New family

278 13 2
                                    

Setelah perjudian kami yang sampai pagi, kami semua tertidur lelap. Ryan tidur ditempat dimana kami berjudi semalam. Aku dikamarku dan Cassidy dikamar tamu. Ada sekitar delapan kamar dirumah orangtuaku. Mereka meniduri kamar itu bergantian setiap malam. Agar kamar tetap hidup.

Seperti biasa, anak, istirku dan orangtuaku sarapan bersama. Aku segera tidur tanpa sarapan terlebih dahulu. Lagi-lagi dan lagi, sepertinya aku harus menghilangkan kebiasaan burukku, yaitu berjudi hingga pagi. Efeknya aku tidak bisa sarapan dengan keluarga kecilku ini. Aku harus berhenti. "Ibu, ayah lagi-lagi berjudi hingga pagi." kata Kelsey sambil menyendok salad.

"Oh Kelsey kau belum terbiasa dengan kebiasaan ayahmu ya ? Biarkan saja nak."

"Aku ingin belajar berjudi agar aku bisa merajai kasino." celetuk Arnold. Seketika Kelsey dan Angel menatap tajam Arnold.

"Kak Angel, aku suka disaat kau menatapku tajam seperti itu, kau terlihat lebih cantik." kata Arnold.

"Aw terima kasih kau malaikat kecilku." kata Angel tersenyum manis kepada Arnold.

"Ibu kau tahukan bila ayah membahayakan kesehatannya karena begadang seharian ?"

"Ya biarkan saja nak. Itu cara ia merayakan kembali kerumah orangtuanya." Julia mendekati Kelsey. "Karena disaat kau jauh dari ibu dan ayah, kau pasti memiliki cara untuk merayakan kau bisa bertemu lagi dengan orangtuamu nak." setelah itu mengecup kening Kelsey manis.

Kelsey tersenyum mendengarnya. Seepertinya ia merasa akan melakukan yang sama. Gadis cantik yang pintar. Aku selalu menanamkan rasa untuk selalu mengerti orang lain. Karena bila ingin dimengerti, kita harus mengerti seseorang terlebih dahulu.

Ibuku datang menghampiri keluarga kecilku. "Ohh Julia kau sebaiknya memasak tiga kali lebih banyak. Karena kau tahu kan bila Ben mengajak temannya untuk menginap, lebih baik kau memasak lebih banyak."

"Pasti ibu."

"Nenek, dimana kucing kakek ? Aku ingin menjadikannya bantal tidurku." kata Arnold yang membuat gelak tawa untuk sementara.

"Oh, kucing kakekmu tidur bersama kakekmu. Kucing kakekmu sering sekali mengikuti aktivitasnya."

"Tubuhnya yang begitu kenyal membuatku ingin mengigitnya terkadang." Kelsey tertawa kencang.

"Ibu aku tak pernah mengajarkan Arnold tentang itu, dari mana ia tahu ?"

"Kau tahu kan mengapa ada perpustakaan dirumah kita ? Itu karena ayahmu suka membaca buku. Arnold juga suka membaca buku, terkadang menemani ayah membaca buku"

"Pantas saja." katanya sambil tersenyum.

Pukul 13.30 siang.

Aku, ayah, Ryan, dan Cassidy baru saja bangun. Ya karena kami tidur selama delapan jam seperti tidur malam. Tetapi kami memindahkan waktunya di pagi hari. Kami merasa segar seperti tidur disaat malam hari, walau ini adalah sebuah kebiasaan buruk.

Ryan menguap. "Aku lapar." kata Ryan, disampingnya ada Cassidy yang tengah meregangkan tubuhnya. 

Mereka segera turun kebawah, dibawah aku sudah bangun terlebih dahulu dibandingkan mereka berdua. Aku tengah makan siang bersama ayahku. Aku tengah menyantap udang bakar yang dibuat oleh ayahku. "Waww, Ben, kau tak mengajakku makan siang bersama." seketika Ryan membulatkan matanya ketika melihat aku sedang makan siang.

"Mari kita makan bersama nak." kata ayahku. Ryan turun tangga dengan cepat, sedangkan Cassidy turun dari tangga dengan sangat santai.

"Wah seafood. Aku sangat menyukai seafood. Pamanku yang memiliki tempat di daerah nelayan sering kali membawakanku hewan laut berkualitas."

Cases Of GenocideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang