Aku sudah mengantar istri dan anak-anakku ke rumah kedua orangtuaku. Kini aku harus menjemput teman-temanku untuk menginap di rumah orangtuaku. Pertama aku menjemput Cassidy di rumahnya. Di saat aku sampai di rumahnya, aku melihat dia sudah berada di depan pintu rumahnya. Aku keluar dari mobilku, mendekatinya.
"Boleh aku membawa barangmu kan ? walau hanya sebuah tas ransel ?"
Cassidy tersenyum mendengar itu. Wajahnya terang berseri terkena sinar matahari. Aku membawa tasnya ke mobilku. Cassidy duduk di depan bersamaku.
"Tidak kah ini terlalu pagi untuk ke rumah orangtuamu ?"
"Tentu saja tidak." kataku setelah itu menyalakan mobilku.
"Siapa yang akan kau jemput selanjutnya setelah aku ?"
"Sebenarnya aku sedikit bingung di antara Ron dan Ryan."
"Mereka sama-sama berawalan abjad "R", namun mengapa kau bingung ?"
Aku mengangkat bahuku. "Baiklah aku akan menjemput Ryan setelah itu Ron dan kita akan bersenang-senang."
Cassidy hanya mengangguk.
Tidak terlalu pagi, sekarang pukul 06.30 pagi. Aku berniat mereka semua harus berada di rumah orangtuaku sebelum pukul 07.00 pagi. Agar bisa sarapan bersama.
Sepuluh menit kemudian aku sampai di rumah Ryan, dia sudah berada di halaman depan rumahnya. Aku keluar dari mobilku berjalan ke halaman depan rumah Ryan.
"Hey Ry, kau sudah siap ? ayo jangan menunda untuk bersenang-senang."
"Hey, aku menunggumu." katanya sambil memelukku. "Aku sudah sangat menunggu waktu ini bung. Aku tidak sabar untuk mendapatkan berjudi dengan ayahmu. Itu membuatku ingat terhadap ayahku."
"Anggap saja ayahku adalah ayahmu juga. Ayo aku harus menjemput Ron, aku tak mau menunda untuk kesenangan."
"Ok baiklah Zeckliff." katanya sambil berjalan.
Ryan menaruh barangnya di bagasiku, lalu masuk ke dalam mobilku. "Hey, Cassidy. Kau sudah bersama Ben lebih awal. Pagi yang indah bukan ?"
"Ya memang pagi yang indah, matahari bersinar dengan indahnya."
Aku memasuki mobilku.
"Kau sudah mengawali harimu dengan baik Cassidy ?"
Hanya mengangguk.
"Sudahkah kau melakukan morning sex untuk memulai hari yang indah ini ? karena aku mengetahui arti dari aktivitas itu di pagi hari."
"Jaga mulutmu Ry, bagaimana kau bisa berkata lancang seperti itu di depan seorang wanita ?"
"Hey ini negara bebas ok, apa yang kukatakan adalah hal yang sangat umum bahkan anak sekolah pun bisa melakukannya ok."
"Tetapi itu adalah aktivitas privasi seseorang bodoh!"
"Baiklah itu salahku."
Cassidy hanya tersenyum saja.
Aku tanpa berkomentar memacu mobilku untuk ke rumah Ron, sesampai di rumahnya Ron sudah keadaan sangat siap.
"Hey bung, pagi yang indah bukan ?"
"Ya pagi yang indah, matahari bersinar dengan terik."
"Ayo jangan menunda lagi." kataku setelah itu menjulurkan tanganku.
Ron memberikan barangnya segera, lalu aku menaruhnya di bagasi.
Ini saatnya untuk bersenang-senang bersama. Aku memasuki mobilku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cases Of Genocide
Mystery / ThrillerPembunuhan secara besar-besaran terjadi, korban tewas dengan cara yang berbeda-beda. Tidak ada pesan yang tertinggal di lokasi pembunuhan maupun di tubuh korban. Detektif Ben Zeckliff, bersama teman-temannya mencoba menyelidiki siapa otak di balik s...