Old Friend

480 79 26
                                        

Bae Irene!

Irene membalikkan badannya saat namanya di panggil.matanya bertemu dengan seseorang dihadapan nya sehingga ia cukup terkejut melihat siapa yang memanggil dirinya.

"Suho" gumam Irene.

Pria itu melangkah kan kakinya ke arah Irene, ia menghampiri seraya tersenyum pada gadis di hadapannya ini.

"Ahh kebetulan kita bertemu disini. Bagaimana kabar mu Irene? "

"baik baik saja"

"Sudah lama kita tak bertemu"

"Iya. Dan Mengapa kau jarang sekali memberi kabar padaku"

"Maafkan aku. Aku sangat sibuk di sana dan baru ini aku bisa bebas dengan pekerjaanku"

Irene hanya menganggukkan kepalanya setelah mendengar jawaban dari Suho.

Suho memincingkan matanya saat melihat mata Irene yang baru saja menurunkan butiran air.

"Kau ada masalah? "

Irene yang mendengar itu langsung mengalihkan Pandangannya dari Suho. Berharap pria di depannya ini tidak tahu apa yang telah terjadi pada dirinya.

Irene yang merasa matanya perih ia langsung mengalihkan pembicaraan dan sedikit mengucek matanya akibat menangis tadi.

"Bagaimana kabarmu Suho? Lama sekali kita tak bertemu"

"Heyy Irene, kau tak usah mengalihkan pembicaraanku. aku tau kau sedang menyembunyikan sesuatu? Ada masalah? "

Irene hanya menundukkan kepalanya menatap sepasang sepatu yang membaluti kaki mulusnya. Ini terlalu sakit jika mengingat kejadian yang tadi.

Lantas air matanya turun kembali membasahi kedua pipinya.

Suho mendengar isakan kecil dari Irene. Ia langsung memegang kedua bahu Irene. Seraya berkata

"Shhh sudahlah jangan menangis. Kau bisa menceritakan masalah apa yang membuat mu seperti ini.

Irene menceritakan semuanya yang terjadi kepada Suho. Setelah mereka memasuki apartemen Irene.

Ya. Irene mengajak Suho untuk mampir ke apartemennya. Dan juga menceritakan apa penyebab dirinya yang menangis.

Irene sudah menganggap Suho sebagai saudara sendiri. Mereka sudah berkenalan sejak lama di saat mereka masih duduk di bangku sekolah.

Dan tak lama dari kelulusan sekolah mereka. Suho memilih pindah ke Jepang untuk melanjutkan perusahaan ayahnya yang di dirikan di sana.

Maka dari itu Irene dan Suho sudah sangat lama tidak bertemu. Hingga mereka bertemu kembali dengan tidak sengaja.

Suho adalah orang yang tepat bagi Irene untuk menceritakan semua keluh kesahnya.

Irene merasa nyaman jika bersama Suho. Namun ia nyaman sebagai seorang sahabat atau saudara.

Hanya Suho yang mengerti perasaan Irene. Namun hanya satu yang pria itu tak mengetahui perasaan Irene yang sudah lama dipendam.

Menyukai Mino. Suho tidak mengetahui jika Irene menyukai Mino yang berstatus teman sekolahnya juga.

Irene tidak mempunyai perasaan apa apa terhadap Suho. Hanya saja Suho mempunyai perasaan yang berbeda dengan Irene.

Ya. Dia menyukai gadis di hadapannya ini. Ia sudah lama menyukainya namun ia belum siap untuk mengatakan yang sejujurnya.

Saat dimana Irene menceritakan kejadian yang membuatnya menangis, dan di situlah hati Suho terluka.

Harapannya pupus untuk mendapati hati gadis ini. Ia hanya bisa menganggap Irene sahabat yang mana juga di anggap seperti Irene juga.

"Suho apa kau mendengarkan semua ceritaku? Dari tadi aku melihat mu hanya melamun saja? Ada yang kau pikirkan? "

Lamunan Suho terbuyar saat Irene menyentuh tangannya dan berkata seperti itu.

"Aku mendengarkan nya Irene"

Suho menatap lekat mata Irene yang tersirat dengan kesedihan. Sama dengan dirinya yang merasakan sakit pada hatinya.

Suho memegang tangan Irene dan mengengganya sembari mengelus pelan tangan gadis itu. 

"Sudah lah kau tak usah bersedih lagi. Masih banyak diluar sana pria yang bisa membuatmu lebih nyaman"

Suho mengatakan seperti itu sesuai dengan hatinya. Yang ia maksud adalah dirinya sendiri. Ia berharap Irene bisa peka dengan perasaan nya.

Irene yang merasa canggung karna tangannya yang di genggam Suho lantas melepas nya. Sembari tersenyum kikuk.

"Ahh ngomong ngomong kau hanya berlibur disini? "

Lagi dan lagi Irene mengalihkan pembicaraan yang membuat Suho harus bersabar.

"Tidak, aku memutuskan untuk pindah kembali ke sini dan bekerja di perusahaan kakak ku"

Irene hanya menganggukkan kepalanya dengan senyuman manisnya yang membuat Suho ikut tersenyum juga.

Suho sangat menyukai senyuman gadis ini. Ia merasa hati nya tentram hanya melihat senyuman manis Irene.

Mino beranjak dari tempat duduk nya dan melangkahkan kaki nya menuju keluar dari cafe tersebut.

Ia tak menghiraukan panggilan dari Jennie yang terus meminta hubungan mereka menjadi lebih dekat seperti dulu.

Mino terus berjalan hingga memasuki mobilnya yang terparkir di depan cafe. Ia langsung menyalakan mesin nya dan menginjak pedal gas meninggalkan tempat itu.

Pikiran nya kacau. Ia tak tau lagi harus mengatakan apa lagi pada Jennie yang terus membujuknya.

Mino sadar jika ia telah menyakiti perasaan Jennie. Namun perasaan nya juga lebih tersakiti karna Jennie.

Walaupun Mino sudah mengetahui alasan Jennie yang meninggalkan nya begitu saja. Ia tetap tidak mempunyai perasaannya lagi terhadap Jennie.

Hatinya sudah terlanjur terpukau pada gadis cantik yang ia belum mengetahui namanya.

To Be Continued

Maafkan aku yang selalu ngaret update cerita ini🙏 Aku lagi disibukkan dengan ujian ujian menuju UNBK🙈

Gomawo yang sudah Voment di chapter sebelumnya.
Aku sangat membutuhkan Voment dari kalian yang membuat motivasi untuk terus berkarya😂😂

Perfect (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang