"Mino-ya!"
"Heii sudah lama kita tak bertemu haha" sapa pria tersebut pada Mino.
Mino mendudukan dirinya di hadapan teman lamanya ini. Terlihat sekali dari wajah mereka berdua bahagia karna bisa bertemu kembali.
Terakhir kali mereka bertemu di saat mereka masih berstatus sebagai pelajar. Mereka dulu tidak terlalu dekat saat di sekolah.
Mereka hanya dekat pada saat di luar sekolah. Dan kebetulan keluarga mereka saling mengenal dan bekerja sama dalam proyek perusahaan hingga sekarang.
Mino sudah menganggapnya sebagai saudara sendiri, begitu pula kebalikannya.
"Aku mendengar, saat ini kau bekerja di perusahaan kakakmu? " Mino membuka percakapan pertama mereka.
"Ya. Lebih tepat nya menjadi direktur di perusahaan Siwon hyung"
"Ahh begitu. Yak! Suho, apa kau sudah mempunyai kekasih? "
Mino bertanya secara tiba tiba mengenai kekasih. Apa dirinya hendak memamerkan kekasihnya? Siapa? Bae Irene? Nyatakan Cinta saja belum bagaimana bisa menjadi kekasih.
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Kau pikir aku akan selalu menjomblo seperti kau" jawab Suho dengan kekehannya.
"Yak!! Aku tidak menjomblo ya, aku sudah mempunyai kekasih"
"Benarkah? Siapa gadis itu. Bisa kah kau mengenalkan kepada ku Mino-ya" goda Suho.
"Ya sebenarnya kami masih masa pendekatan"
"Ckk dasar kau"
"Bagaimana dengan dirimu? " tanya Mino sembari menyesap secangkir coklat hangat.
"Aiss kau tidak usah menanyakan hal seperti itu. Aku belum siap haha"
Tawa mereka bersamaan dengan perbincangan tentang masalah gadis. Suho ingin tahu siapa gadis yang melakukan pendekatan pada Mino?
Ia sempat berpikir jika gadis yang di sukai Mino adalah Irene sahabatnya sekaligus gadis yang ia sukai.
Namun mana mungkin juga Mino bisa pendekatan dengan Irene. Pikir Suho.
Hanya Irene saja yang menyukai Mino sedangkan Mino tidak, bahkan mereka tidak pernah dekat. Pikir Suho lagi.
◐
Sinar matahari secara otomatis menelusup ke sela sela gorden kamar yang bernuansa biru ini. Siapa lagi pemilik nya jika bukan Irene.
Irene yang masih berada di dalam mimpinya tiba tiba terusik karna cahaya matahari yang menyilaukan wajah naturalnya.
Lantas Irene menggeliat dan berangjak memasuki kamar mandi untuk mempersiapkan dirinya ke kantor.
Hari ini ia kembali lagi bekerja setelah ia izin karna sakit. Di kantor pasti sangat banyak pekerjaan yang menumpuk karna kemarin ia tak masuk bekerja.
Dan hari ini juga Irene akan di jemput dengan seorang pria yang sudah membuat dirinya tersenyum sendiri kala mengingat senyuman pria tersebut.
Tak butuh waktu lama untuk Irene menyiapkan diri. Sekarang ia sudah rapi dengan pakaian kemeja kerja nya.
Wajah cantik nya berseri saat ia melangkahkan kakinya menghampiri ibunya yang sedang berkutat di dapur.
"Eomma"
Merasa ibunya di panggil, lantas ibunya membalikkan badannya. Dan terlihat lah Putri nya yang sudah rapi untuk bekerja.
"Aigoo, kau cantik sekali Irene"
Puji ibunya yang membuat Irene hanya tersenyum manis menanggapi nya.
Ting Tong!
Tiba tiba Bel apartemen berbunyi di saat mereka berbincang sedikit. Bel tersebut menandakan ada seseorang. Irene yakin pasti seseorang itu adalah Mino.
Lantas Irene melangkahkan kaki jengjang nya menuju pintu apartemen. Dan langsung membukanya.
Terpampanglah Mino yang sedang berdiri di depan pintu dengan senyuman khasnya.
Irene hanya membalas senyuman itu."Eomma kami pergi dulu. Hati hati dirumah eomma"
Pamit Irene sembari memakai sepatu di kaki mulusnya. Dan langsung keluar dari balik pintu apartemennya.
Namun langkah mereka berdua terhenti saat ibunya memanggil mereka untuk masuk kedalam.
"Hei apa kalian tidak sarapan dulu? ibu sudah menyiapkan nya"
"Tidak eomma kami sudah terlambat" jawab Irene.
"Irene tunggu sebentar" ucap ibunya sembari kembali ke dalan dapur.
Setelah itu ibunya menghampiri mereka dengan membawa paperbag yang berisikan makanan.
"Ini ambillah. Karna kau tidak sarapan, ibu juga menyiapkan bekal untuk mu"
"Ahh kalian bisa berbagi karna ibu menyiapkan makanan nya sangat banyak" lanjut ibunya.
"Baiklah. Terimakasih eomma"
Mereka berdua berjalan keluar apartemen menuju parkiran. Mino hanya berjalan sesekali ia melihat ke arah sisi kanan nya.
Lelaki ini sangat kagum melihat kecantikan Irene yang berada di kanannya. Sejak tadi jantung nya berdetak lebih cepat.
Hingga Mino tidak bisa berbicara karna detakan jantungnya ini membuatnya gugup.
Saat mereka telah sampai di parkiran. Mino membukakan pintu penumpang dan mempersilahkan Irene masuk. Setelah itu ia berlari kecil mengintari setengah mobilnya dan masuk ke dalam pintu mobil pengemudi.
Suasana di dalam mobil ini sangatlah hening. Mereka sibuk dengan dirinya masing masing. Mino yang sibuk dengan jalanan di depannya.
Dan Irene yang sibuk memandangi jalanan di samping kanannya.
Canggung.
Iya mereka sangat canggung sekali. Tak ada yang membuka percakapan setelah mereka mamasuki mobil ini.
Hanya detakan jantung mereka yang begitu cepat.
To Be Continued

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect (✔)
RomanceFor many years holding a flavor without the knowledge of their loved ones, telling the distance of those who had never met until they we're reunited❤ ~Bae Irene & Song Mino~