4

9.8K 474 30
                                    

Setelah sampai di rumah Galang. Alma segera membukakan pintu kamarnya yang berada dilantai bawah. Karna di lantai bawah hanya khusus untuk : kamar pembantu, Toilet, dapur dan garasi. Sementara dilantai atas terdapat; dua kamar milik Galang dan orang tuanya, ruangan untuk nonton tv, ruang makan dan ruang tamu. Meski hanya terdapat beberapa ruangan tetapi rumah ini lumayan besar dan di rumah ini terdapat satu pembantu yaitu Bi Lilis atau Mama-nya Alma dan satu satpam.

Alma bersyukur karna Mamanya mempunyai majikan yang baik. Ya, siapa lagi kalau bukan Tante Wulan Mamanya Galang. Bila saja ia sekarang tinggal di Bandung mungkin sekarang Alma akan sendirian di rumah. Tapi untungan saja Tante Wulan mengajak Alma untuk tinggal bersama Mama-nya.

Alma segera mandi kemudian mengganti baju lalu menghampiri Mama-nya yang sedang menyapu taman yang berada di belakang rumah dan taman itu tepat di depan kamar Alma.

"Mah aku bantuin ya," ucap Alma pada Mamanya yang sedang menyapu.

Bi lilis berhenti menyapu lalu menatap Alma. "Alma, kamu baru pulang sekolah nak. Lagian ini pekerjaan Mama sebagai pembantu dan sekarang kamu belajar aja jangan bantuin Mama." Bi Lilis tetap kembali menyapu taman yang penuh dengan dedaunan kering berserakan dimana-mana.

Alma menghela nafas, berat. "Tapi Ma, Alma anak Mama. Jadi, Alma wajib bantuin Mamah." Alma tetap memaksa.

Bi Lilis tetap menyapu dedaunan kering itu dan menghiraukan Alma.

"Ma, Alma bantuin iya?" Alma kembali memaksa.

"Alma sekarang kamu belajar dulu, kamu itu masih sekolah dan tugas kamu belajar dengan giat," ucap Bi Lilis.

"WOY CUPU!"

Alma dan Bi Lilis sontak terkejut. Mereka berdua langsung mengalihkan pandangan ke arah sumber suara. Suara itu ada di atas balkon. Dan benar sesuai dugaan Alma, itu adalah Galang.

"Mama lo itu lagi nyapu! Lo malah gangguin aja! Eh, daripada lo gak ada kerjaan meningan lo buatin gue minuman dingin! Kering nih tenggorokan gue," perintah Galang.

Alma hanya melihat Galang yang mulai masuk lagi kekamarnya. Lebih tepatnya, kamar Galang berada diatas kamar Alma.

"Alma, kamu gak apa-apa, kan, Galang nyuruh kamu terus?" tanya Bi Lilis pada Alma. Bi Lilis sudah terbiasa melihat Galang selalu marah besar pada Alma, tetapi ia tetap bersabar.

"Enggak kok Ma." Alma tersenyum kemudian pergi menuju dapur.

***

Galang sedang duduk di kursi yang berada di dalam kamar. Saat ini ia sedang menonton kartun "Monster Univercity" di sebuah televisi.

"Si cupu lama banget sih! Padahal cuman buat minuman dingin! Dia kan udah tau minuman dingin yang selalu gue minum." Galang berceloteh sendirian di dalam kamar.

Tok..tok..tok.

Galang memutar kedua bola matanya malas begitu mendengar suara ketukan pintu. "MASUK!"

Alma baru saja muncul di balik pintu dengan membawakan satu gelas susu yang memakai air dingin.

"Lo itu baru buat apa, sih?! Masa buat minuman dingin aja lama! Lelet banget sih lo!" Galang marah pada Alma.

"Ma-maaf," ucap Alma kemudian menyodorkan satu gelas susu dingin itu.

Galang tetap terdiam menatap betapa cupunya gaya Alma di matanya. Alma hanya memakai kaos oblong berwarna abu, celana jeans berwarna hitam di bawah lutut. Sebenernya itu tidak masalah bagi Galang, yang bermasalah itu rambutnya yang selalu dikepang satu. "Simpan dimeja!" perintah Galang.

Alma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang