma.
![](https://img.wattpad.com/cover/147256853-288-k713382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alma
Novela Juvenil"Singkat banget sih jawaban lo! Padahal ngomong itu gratis gak pake uang, pulsa ataupun kuota." Galang terlalu kejam memperlakukan Alma sekasar itu. Sedangkan Alma sosok pendiam yang tidak mudah memberontak ketika ada yang mengusik kehidupannya. Gal...