27

2.3K 114 4
                                    

Mereka ber-6 menyusul KeyRaf di taman yang sudah di booking oleh Rafka.

"Widih, ni tempat sepi amat. Mau ngapain mereka?" Ucap Aya curiga.

"Ah elah, lo dari tadi curigaan mulu. Rafka gak bakal ngapa-ngapain Keyla kali" jawab Andra dengan sedikit kesal. Karena sedari tadi aya selalu curiga padanya dan teman-temannya.

"Oh iya, nanti kalo kalian liat mereka jangan teriak. Ngumpet aja, kita intipin" usul Faiz yang diangguki para pria namun tidak dengan wanita.

"Emangnya kenapa sih?" Tuh kan, Aya masih saja curiga dengan semua pria dihadapannya.

"Udah nanti liat aja" jawab Irfan kalem walaupun dalam hati menggerutu tak jelas.

"Udah, Ay. Ngalah aja" ucap Rena pelan karena jujur saja, ia sedikit trauma dengan taman yang gelap dan sepi.

Ia takut jika kejadian dulu akan terjadi lagi.

Andra menyadari itu, itulah membuatnya berdiri disamping Rena.

"Yaudah deh" Aya menghembuskan nafas kasar kesal.

Namanya juga Aya, pasti tidak bisa menahan rasa ke-kepoan-nya sebelum ia diberitahui apa itu.

Aura sedari tadi hanya diam, menahan kantuknya. Entah apa yang membuat dia mengantuk saar ini padahal masih jam 19.15

Mereka terus berjalan sampai berhenti di pinggir danau dan bersembunyi dibalik pohon besar didekat mereka.

"Noh lihat!" Suruh Faiz yang dari tadi menahan kesal dengan menarik kepala Aya yang berdiri disampingnya.

"WO--mmphttt"

"Udah dibilangi jangan teriak juga" kesal Faiz membekap mulut Aya dengan tangannya.

"AWSHH" ringis Faiz ketika tangannya di gigit Aya

"Ya namanya juga khilaf, tapi gak usah mbekap mbekap juga kali" ketus Aya kembali melihat Keyla dan Rafka yang duduk bersebelahan dengan hiasan lampu dan bunga di belakangnya.

"Gak usah gigit juga bisa kan, ntar gue rabies lagi" cibir Faiz pelan namun masih didengar Aya membuat pria itu mendapat cubitan di lengan beberapa kali.

"Kalian diem kek, ntar mereka gak jadi jadian" lerai Rena melihat dua temannya yang masih menjadi tom & jerry.

Sedangkan yang lainnya geleng-geleng. Melihat kelakuan temannya itu.

"What?! Rafka nembak Keyla?" Kaget Aya menghentikan aksinya mencubit Faiz.

Dijawab anggukan ketiga pria dan satu gadis, karena gadis lainnya sedang tertidur dengan jaket milik Rena sebagai bantal di kursi taman.

Dia gak tidur siang. jadi, tidurnya lebih cepet. Dia gak kebiasaan gak tidur siang. *pen jelasin aja😄

"Kok gue nggak tau sih?" Sebal Aya.

Rena memang sudah tau. Tapi bukan karena diberitahu, dia tahu karena ia mendengar apa yang direncanakan Rafka dkk di taman belakang sekolah.

Flashback on

Rena sedang jenuh di kelas, karena selalu diganggu dengan kata maaf dari Daren.

Ia bosan, dikejar-kejar seperti itu. Dia sudah memaafkan Daren namun ia masih kecewa.

"Mending disini, hawanya adem gitu. Jadi makin suka kan. Sayang banget gak dirawat" ucap Rena bermonolog setelah sampai di bawah pohon taman belakang sekolahnya.

"Ada apaan sih?" Tanya Faiz tiba-tiba membuat Rena yang tempatnya dibelakang pohon besar sedikit menengok ke belakang.

Dan yang ia lihat adalah Andra dkk seperti sedang merencanakan sesuatu.

Reandra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang