Typo bertebaran kek hatiku :v
•••
Ting! Tong!
"Assalamualaikum" ucap seorang pria setelah menekan bel rumah dihadapannya
"Waalaikumsalam, Nak Zio udah dateng. Mari masuk!" Ucap Rania mempersiapkan Zio untuk masuk kedalam rumahnya.
"Zio langsung ke taman belakang aja, udah ditunggu papanya Rena disana" lanjutnya lagi dan segera meninggalkan Zio.
Zio pun segera beranjak menuju taman belakang. Disana terdapat Andika, sedang menatap sebuah foto dan duduk di tepi kolam.
"Assalamualaikum. Om, tadi nyuruh saya kesini ya?" Tanya Zio saat sampai dihadapan Dika.
"Oh kamu udah dateng, sini duduk disamping om!" Pinta Dika menunjuk bangku kosong disampingnya.
Zio pun duduk dibangku tersebut dengan canggung. Bukan Zio seperti biasanya.
"Bener-bener sama" gumam Dika pelan yang hampir bisa didengar Zio.
"Yang sama apa om?" Tanya Zio frontal.
"Eh nggak, kalo dari deket kamu bener-bener mirip anak om" jawav Dika sambil tersenyum.
Keadaan pun menjadi hening. Keduanya asik dalam pikiran masing-masing.
"Om nyuruh kamu kesini, ada sesuatu yang pengen om kasih tau ke kamu" ucap Dika tiba-tiba.
"Kasih tau apa om?" Tanya Zio dengan raut wajah bingung tercetak jelas.
"Kamu anaknya Alm. Arvino Pratama?" Zio pun mengangguk.
Pikirannya kemana-mana. 'Bagaimana bisa tau kalo nama ayahku Arvino?' Pikirnya bingung.
"Kamu pasti bingung. Vino itu dulu temennya Om. sebelum kematian beliau, Vino dateng kerumah om. Dia liat-liat foto yang ada di ruang tamu. Dan dia ngelihat ada wajah yang sangat ia ketahui, yaitu wajah mu" Dika menghela nafasnya yang entah ia tahan kapan.
"Lalu, sebelum ibumu masuk rumah sakit, dia juga menemui mamanya Rena. Bundamu Zahra Kirana Fathir bukan?" Tanya Dika menatap Zio.
Zio pun mengangguk dan berusaha menahan air mata karena mengingat ayah dan bundanya.
Walaupun keduanya bukan orang tua kandungnya, Zio tetap menganggap mereka orang tua kandung. Bagaimanapun juga, ia di rawat dan dibesar kan ayah dan bundanya itu.
Meskipun begitu, ia tak membenci kedua orang tua kandungnya. Karena ia tau, kejadian dulu itu adalah kecelakaan.
"Iya" jawab Zio menunduk.
"Dia kesini ngasih tau, kalo anak yang selama ini ia asuh itu anak kandung ku"
Zio pov
Fakta itu sejujurnya memang sudah kuduga. Tapi entah kenapa aku masih saja terkejut.
"Iya, kamu yang dimaksud anak kandung kami. Awalnya kami terkejut, tpi bunda kamu mencoba menjelaskan akhirnya kami paham" aku masih terdiam mendengarkan cerita itu.
"Sudah hampir 4 tahun, kami mencoba mencari keberadaan kalian. Tapi hasilnya nihil. Saat Zahra datang, dia berkata 'tolong jaga dia nanti' kami tak paham dengan maksud itu. Sudah seminggu kami mencari informasi, akhirnya sudah kami dapatkan bahwa Zahra sudah meninggal dunia."
Aku ingin menangis. Tak sanggup kembali ke masa dimana aku ditinggal kedua kalinya setelah ayah pergi.
"Kami belum bisa menemukanmu. Sampai-sampai kamu kemarin datang ke rumah bareng Rena. Sungguh awalnya kami belum percaya, tpi setelah aku meminta data-datamu pada sekolah, akhirnya aku tau kamu memang lah anakku" ucap Om Dika, --eh ralat-- papa Dika tersenyum dan mengelus rambutku dengan mata berkaca-kaca.
![](https://img.wattpad.com/cover/138669052-288-k626073.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reandra [END]
Teen FictionBerawal dari persahabatan yang memiliki masalah yg belum terselesaikan membuat mereka berpisah, dan sampai saatnya mereka bersatu kembali dengan perasaan yang dinamakan Cinta. Banyak kesalahpahaman yang menghampiri hubungan keduanya, apakah mereka b...