Alma yang sudah menyiapkan kopi hangat mulai kembali menuju kamar Galang. Alma masih trauma masuk kekamar Galang. Alma masih ingat kejadian hari-hari yang lalu di mana saat Alma masuk ke kamar Galang, Galang belum memakai baju hanya memakai celana Boxer.
"Ga-falang." Alma mengetuk pintu kamar Galang.
"Masuk."
Alma mulai masuk, membukakan pintu kamar Galang. Dan benar saja Galang tidak memakai baju saat ini. Alma mulai menundukkan kepalanya lalu memejamkan matanya. Untungan saja Galang tidak melihat Alma karena Galang sekarang sedang berada di depan lemari baju.
Galang mulai membalikkan tubuhnya dan didapati Alma yang sedang berdiri. Ketakutan.
"Lo mau gak?"
DEG, jantung Alma serasa dipukul.
"Tolong bawain baju gue dilemari ini. Bajunya di bagian atas, tangan gue lagi sakit dan susah bawa bajunya."
Alma mengangguk. Sebelum itu, Alma menyimpan terlebih dahulu kopi milik Galang. Kemudian Alma mendekat pada lemari Galang.
"Yang mana?" tanya Alma dengan kepala menunduk.
"Yang paling atas pokonya."
Alma mulai membawa yang paling atas, ternyata sangat susah. Lemari ini sangat tinggi sementara tubuh Alma terlalu pendek.
"Bisa gak?" tanya Galang. "Makanya kalo punya tubuh tuh harus tinggi jangan pendek kayak gitu." Galang terkekeh melihat Alma yang kesusahan mengambil bajunya.
Alma mendesah kesal dalam hati. Disaat keadaan seperti ini kah? Galang mengejeknya
"Hmm tadi lo nyolot-nyolot sama gue dan sekarang lo gugup lagi kayak gini? Aneh banget tau kelakuan lo itu," ucap Galang. Namun Alma menghiraukan ucapannya.
"Ohh iya? Mamah gue kemana? Dari tadi gue gak liat Mamah gue."
"Hmm, Tante Wulan ke surabaya sama Mamah aku katanya mau jenguk nenek kamu yang lagi sakit," jawan Alma menghentikan aktifitasnya terlebih dahulu.
Lalu tatapan Alma tertuju pada sebuah kursi bulat berukuran kecil yang terdapat di sisi lemari. Alma mulai membawa kursi itu dan memindahkan kursi itu kedepan lemari.
Galang hanya memperhatikan setiap gerakan Alma. Galang tertawa dalam hati, seharusnya dari tadi ia memberi tahu pada Alma harus memakai kursi itu untuk mengambil bajunya yang berada dibagian paling atas. Galang saja suka memakai kursi itu bila ia kesusahan mengambil baju dibagian atas apalagi Alma. Namun tangan Galang saat ini memang sedikit sakit jadi ia menyuruh Alma.
Alma mulai naik kekursi kecil itu. Kemudian mengambil baju Galang dan dapat.
"Yes udah selesai," ucap Alma tersenyum bahagia.
"Baru pertama kali gue liat lo bahagia kayak gitu, cuman gara-gara lo selesai dapet baju gue dibagian lemari paling atas." Galang tersenyum.
Senyuman yang sangat indah. Namun sayang, Alma tidak melihat senyuma Galang. Saat ini Alma malu. Alma menggigit bibir bawahnya.Kondisi Alma yang menjadi gugup dan pastinya saat ini malu. "Mmm." Alma berpikir lalu mulai turun dari kursi kecil itu namun tiba-tiba kaki Alma terpeleset.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alma
Teen Fiction"Singkat banget sih jawaban lo! Padahal ngomong itu gratis gak pake uang, pulsa ataupun kuota." Galang terlalu kejam memperlakukan Alma sekasar itu. Sedangkan Alma sosok pendiam yang tidak mudah memberontak ketika ada yang mengusik kehidupannya. Gal...