Jangan lupa bacanya pake hati. Ibaratkan kamu ke si dia ckk...
Budidayakan vote dan komen:*
Happy reading
Bel pulang sekolah berbunyi. Semua siswa-siswi sudah mulai pulang berjalan keluar, menuju gerbang sekolah.
Sementara Alma, gadis itu sedang di gusur-gusur oleh Angga saat di koridor sekolah. Alma berdecak kesal. "Kak lepasin tangan aku!"
Angga berhenti berjalan, tubuhnya berputar ke belakang menghadap Alma. "Alma, hari ini kamu pulang sekolah bareng Kakak!" tegas Angga.
"Tapi-"
"Apa?! Kamu mau bareng sama Galang? Iya? Kakak-kan udah bilang sama kamu buat jauhin Galang, tapi kenapa kamu masih bersi keras buat tetap bersama, sama Galang?" tanya Angga meninggi.
Alma terdiam. Sementara beberapa siswa-siswi yang sedang melewati mereka berdua, menatap lekat-lekat dan menanggapi Angga yang marah pada Alma.
"Hari ini dan seterusnya, kamu harus deket sama kakak! Jangan sama Galang!" tegas Angga.
Alma masih tetap terdiam, menundukan kepalanya. Ia merasa marah pada Angga. Seorang Kakak macam apa jika selalu mengatur-ngatur Adik-nya tanpa alasan yang jelas.
Beberapa saat setelah Angga mengatur emosinya, Angga menarik Alma ke parkiran.
Setelah sampai di parkiran, Alma bertanya pada Angga, "Kenapa sih Kakak selalu ngatur-ngatur aku mulu? Apalagi Kakak ngelarang aku buat deket sama Galang? Dia-kan pacar aku bukan orang jahat."
Angga menatap Alma. "Dia jahat! Makanya kakak ngelarang kamu buat deketin Galang."
Alma mendesah kesal. "Kalo iya Galang itu emang jahat, lalu mana buktinya? Dia baik kok sama aku, dia selalu jagain aku, buat aku bahagia, tertawa, nyaman apalagi dia selalu ada untuk aku-"
"Intinya dia seperti malaikat," sambung Angga, sangar. "Di dalam diri kamu, Galang itu memang baik tapi semua itu tidak seperti apa yang di bayangkan Al! Dan maaf, kalo Kakak enggak bisa buktiin sama kamu, Kakak harap kamu bisa tau sendirinya dan Maaf untuk kali kedua, kalo Kakak terlalu tegas sama kamu, karna ini juga buat kebaikan kamu."
Dredtt... Dreddt...
Alma membuka layar ponselnya. Namun tiba-tiba Angga merampas ponsel Alma dan menatap layar ponsel Alma.
Angga tersenyum kecut. "Oh jadi kamu janjian sama Galang, pulang sekolah langsung ke Vila. Vila mana?" tanya Angga.
Alma terdiam. Ia tidak mau, Angga mengetahui Vila itu. Terlebih lagi, Galang pernah menyarankan Alma untuk tidak mengetahui sama siapapun tentang Vila itu, entah kenapa dan karna apa alasannya, Alma tidak tahu dan Alma tidak ingin tahu.
"Kakak harap, kamu enggak deket-deket sama Galang di rumah maupun sekolah," ucap Angga. Kemudian mengetik sesuatu di ponsel Alma.
Alma mengerutkan alisnya. "Kakak balas apa sama Galang?"
***
Galang mengecek ponselnya yang berdering. Lalu membaca balasan pesan Alma yang terkirim padanya, "Galang, hari ini aku bakal kerja kelompok sama Reina, kamu pulang duluan aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alma
Teen Fiction"Singkat banget sih jawaban lo! Padahal ngomong itu gratis gak pake uang, pulsa ataupun kuota." Galang terlalu kejam memperlakukan Alma sekasar itu. Sedangkan Alma sosok pendiam yang tidak mudah memberontak ketika ada yang mengusik kehidupannya. Gal...