16

2.9K 141 1
                                    

"Woii! Kalian, pacaran aja!"

"Ihhh, siapa juga yang pacaran. Paling bang Arka yang pacaran, mana mungkin seorang Arkana Naufal Raditya dateng ke kedai es krim tanpa ada yang maksa itu hal mustahil" 

"Bukan gitu, gue ini lagi kena hukuman sama temen-temen gue. Gue disuruh beli eskrum di sini, katanya ini kedai paling enak. Padahal rumah temen gue jauh lho. Ckkk, beneran nyiksa" gerutu Arka.

"Mesti yang nyuruh bang Sean." Sahut Andra sibuk memakan eskrimnya.

"Kok lo tau?"

"Bang, lo kenal gue dari kapan sih? Udah jelas gue adiknya tuh orang. Di rumah aja kulkas isinya es krim dia semua." Jelas Andra panjang lebar.

"Eh busett, tuh cowok atau apaan coba" ucap Arka tak percaya.

"Gue aja sering diajak dia kesini. Berakhir gue bayar sendiri, padahal dia yang maksa" cibir Andra.

"Oh, makanya lo langsung ngajak gue ke sini" sahut Rena yang dijawab anggukan Andra.

"Btw, kalian ngapain di sini? Belom pulang lagi"

"Itu tadi kita mau nonton, tapi si Naya na--" dengan secepat kilat Rena memotong perkataan Andra.

"Nagih janji, katanya ni anak mau nraktir. Tapi malah tadi dia ngomong besok-besok terus" potong Rena.

"Ohh, yaudah gue pergi dulu ya. Es krim nya udah jadi" pamit Arka 

"Byeee"

"Lo tuh apa-apaan sih? Pake mau bilang gue nangis segala?" Tanya Rena dengan kesal.

"Kan jujur, bohong itu dosa Nay" ceramah Andra

"Lo mau, di pukul bang arka karena dia taunya lo yang bikin gue nangis?"

"Eh nggak juga sih" ucap Andra kikuk mengingat dulu dia hampir di pukul Arka karena bikin Rena nunggu di taman sampai Rena nangis.

"Yaudah yok pulang. Mumpung mood gue udah balik, makin bagus lagi kalo gue nonton oppa-oppa gue dijamin mood gue 1000% balik" ucap Rena dengan semangat 45 membuat Andra tersenyun senang melihat mood sahabatnya sudah kembali.

Merekapun bangkit keluar kedai menuju parkiran dan segera kembali ke rumah.

***

"PAGI WAN KAWAN KU SEMWAAAAA" seru Aya heboh saat masuk kedalam kelas.

"Ya, jangan di biasaain teriak pagi-pagi dong. Kuping gue sakit elah" keluh Rena mendengar teriakan Aya.

"Hehe, udah rutinitas" jawab Aya memasang cengiran diwajahnya.

Aya pun pergi menuju bangku seseorang.

"Nad, ada pr agama nggak?" Tanya Aya kepada Nadya, Nadya itu pinter agama. Tapi madang suka khilaf liat kiss scene di drakor. Wkwk

"Bukan pr tapi tugas"

"Bedanya apa?"

"Ya beda lah, kalo pr itu ditulis atau bentuk barang. Sedangkan tugas bisa lisan" sahut Nayla disebelah Nadya.

"Iyalah itu. Cepetan tugasnya apaan?"

"disuruh hafalan ayat kursi, kalo gak hafal disuruh lari muter lapangan" 

"Eh beneran? Nggak bohong kan? Aduh mampus nih gue" ucap Aya heboh, begitupun teman sekelasnya yang lain. Aya pun kembali ke bangkunya setelah mengucap terimakasih dan kemudian ia mengahafal ayat kursi.

"Widihh, temen gue yang satu ni tumben rajin" celetuk Keyla yang baru saja datang.

"Udah deh lo diem aja. Jangan bikin gue nggak hafal" ketus Aya membuat Rena dan Keyla yang menyaksikan hanya terkekeh.

Kemudian mereka kembali dengan dunia mereka sendiri. Keyla, sedang membaca novel, sedangkan Rena sedang tidur dengan earphone yang terpasang di telinganya. Itu adalah hal yang selalu ia lakukan saat pagi hari.

"MORNING MY CLASSMATE TERCINTAHH" teriak alay kembarannya Aya, siapa lagi kalo bukan Aura 

"Auraa, lo bisa diem nggak sih. Nggagu orang tidur aja, tadi kembaran lo yang ngganggu sekarang malah lo nya." Cerocos Rena kesal, karena rutinitasnya diganggu duo cecunguk kembar namun beda orang tua.

"Maap kan dakuh my sistahhh" ucap Aura kembali alay.

"Idih alay" celetuk Bayu

"Mulut mulut siapa? Kenapa lo yang sewot? Lagian presiden aja nggak ngelarang gue, ngapain li ngelarang? Lo siapa gue? Bapak gue? Bukan. Sodara? Bukan. Pacar? Pa lagi. Mit amit jabang bayi" cerocos Aura tanpa henti dan di akhiri dengan ketukan di atas meja

"Siapa juga yang mau jad--"

"Udah dari pada lo ladeni, ntar gak bakal selesei. Mending lo mabar bareng gue, yok" potong Irfan melerai perdebatan itu. Sebenarnya ada alasan lain, cuma semoga kalian peka :)))

"Eh iya, Ren. Lo kemaren balik duluan napa? Padahal kemaren film nya seru tau" tanya Aura menghampiri Rena. Sedangkan yang di tanya hanya diam tak bergeming. 

Sedangkan Keyla dan Aya yang mendengar pertanyaan itu, kembali kedunia nyata.

"Kenapa Ren?" Tanya Keyla hati-hati.

"Gapapa"

"Tapi kok lo nangis?" Ini lah yang dibenci Rena, sifat akut teman-temannya tidak akan berubah. Tapi dia tetep sayang sama temen-temennya.

"Dia abis ketemu man--"

"Man teman gue SMP yang dulu ngehianatin gue" potong Rena sebelum Andra yang menyahuf tanpa ijin.

Keyla dan Andra yang mendengar itu langsung bingung. Sebab, saat SMP  Rena tidak memiliki banyak teman. Temannya hanya Andra, Keyla, dan someone brengsek. Detik itu juga Keyla paham sedangkan Andra langsung ditarik Rena menuju taman belakang.

Membuat teman-temannya menatap curiga.

***

"Ngapain lo narik-narik ketempat sepi kyk gini? Lo mau ngapain gue? Gue masih suci" ucap Andra histeris ketika tangan Rena mendekati tubuh Andra.

PLAKKK

"Aduhh, sakit Nay"

"Lagian lo juga sih, pake mau ngomong mantan segala. Bikin gue eneg tau nggak,"

"Ya kan kenyataanya lo ketemu mantan. Lagian lo nggak cerita ke mereka kenapa sih?" tanya Andra heran.

"Ya nggak papa, gue cuma belum siap cerita aja"

Mendengar jawaban itu, lantas Andra langsung memegang kedua bahu Rena.

"Nay, dengerin gue. Mereka itu sahabat lo. Sahabt itu gak boleh ada rahasia, mungkin boleh tapi lo harus bisa tau mana yang harusnya lo ceritain mana enggak. Kalo setelah lo ceritain mereka menjauh, mereka nggak bisa dikatakan sahabat. Jangan sampai mereka kecewa karena lo udah nyembunyiin suatu hal yang besar. Paham?" jelas Andra panjang lebar. Sedangkan Rena hanya diam memikirkan perkataan Andra.

"Yaudah, deh. Ntar gue ceritain"

"Pake hati lo kalo mau cerita. Lo kayak gitu kesannya terpaksa cerita gitu. Mereka jadi kebanyakan nanya nanti"

"Iya iya"

"Senyum dong" ucap Andra sambil mengacak rambut Rena.

"Ishh rambut gue berantakan, kan" kesal Rena sambil menata rambutnya tak lupa senyum yang sudah terukir berkat Andra

"Gini dong senyum, yok kekelas" ajak Andra sambil menarik tangan Rena.

***

Haii, gue kambekkk.

Sorry, kalo diatas drama banget hehe :v

Udh mentok kawans :)))

Jangan lupa bintang ya guyss! ;)

Reandra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang