Abandoned place

1K 77 0
                                    

Pukul 09.00 pagi.

Aku berada di ruanganku, hanya seorang. Aku berada di depan monitor bukan di lapangan. Aku sedang melihat tempat terlantar yang ada di sekitar kantor atau yang lebih jauh lagi. Ryan masuk ke dalam ruanganku.

"Ben apa yang kau lakukan ?" tanyanya sambil berjalan ke arahku.

"Melihat tempat terlantar. Karena siapa tahu aksi pelaku selanjutnya di tempat terlantar juga."

"Kau sudah mendapatkan berapa tempat ?"

"Sekitar lima tempat mungkin. Sejak kapan kau datang ?"

"Satu jam lalu."

"Di mana Cassidy ?"

"Aku belum bertemu dengannya."

"Aku juga."

Tiba tiba Cassidy datang.

Aku menoleh ke arah Cassidy.

"Kau sudah ada dari pagi tadi ?"

"Aku sudah dari pukul 06.00 pagi."

"Lalu apa yang kau lakukan dari pukul 06.00 sampai pukul 09.00 pagi ?"

"Aku mengecek para korban. Tetapi tidak ada yang kutemukan."

"Lalu mengapa kau mengecek mayat ?"

"Mencari pesan yang tertinggal." jawabnya dengan mengangkat bahu.

Aku tidak bergumam. Aku hanya duduk di kursi putar dan memutarnya dengan pelan.

"Lalu apa yang kau lakukan di sini hanya duduk di ruangan dan menatap monitor ?"

"Aku menemukan tempat terlantar." aku bangkit dari dudukku.

"Duduklah." kataku.

Cassidy duduk di kursiku.

"Kau sudah mendapatkan lima tempat terlantar ?"

"Ya begitu. Karena aku punya pikiran bahwa pelaku akan melancarkan aksinya di tempat terlantar."

Cassisy zoom setiap tempat.

"Ini tempat yang cukup jauh, dan kurasa, cukup luput dari perhatian."

Aku tersenyum santai.

"Ryan cari informasi mengenai semua tempat itu. Dari pada kau hanya memerhatikan aku dan Cassidy."

Ryan hanya tersenyum.

"Aku tahu kau sangat ingin dekat dengan Cassidy. Tapi nanti pasti ada saatnya kau dan Cassidy bersama. Itu akan terjadi secara cepat atau lambat."

Ryan tertawa. Lalu dia meninggalkan aku dan Cassidy.

"Aku tahu lokasi ini. Lokasi ini memang luput dari perhatian. Aku rasa tempat ini akan menjadi tempat pembunuhan secara cepat atau lambat." kata Cassidy sambil menunjuk layar monitor.

"Ya aku juga tahu lokasi itu. Tempat itu mempunyai presentasi kecil untuk mendapatkan perhatian. Tempat ini akan sangat mungkin menjadi tempat pembunuhan."

"Kerja bagua Ben." kata Cassidy.

Ryan di ruangannya.

"Baiklah mari kita lihat apa yang akan kita dapatkan." kata Ryan dalam hati.

Lalu Ryan melihat setiap tempat yang susah kukirim melalui ponsel.

Ryan membuka ponselnya, lalu dia mulai menyelidiki tempat yang kukirim.

Ryan terdiam sebentar. Menjauhkan matanya dari layar monitor yang cukup menyilaukan. Apalagi ruangan Ryan tidak terlalu terang.

"Aku mengetahui tempat ini." katanya sambil menempelkan pulpen ke layar monitor.

Cases Of GenocideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang