13

2.7K 130 5
                                    

Happy reading! :)

***

"ANDRAAA"

"Eh, ada orang, maaf gue gak tahu," kata Andra, mencoba menghentikan tawanya.

"Orang segede gini masa gak liat?" Rena sinis.

"Apanya yaang gede coba? Orang tepos gini dibilang gede"

"Eh itu mulut belom ngarasain tampolan sepatu gue ya?" Ucap Rena sambil mengambil sepatunya untuk memukul Andra. Namun sebelum hal itu terjadi, ada suara pria paruh baya yang menghentikannya

"Kalian ini, masih belum berubah"

Mereka berdua menoleh ke suara.

"Kyaaa, Om Kevinnnn" kata Rena histeris. Karena dia sudah lama tidak melihatnya. Kevin adalah pemilik Restoran ini yang sudah kenal dekat dengan keluarga Andra dan Rena

"Kamu dari tadi teriak terus. Gak malu apa?" tanya kevin.

"Ma..."

"Naya mana pernah malu, om. Urat malunya kan udah putus" Andra memotong kata-kata Rena.

"Ish, itu mulut beneran minta Ditampol"

"Udah udah, cepet sana ke meja. Udah ditungguin keluarga kalian."

"Yaudah, Rena duluan. Bye!" kata Rena penuh semangat, lalu meninggalkan Andra.

***

Seorang gadis berjalan tertatih-tatih (*bahasa gue apaan coba) ke meja keluarganya dengan seorang pria yang  mencoba menahan tawanya.

"Itu kaki lo kenapa?" Tanya Keyla ketika melihat Rena berjalan pincang.

"....."

Rena hanya diam menatap pria disampingnya yamg masih menahan tawanya

"Kalo mau ketawa-ketawa aja kali, ga usah sok mau nahan gitu" cibir Rena kesal. Detik selanjutnya, suara tawa memenuhi ruangan mrmbuat semua orang menatap Andra bingung kecuali Rena yang tambah kesal.

"Andra, kamu kenapa?" Tanya Rio, papa Andra

"Gak papa kok, pa"

"Tapi kok dari tadi lo ketawa mulu sih?" Tanya Sean yang bingung akan sikap adiknya itu.

Flashback

Rena sibuk berjalan sambil melompat-lompat girang, entah karena apa.

Sampai-sampai dia tidak fokus berjalan membuat kakinya tersandung sebuah meja yang mungkin tidak ia lihat.

"Makanya kalo jalan liat-liat" ledek Andra

"Ishh, temennya jatoh bukannya ditolongin malah diketawain. Dasar temen tiri lo" gerutu Rena.

"Uluh-uluh, sini-sini Nandra bantu" ucap Andra dengan nada yang diimut-imutkan membuat Rena menatapnya jijik.

"Najis"

"Mau ditolongin gak?"

"Gak!"

"Yakin?"

Rena terdiam sejenak memikirkan jawabannya. Namun, bukannya menjawab Rena malah mencoba berdiri tapi tidak bisa karena kakinya sedikit terkilir.

"Tuh makanya jangan sok bisa deh. Coba deh lo duduk bentar" Rena puna mengikuti arahan dari Andra.

Andra pun jongkok, dan mencoba memijat kaki Rena.

"Aww! Pelan-pelan dong"

"Ini udah pelan. Masih sakit?" Rena menggeleng

"Yaudah berdiri"

Rena pun mencoba berdiri dan berjalan.

1 langkah. Berhasil

2 langkah. Sukses

3 langkah. Alhamdulillah

"Shitttt!" Jatuh :v

"Hahahaha" tawa Andra semakin pecah melihat kesialan Rena hari ini.

"Udh sini gue bantu" mereka pun berjalan bersama dengan kaki Rena yang sakit.

Flashback off

***

Keyla, Sean, dan Arka yang ada di meja tersebut tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Andra, begitu juga dengan Andra yang menceritakan.

Sedangkan sang tokoh utama menatap mereka sinis, namun tidak digubris. Rena pun berjalan menuju bangku kosong disamping Keyla dan memukul Keyla pelan.

"Diem gak lo!" Keyla pun berusaha mengehentikan tawa, walaupun berakhir tidak bisa :v

"Udah-udah kita mulai aja makan-makannya" ucap Dika.

Sejujurnya, ini bukanlah dinner keluarga. Melainkan makan malam bersama keluarga para sahabatnya papa Rena. Hanya ada papa Rena, Papa Andra, papa Keyla, dan sang pemilik restoran.

Mereka berempat dulu satu geng :v *cuma pengen jelasin doang.

Makan malam dipenuhi dengan tawa karena lawakan dari para remaja yang memiliki kegeseran otak yang Wow. Kecuali Rena dan Keyla.

Rena yang masih kesal, dan Keyla yang memang sibuk dengan makanan lezat didepannya.

***

Tbc :))

Selamat Bulan Ramadhan, semoga lancar ibadah puasa kalian.

Maafin ilsa kalo punya salah sama kalian, apapun salahnya ilsa minta maaf, yaa :)))

Jangan lupa Vomment, biar pahalanya nambah hehe :)

Reandra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang