20

2.6K 144 1
                                    

Gue benci orang yang nyakitin dan bikin lo nangis.

-Renandra Aditya-

Budayakan vote sebelum membaca :)

***

"PANTAI!"

Semua yang ada di ruangan menoleh ke asal suara. Dan ternyata itu adalah seruan dari Aya dan Faiz yang memang duduk bersebelahan.

Semua orang di sana menatap menggoda kepada mereka berdua.

"Ciee, bareng cieee!"

"Paan sih!" dengus mereka bersama.

"Tuh kan bareng lagii!" sahut Aura menggoda Aya membuat wajah keduanya merah padam.

"Kayaknya bentar lagi, kembaran gue gk jomblo nih" ujar Aura tetal dengan nada menggoda.

"Mit-amit gue kembaran lo. Lagian siapa sih mau jadian" sinis Aya kepada sahabat disebelahnya itu.

"Ini lagi, ngapain lo deket-deket. Sana jauh jauh!" usir Aya menatap nyalang Faiz.

"Siapa juga yang mau deket-deket sama lo, yang ada ntar gue kena najis besar lagi" semuanya pun terkekeh geli melihat pasangan saling membenci itu.

"Eh tapi, bener juga kata mereka. Ke pantai aja, yuk. Udah lama gk ke sana gue" ucap Rena menyetujui ide sejoli yang sedang saling menatap sinis.

"Iya tuh, gue juga" sahut yang lain.

"Tinggal satu orang lagi, yang belum nyetujui" ujar Rafka kembali mengingat sahabatnya yang belum kembali.

"Gue panggil aja deh" sambungnya namun dicegah Rena.

"Gue aja yang manggil" ucap Rena segera bangkit dan menghampiri kamar tamu.

Ketika Rena sampai di depan tangga, dia melihat sosok yang tidak asing ada di belakang rumahnya -dekat kolam renang- sedang melakukan sesuatu karena suara yang Andra timbulkan.

rumah belakang Rena hanya di batasi oleh tembok kaca membuat orang didalam bisa melihat tama belakang rumah dekat kolam. *ini gak penting tpi pengen gue kasih tau aja :v

Rena pun menghampiri Andra yang terlihat sedang meninju pohon belakang bagaikan samsak tinju dengan buru-buru.

"NANDRA!!!"

***

Andra pov

Jujur, disaat saat kayak gini gue masih kepikiran sama tuh brengsek. Argh buat nyebut namanya aja gue gak sudi

Daren, orang yang hampir ngehancurin masa depan Naya, sahabat gue, temen kecil gue, orang yang paling gue sayang tentu setelah keluarga gue.

BUKK!

BUKK!

BUKK!

ARGHHH!!

"NANDRA!!! Lo tuh ngapain sih, pake mukul-mukul pohon segala? Punya dosa apa dia sampai lo pukul? Kan, tangan lo jadi berdarah gini" cerocos Rena yang tiba-tiba mengampiri gue.

Udah pernah gue bilang kan, dia itu punya bakat nge-rap terpendam

"Lo kok diem aja sih?" tanya dia lagi saat mendapati gue masih diem ngatur napas dan natap dia.

"Gimana gue bisa jawab, kalo ngomong lo aja udah ngalahin rapnya si chanyeol" jawab gue sambil terkekeh.

"Oh iya ya, kok gue bisa lupa" ucap dia sambil ngangkat tangan mau nepuk jidatnya, tapi gue cegah.

Reandra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang