Applying For a Lover

257 42 14
                                    

Irene berjalan di pinggiran pantai dengan seorang diri. Kedua kakinya terkadang menendang nendang butiran pasir. Mata Indah nya pun melihat di sekitarnya. Tampak nya pantai ini akan ramai sebentar lagi.

Rata rata orang orang memilih melihat sunset di waktu senja. Maka dari itu pantai ini telah di kerumuni para pasangan maupun keluarga.

Karna jam juga telah menunjukkan pukul 17:00 sore. Irene melihat kesekeliling nya. Tak ada tanda tanda dari petunjuk amplop yang ia baca tadi.

Hanya pantai ini ramai dengan orang orang yang berlalu lalang menunggu sunset tiba.

Namun seorang wanita menghampirinya. Membuat Irene berhenti melangkahkan kakinya dan melihat ke arah wanita ini yang sedang tersenyum padanya.

Wanita ini hanya memberikan sebuket bunga Mawar biru tanpa sepatah kata pun yang dilontarkannya.

Lagi lagi Irene bingung. Sejak tadi ia mendapatkan barang dari orang yang tak dikenal dan juga yang memberi tak mengucapkan ini semua dari siapa.

Lantas Irene melihat bunga Mawar biru ini dengan kagum. Baru kali ini Irene melihat bunga seindah ini. Sungguh sangat cantik.

Di dalam bunga tersebut ada sebuah pucuk surat yang bertuliskan 'berjalanlah menuju ke depan untuk sampai ke masa depan'

"Apa lagi ini" gumam Irene

Irene melihat lagi ke sekelilingnya, tak ada yang berbeda dari sebelumnya. Apa ia harus mengikuti lagi surat ini?

Bohong jika Irene tidak penasaran. Ia sangatlah penasaran dengan petunjuk yang ia dapatkan.

Ia mulai berjalan kearah depan. Sembari matanya melihat lihat di sekitarnya.

Lagi dan lagi seorang pria dengan seenaknya memberhentikan langkah Irene. Pria ini langsung mengalungkan rangkaian bermacam macam bunga.

Hei Irene bukan turis yang baru saja datang. Ia sudah datang kemari dari hari kemarin. Mengapa di beri kalung bunga ini?

Okey Irene sudah tidak mengerti dengan semua ini. Jika bukan karna penasarannya, ia tak akan mau mengikuti petunjuk ini.

Lebih baik ia bersantai di villa. Sambil menunggu Mino datang. Ahh iya Irene belum bertemu Mino hingga sekarang.

Entahlah Irene sudah kecewa dengan Mino yang seenaknya meninggalkan nya seorang diri di villa.

Irene kembali berjalan dengan kepala yang menunduk melihat kedua kakinya yang menyeret pasir putih pantai ini.

Lelah. Ya Irene lelah berjalan sedari tadi. Tak ada gunanya juga ia berjalan sejauh ini dari villa.

"Huffttt sampai kapan aku harus berj--"

Ucapan Irene terpotong setelah ia mendongakkan kepalanya melihat di depannya yang membuat Irene tidak bisa berkata kata.

Di hadapannya saat ini terdapat dua buah kursi dan satu meja yang di baluti dengan kain putih serta di atas meja yang sudah terlihat beberapa hidangan dengan lilin di samping makanan itu.

Cahaya yang berasal dari obor obor mampu menerangi tempat ini dan taburan bunga yang melingkari meja dan kursi ini.

Menambah kesan romantis di dalamnya. Dekorannya pun seperti dua orang yang sedang berkencan.

Langit juga semakin gelap menampilkan sunset di ujung sebrang laut sana. Suara deru ombak juga menambah keindahan pendengaran. Angin yang berhembus dengan lembut membuat siapa pun yang merasakannya akan nyaman dan sejuk.

Sungguh Indah dan romatis bagi para pasangan.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Irene berjalan mendekati, betapa indahnya rangkaian hiasan yang terdapat di atas pasir putih ini. Serta lampu lampu yang diletakkan di atas pasir tepat membentuk lingkaran.

"Bae Irene"

Irene menoleh kebelakang sesaat namanya di panggil. Seketika matanya terbelalak kaget melihat seseorang yang sedari tadi ia cari. Song Mino.

Ia lelah mencari kesana kemari keberadaan kekasihnya ini. Bahkan ia sudah sangat kecewa dengan sikap Mino yang tiba tiba menghilang begitu saja.

Namun sepertinya Irene tidak bisa berkata apa apa lagi sekarang. Melihat Mino memakai kemeja putih yang dibaluti jas hitam serta celana hitam yang juga membaluti kedua kakinya.

Mino berpaikan rapi bak seperti seorang pria yang berwibawa. Sungguh sangat rupawan.

Pria ini berjalan mendekati Irene sembari membawa sebuket bunga tulip. Sedangkan Irene, ia masih berdiam di tempat nya melihat Mino yang mungkin baginya adalah sosok Mino yang sesungguh nya.

Mino memberikan bunga itu pada Irene yang langsung di sambut pada kekasinya ini.

Kedua kalinya Irene mendapatkan sebuket bunga yang didalam nya terdapat sebuah surat.

Kali ini suratnya berwarna biru. Dan di ujung surat tersebut terdapat tulisan 'for ma lovely'

Irene membuka surat tersebut dan di dalam nya sebuah kalimat yang membuat Irene mengerti dengan permainan Mino sedari tadi.

'Aku tak tau harus mengucapkan seperti apa. Pada intinya kamu telah mengikuti petunjuk hingga sampai padaku. Artinya hati kita tetap menyatu meski jarak kita jauh. Mengisyaratkan bahwa kita saling mencintai satu sama lain. aku mencintaimu Bae Irene.'



To Be Continued

Perfect (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang