14

7.7K 340 7
                                    

Saat waktunya pulang sekolah, semua siswa-siswi SMA Nusanjaya telah bersiap-siap untuk pulang. Semuanya telah memasukan buku ke tasnya masing-masing dengan hati yang sangat senang. Mata yang tadinya pada ngantuk dan mood belajar apalagi mendengar ocehan guru kalau sudah waktunya pulang pasti berubah derastis sebaliknya.

"Alma."

Alma menengok ke belakang dan ditatapnya Reina yang memanggil namanya saat tadi dengan pelan.

"Iya?" Alma menaikan satu alisnya.

"Nanti temenin gue dulu iya ke perpus," jeda Reina. "Please iya iya iya ...-"

Alma tersenyum mengangguk, setuju. Bukan Alma jika menolak permintaan seperti ini.

"Alma diajak, ayangnya sendiri enggak di ajak," ketus Farel pada Reina.

Reina membulatkan matanya lalu menatap Farel yang berada disamping kursinya. "Apaan sih lo!" ucap Reina memutar kedua bola matanya kemudian berpaling lagi dari Farel.

Alma hanya geleng-geleng kepala diiringi senyuman manisnya melihat kelakuan keduanya antara Farel dan Reina. Mereka tidak berstatus pacaran namun bertunangan. Kedua orangtuanya menjodohkan mereka yang tidak saling mencintai sama sekali. Tapi namanya juga Farel, dia akan menerima semua ini dan akan berjuang agar Reina mencintainya. Sekuat apapun Farel dan Reina menghancurkan benteng pertunangan mereka tidak akan pernah hancur. Maka dari itu lebih baik Farel menerima dan memperjuangkan Reina.

Lalu Bel sekolah telah berbunyi kemudian semua siswa-siswi berdoa terlebih dahulu setelah itu semua siswa-siswi bersalaman pamit pulang pada guru.

***

Alma dan Reina segera berjalan di koridor menuju Perpustakaan yang tidak terlalu jauh dari sini.

"Alma, nanti ajarin gue dulu iya, bentaran kok ...."

Alma mengerutkan alisnya." Ajarin apa?" tanya Alma tidak mengerti sama sekali.

"Itu pelajaran Matematika," ucap Reina, nyengir. "Sumpah gue kagak ngerti sama sekali?"

Alma hanya mengangguk kemudian mereka berdua segera berbelok kekanan kearah pintu yang menuju keperpus.

Alma segera memilih tempat untuk duduk dikursi sementara Reina baru sibuk mencari buku Matematika.

Alma terdiam melamun menghabiskan waktunya menunggu Reina yang masih mencari buku Matematika.

Alma membayangkan kejadian tadi bersama Galang, saat dibelakang gedung sekolah. Itu baru kali pertama Alma pergi kesana.

"Woy, ngelamun aja!"

Alma mendongak, terkejut. Lamunannya telah buyar semuanya dalam sekejap.

Reina terkekeh geli melihat reaksi Alma yang lucu. "Alma lagian lo kenapa sih?" tanya Reina.

Alma hanya geleng-geleng kepala, pelan. Mereka berdua duduk saling berhadapan.

Alma telah menghabiskan waktu yang sudah setengah jam mengajarkan Reina.

"Eh ayo dong Lang, buruan! aduh lo berat banget ternyata padahal gue cuman gusur-gusur lo."

"Lo mau ngapain sih?"

"Lo ikut gue dulu! Please lo jangan pake otot dong, lo itu berat tau."

"Emangnya gue digendong lo? Enggak kan ...."

Alma dan Reina mengeutkan alisnya dengan dahi yang berlipat-lipat tercetak dijidat mereka. Mereka berdua mendengar suara, suara yang tidak asing bagi mereka.

Alma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang