Gomawo yang sudah Voment di Chapter sebelumnya. Aku sangat menghargai komentar kalian dan aku juga seneng kalian merespon ff ini walaupun ff ini ga dapet feel nya.
Happy Reading Minrene😊
◐
Irene terbangun dari tidurnya setelah melanjutkan tidurnya yang tadi. Ia melirik jam di kamarnya yang menunjukkan pukul 10:30 KST.
Irene beranjak dari tempat tidurnya. Dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tak butuh waktu lama buat Irene berada di kamar mandi. Ia sudah terlihat sangat cantik dengan balutan baju kaos putih berlengan pendek dan celana jeans yang menutupi jengjang kakinya yang halus. Simple namun perfect.
"Ahh aku lapar" gumam Irene sembari berjalan ke arah dapur untuk melihat adakah bahan untuk ia masak saat ini.
Ia membuka kulkas, namun tak ada yang bisa ia masak hari ini. Teringat bahwa bahan masakan nya sudah habis dan ia lupa untuk berbelanja bulanan.
Irene menghela nafas. Wajahnya tampak kecewa melihat isi kulkas yang hanya ada beberapa macam coklat. Coklat tidak akan membuat Irene kenyang.
Ia memutuskan untuk ke cafe membeli makanan yang cukup membuatnya kencang. Irene memilih cafe karna kebetulan dekat dengan apartemen nya.
◐
Lelaki berparas tampan ini telah bangun dari mimpinya yang sempat terganggu tadi. Mino merenggangkan otot-otot nya. Merasa semalaman kemarin ia bekerja hingga lembur.
Mino melihat handphone nya. Beberapa notifikasi muncul di layar handphonenya. Menandakan beberapa pesan masuk yang Mino tidak ketahui dari siapa.
Mino membalas pesan tersebut, menanyakan siapa pengirimnya. Setelah Mino mengetahuinya, ia beranjak menuju ke kamar mandi.
Tak butuh waktu lama usai mandi. Mino langsung menyambar kunci mobil untuk pergi ke suatu tempat karna ia harus bertemu dengan seseorang.
Pesan yang masuk di handphone Mino adalah seseorang ingin bertemu dengannya di salah satu cafe. Dan Mino mengiyakan ajakan pertemuan itu.
Mino menancapkan gas nya dengan standar kecepatan menuju cafe yang di maksud dari pengirim pesan tersebut.
Saat sampai di cafe, Mino langsung menghampiri seseorang itu yang sedang duduk di kursi pojok dekat jendela.
"Sorry sudah membuatmu menunggu"
"Tak apa Mino"
Mino mendudukan dirinya tepat di hadapan orang itu. Di atas meja mereka sudah tampak makanan yang dipesankan orang tersebut.
"Aku memesankan makanan dan minuman kesukaan mu"
"Ahh terima Kasih, kau masih mengingat kesukaanku"
Orang itu tersenyum sangat manis sembari meminum minumannya. Dan melihat kearah Mino yang juga sedang meminum.
"Bagaimana kabarmu Song Mino"
"Yaa seperti kau lihat, aku sangat baik"
"Apa kau sedang melakukan proses diet? " ucap orang itu secara tiba tiba memegang pipi Mino yang sekarang menjadi sedikit tirus.
"Tidak, hanya saja akhir akhir ini aku tak banyak makan karna pekerjaan yang selalu membuatku harus pulang malam hingga lupa untuk makan"
"Ya ampun kau harus perhatikan kesehatan mu Mino, aku sangat khawatir padamu"
"Iya akan ku jaga kesehatanku"
"Makanlah, pasti kau sangat lapar"
Mino hanya menganggukan kepalanya dan langsung memakan makanan nya. Sama halnya dengan orang itu, ia juga memakan makanannya sembari melihat ke arah Mino dengan senyuman manisnya.
◐
Irene memasuki cafe tersebut membuka pintu cafe itu dan terdengar suara lonceng cafe yang di letakkan di atas pintu.
Ia langsung mencari tempat duduk yang nyaman untuk makan nya nanti.Ia memilih tempat duduk yang di samping nya jendela, ia memilih disini agar dia bisa melihat jalanan di luar sana.
Seorang pelayan menghampiri Irene. Memberi menu yang terdapat macam makanan dan minuman.
Setelah Irene memilih. Pelayan itu berlalu dari hadapan Irene setelah mencatat pesanan Irene.
Sambil menunggu pesanannya datang, Irene memainkan ponselnya. Atau melihat lihat jalanan yang terlihat dari balik jendela samping ia duduk.
Bunyi lonceng dari pintu cafe ini menandakan bahwa ada seorang pembeli memasuki cafe ini.
Lantas Irene mendongakkam kepalanya dari layar ponsel yang ia mainkan.
Ia masih melihat seorang pria berjalan menuju meja ke arahnya. Irene sempat mengira jika pria itu menghampiri nya namun ternyata pria itu menghampiri meja yang berada di hadapan Irene.
"Mino" batin Irene melihat pria itu yang ternyata Mino.
Irene melihat Mino dengan raut wajah yang sangat penasaran. Mino tidak sama sekali melihat Irene. Mungkin Mino terfokuskan pada seorang yang ia hampiri.
Mino berbincang dengan orang itu sembari tersenyum manis.
"Siapa perempuan itu? Apa itu kekasihnya? Mengapa perempuan itu memegang pipi Mino? " pertanyaan di benak Irene memenuhi rasa penasarannya.
Irene menghela nafasnya dengan kasar karna melihat pemandangan yang membuat hatinya sedikit tergores.
Ia sangat penasaran siapa perempuan itu. Mengapa perempuan itu sangat dekat sekali dengan Mino.
Dan Mino terlihat baik baik saja dengan perempuan itu. Tidak menolak saat perempuan itu menyentuh pipi Mino.
Runtuh sudah penantian Irene selama ini. Sudah cukup ia menahan sakit hati untuk keberapa kalinya sejak masa sekolah dulu.
Mungkin ini adalah peringatan irene untuk tidak memiliki perasaan lagi pada Mino. Toh Mino juga sudah mempunyai kekasih bahkan tak kalah cantik dari Irene.
Entahlah irene masih bingung dengan perempuan itu. Bisa saja perempuan itu kekasih Mino atau sahabat atau bahkan mantan.
Tapi jika mantan mengapa mereka bertemu?. Mungkin saja untuk menjalin tali silaturahmi mereka. Berpikir positif saja dengan hal ini.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect (✔)
RomansaFor many years holding a flavor without the knowledge of their loved ones, telling the distance of those who had never met until they we're reunited❤ ~Bae Irene & Song Mino~