17

7.3K 320 3
                                    

Alma sedang duduk bersama Galang dikursi kantin. Mereka berdua duduk saling berhadapan. Ia berhadapan, namun kepala Alma tetap menunduk.

Galang mencoba menahan amarah yang mulai dikeluarkan dari hatinya. "Cupu!" bisik Galang mendekatkan wajahnya kehadapan Alma.

Alma membulatkan matanya ketika ia sadar Galang mulai mendekatkan wajahnya, debaran jantungnya yang tidak bisa dikontrol dan hal yang paling dibenci Alma adalah selalu susah untuk bernafas jika dalam keadaan seperti ini.

"Lo jangan nunduk mulu dong!"

"I-iya," jawab Alma sambil mengangguk kemudian menghadap Galang tapi yang Alma liat bukan wajah Galang melainkan baju seragam Galang.

Galang memutar kedua bola matanya yang melihat tingkah laku gugup Alma dan itu membuatnya pasrah setengah mati.

Setelah beberapa menit kemudian, makanan dan minuman yang tadi Galang pesan telah datang. Hanya dua porsi bakso dan dua gelas Jus Alpukat. Meskipun hanya memesan itu saja, tapi itu Galang yang traktir.

"Nanti aku gantiin uangnya," ucap Alma.

Galang tidak menjawab ucapan Alma ia malah langsung memakan bakso yang terlihat sedap dihadapannya.

"Udah makan dulu," ucap Galang melihat Alma yang masih memegang sendok dan garpu tanpa bermitat memakan bakso itu.

"Tapi? Hmm nanti aku gantiin uangnya, ya?"

"Makan aja dulu, jangan nolak. Aku paling gak suka kalau cewek diajak traktir langsung nolak," ucap Galang yang mulai menjaga ucapannya.

Terasa aneh di telinga Alma dengan ucapan Galang yang mulai memakai kata 'Aku'.

"A-aku enggak nolak cuman Aku bilangkan nanti aku gantiin uangnya."

Galang merotasikan kedua bola matanya. "Udah makan aja dulu."

Alma pun mengangguk kemudian mereka berdua memakan Bakso. Beberapa siswa-siswi yang berada dikantin merasa sinis karna Galang mengajak Alma makan berdua dikantin.

Memang sudah banyak puluhan bahkan ratusan cewek disekolah ini Galang ajak makan berdua tapi tak ada satupun yang Galang jadikan pacarnya membuat cewek-cewek yang pernah diajak Galang merasa sirik pada Alma.

"Ciee yang lagi pacaran." Reina dan Farel tiba-tiba datang dan berucap kompak. Entah sejak kapan mereka jadi kompak seperti ini.

"Uhuk ... uhukk." Tiba-tiba Alma tersedak bakso setelah mendengar ucapan itu. "Uhuk ... uhukkk." Berkali-kali Alma memukul-mukul dadanya.

"Alma, lo gak papa? Aduh...." Reina bertanya khawatir.

"Ini nih minum dulu," ucap Galang membawa segelas susu dan menyodarkan kepada Alma.

Alma segera menyuruputi jus Alpukat itu secara perlahan.

"Makanya kalo makan hati-hati!" Galang langsung menyumpal mulutnya. Ia keceplosan berucap kasar pada Alma namun untungan saja ada sedikit perhatian dengan ucapannya.

Baru saja berucap segitu, siswa-siswi yang berada di kantin langsung menatap Galang beberapa saat, kemudian beraktifitas kembali.

"Cieee perhatian sama Alma," goda Farel yang mulai duduk disebelah Galang.

"Udah deh, lo jangan banyak bacot!" jawab Galang memutar kedua bola matanya.

"Wah ada Mauren cantik datang ke kantin, aws!" Farel mengusap-usap pinggangnya yang terkena cubitan dari Reina. "Sakit tauu ...."

"Makanya jangan genit sama cewek lain," cibir Reina.

"Cieee yang cemburu," goda Farel mengedipkan matanya berkali-kali pada Reina yang dibalas putaran kedua bola mata.

Alma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang