Tett...Tett...Tett...
"Baiklah, pelajaran hari ini cukup sampai disini. Andra, nanti istirahat silahkan ke ruangan saya!" Ucap Bu Rini mengakhiri jam pelajarannya.
"Sendirian bu?" Tanya Andra diangguki Bu Rini.
"Tap-"
"Gaada penolakan!" Ucap Bu Rini tegas meninggalkan kelas.
"Udah sana lo pergi!"
"Ngusir nih ceritanya?"
"Ya enggak, entar kalo diomeli Bu Rini kasian kuping lo. Budeg sementara"
"Ciee khawatir nih"
"Tau ah. Sana pergi"
"Entar lo kangen gimana?"
"Nggak bakal"
"Tapi gue yang kangen gimana dong"
"Udah sana gih, gue laper. Kangen baksonya mang Maman, yuk guys"
Rena mengajak ketiga temannya dan ketiga teman Andra yang sekarang sudah merangkap status menjadi teman Rena juga untuk pergi kekantin.
"Yaudah deh, gue duluan ya. Daaahhh" ucap Andra pasrah harus pergi ke ruang guru sendirian.
"Jomblo sementara gak buat lo rugi" celetuk Rafka diikuti tawa Faiz dan Irfan melihat wajah melas milik Andra
"Sialan lo!"
Andra berjalan melewati koridor sambil bersiul siul. Andra yang merupakan jejeran cogan sekolah, membuat semua siswi menatapnya kagum.
Andai dia masih jomblo udah gue pelet kali.
Lo pelet gimana pun juga gak bakal mempan kali. Balas Andra dalam jati mendengar ucapan seorang siswi.
Beberapa menit ia berjalan, akhirnya ia menapakkan kakinya didalam sebuah ruangan yang dipenuhi guru yang sibuk. Ngerumpi maksudnya :v
"Permisi, Bu, ada apa ya?" Tanya Andra sopan saat sudah sampai didepan meja Bu Rini.
"Ini, ada kelas X jurusan IPS di bidang matematika rendah, nah berhubung kamu tahun lalu mendapat nilai tertinggi matematika, ibu menyarankan untuk kamu menjadi pembimbingnya sampai akhir semester ini. UAS tinggal dua minggu lagi, jadi mau tidak mau kamu harus menjadi pembimbingnya." Ucap Bu Rini panjang lebar.
"Emm.. Bu, mau tanya, muridnya cewek atau cowok?" Tanya Andra pelan.
"Oh, nanti kamu tau sendiri. Dan nanti pulang sekolah, kamu sama Rena ke sini dulu, ya" pinta Bu Rini membuat Andra bingung.
"Itu, Rena juga bakal jadi pembimbing murid ini juga. Tapi, dalam pelajaran fisika. Kamu tau sendiri dia pinter banget kalo di pelajaran fisika. Pak Bondan udah minta tolong ke Rena, tapi belum ketemu muridnya dan sekarang Pak Bondan gak masuk." Ucap Bu Rini seolah tau pikiran Andra.
"Yasudah, kalo gitu saya permisi. Assalamualaikum" pamit Andra meninggalkan ruang guru.
Masih kurang 10 menit lagi, masih nyampe lah kalo ke kantin bentar.
Ia pun segera pergi menyusul teman-temannya yang sudah duduk anteng dan nikmat menyantap bakso lezat milik mang Maman.
"Balik juga lo, gue pikir lo dimakan kecoa terbang" ucapan Aya menyambut kedatangan Andra.
"Udah jangan tanya dulu, temennya dateng itu ditawari minum kek atau apa gitu. Ini malah disambut sama kata kecoa" cibir Andra duduk disebelah Rena dan langsung meminum es teh Rena yang sudah separuh menjadi tandas tak tersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reandra [END]
Roman pour AdolescentsBerawal dari persahabatan yang memiliki masalah yg belum terselesaikan membuat mereka berpisah, dan sampai saatnya mereka bersatu kembali dengan perasaan yang dinamakan Cinta. Banyak kesalahpahaman yang menghampiri hubungan keduanya, apakah mereka b...