Jealous

292 44 18
                                        

Suasana kantor sama seperti biasa. Sibuk dengan pekerjaan nya masing masing. Sama hal nya dengan Irene yang sibuk mengetik beberapa proposal yang harus ia selesaikan.

Setelah ia mengambil cuti, pekerjaan di kantornya langsung menumpuk. Dan ia harus menyelesaikan akhir bulan ini. Sungguh sangat melelahkan.

Ting!

Notifikasi dari handphone Irene berbunyi menandakan ada sebuah pesan. Awalnya Irene tidak menghiraukan notif tersebut. Tetapi saat melihat notif tersebut dari kekasihnya, Irene menghentikan pekerjaan nya hanya untuk membalas pesan dari Mino.

Mino
Mau kah kau makan siang di luar Irene?

Irene
Sepertinya aku tidak bisa makan siang di luar Mino-ya. Pekerjaan ku sangat banyak

Mino
Benarkah?
Bagaimana jika aku ke kantor mu dan membawakan mu makanan? Kau ingin aku membawa kan apa hm?

Irene
Tidak usah Mino-ya

Mino
Kau harus makan Chagiya, aku tak ingin kau sakit tiba tiba

Irene
Haha Baiklah baiklah
Aku ingin makanan apa saja hehe

Mino
Aku akan kesana sekarang

Irene
Yakk! Ini baru jam 10 pagi Mino. Kau tidak ada kerjaan ya. Masih ada dua jam untuk jam istirahat

Irene mendengus kesal karena Mino yang tidak membalas pesannya lagi. Apa pria itu sedang dalam perjalanan kekantor Irene? Ohh ayolah Irene masih banyak pekerjaan. Mana mungkin ia meninggalkan pekerjaannya karna kehadiran Mino.

Bisa saja para pegawai disini merasa terganggu dengan kehadiran Mino disini. Apalagi para pegawai di ruangan Irene, rata rata adalah seorang perempuan. Huh



Tidak butuh waktu berjam jam untuk menunggu Mino datang ke kantor. Pria ini berjalan menyusuri perusahaan yang berada Irene saat ini.

Mino menghampiri Irene sembari membawa paperbag di tangan kanan nya. Sudah pasti isi dari paperbag tersebut adalah makan siang Irene.

Irene belum menyadari jika Mino berjalan menghampiri diri nya. Hingga terdengar suara bisikan dari belakang Irene, yang membuat dirinya melihat ke arah depannya.

"Lihatlah pria itu"

"Tampan sekali pria itu"

"Siapa yang ingin dia hampiri disini"

"apakah aku?"

"Yakk! Jangan pernah kau mengharapkan pria tampan itu"

Begitulah bisik bisikan para pegawai yang berada di ruangan Irene. Sedangkan Irene hanya menghela nafas. Ia sudah tahu jika kekasihnya itu akan di beri pujian seperti itu pada perempuan di ruangannya.

Membuat Irene sedikit kesal melihat Mino yang berjalan menghampirinya sembari tersenyum pada semua pegawai disini. Terutama pada perempuan.

"Hei, bagaimana aku tidak lama bukan?" tanya Mino sesampainya di hadapan Irene.

"Apa kau senang dengan senyuman mu itu"

"Apa maksudmu Irene"

"Huh. Kau membuat ku kesal"

"Ada apa chagiya hm? Apa yang salah dengan senyuman ku?" tanya Mino lembut sembari mengambil tangan Irene dan mengelusnya.

Irene tak menjawab ucapan Mino. Ia justru memalingkan wajahnya dari Mino. Ya Irene sangat malu jika di tatap seperti ini dengan kekasihnya.

"Apa kau cemburu? Karna aku memberikan senyuman ku pada mereka semua hm"

"Yakk!! Siapa yang cemburu. Aku tidak mengatakan jika aku cemburu"

"Baiklah baiklah sepertinya kau cemburu"

"Sudah aku bilang, aku tidak cemburu Mino!" kesal Irene yang langsung duduk dibangkunya dan melanjutkan ketikan di komputernya.

"Hei, ayolah aku sudah membelikan makanan untuk mu"

Lagi dan lagi Irene tidak menghiraukan Mino yang sedang berdiri di sampingnya. Sedangkan Mino yang melihat Irene semakin gemas karna tingkahnya.

Lantas Mino sedikit menundukkan kepalanya dan mendekatkannya pada Irene. Irene yang merasa wajah kekasihnya itu sangat dekat dengan dirinya, langsung saja ia mendorong dahi Mino untuk menjauh.

"Tak usah seperti itu. Banyak yang melihat" ucap Irene

Irene langsung mengambil paperbag yang diletakkan di atas mejanya dan langsung menarik Mino untuk keluar ruangannya.




"Ahh melelahkan sekali hari ini"

Irene baru saja pulang dari kantor sekitar jam sembilan malam. Ya karna ia sangat lembur dengan pekerjaan yang menumpuk akibat cutinya kemarin.

Mino baru saja mengantarkan dirinya pulang. Saat sampai dirumah, ibunya Irene sudah tidur terlebih dulu.

Sedangkan Irene langsung membersihkan dirinya dan bersiap untuk ke alam mimpinya. Ia sudah sangat mengantuk sekali.

Matanya telah terpejam. Membawanya ke alam mimpi. Mengistirahatkan tubuhnya yang telah bekerja seharian.

Irene tertidur lelap hingga pagi menjemputnya kembali. Tak terasa hari telah berganti begitu cepat. Dan Irene langsung bersiap untuk ke kantor menyelesaikan pekerjaan nya yang belum terselesaikan.

Irene menunggu Mino untuk menjemputnya seperti biasa. Namun saat ini jam telah menujukkan pukul 08.00 KST. Yang dimana Irene telah sampai di kantornya.

Irene menelpon Mino beberapa kali. Mencoba menghubunginya. Namun yang terdengar hanya suara operator yang memberitahu nomor tujuan tidak aktif.

Kemana Mino? Apa dia lupa untuk menjemput Irene? Irene telah menunggu sejam lebih di lobby apartemennya.

Namun Mino tak kunjung datang menjemputnya.



To Be Continued

Sepertinya alurnya kecepatan wkwk

Perfect (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang