5

9.1K 449 17
                                    

Hai readers...
Udah pada nunggu lama iya.
Sorry baru di next.

Selamat membaca

Di malam hari yang kelam dan ditemani suara gemercikan hujan. Alma belum sempat tidur. Ia malah memikirkan buku pelajaran Biologi-nya yang Galang buang ke tong sampah. Entah apa yang akan terjadi besok, besok adalah pelajaran Biologi lagi. Mungkin Alma akan dihukum atau entah akan disiruh menyalin buku itu lagi dan yang paling parah besok ulangan, Alma belum menghapal sama sekali.

Trek ... Trek ... Trek.

Alma melirik ke kaca jendela. Barusan ada seseorang yang mengetok kacanya.

"Sttt ... cupu!"

Alma bangun dari tempat tidurnya seacara perlahan, kemudian membuka kain panjang yang menutupi jendela dan di dapati Galang. Cowok itu basah kuyup akibat kehujanan.

"Bukain pintu depan," ucap Galang sembari memberi isyarat.

Alma mengangguk lalu keluar kamar. Sementara Bi Lilis, Mamanya tertidur lelap. Alma segera menaiki anak tangga menuju lantai dua kemudian menuju Ruang tamu dan membuka pintu rumah. Ya, pintu utama rumah ini ada dilantai dua dan dibawah hanya pintu garasi yang menuju ruangan pembantu.

"Lo lama banget sih bukain pintunya, daritadi gue gedor-gedor jendela gak nyaut-nyaut lagi!" ucap Galang kesal.

Alma hanya menatap Galang gugup. Galang yang sedang keadaan basah kuyup apalagi rambutnya yang rapih menjadi acak-acakan serta tubuhnya bergetar, kedinginan.

"Lo jangan bilang Mama sama Papa kalo gue udah pulang." Birbir Galang begitu terlihat bergetar saat berbicara maupun tidak berbicara.

Alma mengangguk kemudian memberi Galang jalan untuk masuk kerumah.

Galang segera masuk dengan tatapan tajam yang tidak lepas dari Alma. "Perut gue laper, buatin gue mie instant dan kopi angat," ucap Galang. "Inget gulanya sedikit kalo buat kopi." Galang mencoba mengingatkan.

Alma kembali mengangguk dengan perasaan sedikit takut.

Galang memutar kedua bola matanya malas. "Ngomong dong. Ngangguk-ngangguk mulu, udah gue bilang kan bicara itu gratis gak pake uang, pulsa atau pun kuota." Kali ini Galang bersuara kecil takut bila ada yang mendengarnya.

***

Alma tengah membuatkan mie instant dan kopi hangat untuk Galang. Setelah selesai membuat itu, Alma segera berjalan menuju kamar Galang. Tiba di depan kamar, Alma mengetok pintu kamar terlebih dahulu.

"Masuk!" Suara Galang memerintahkan Alma untuk masuk.

Alma mulai membukakan pintu kamara Galang secara perlahan. Baru saja satu langkah masuk jantung Alma mulai berdegup kencang, takut. Langkahan kedua, Alma sontak terkejut. Spontan ia membalikan tubuhnya ke arah pintu dan memejamkan mata. Begitu terkejutnya Alma melihat Galang yang baru mandi, hanya memakai celana boxer sambil mengelap-ngelap rambut basahnya dengan Handuk kecil diatas kasur yang sedang duduk.

"Woy cupu!" Galang melemparkan handuk kecilnya ke punggung Alma.

Alma menggigit bibir bawahnya.

Alma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang